Arnold'PoV
Kemana perginya Rysilla?
Aku mencari Rysilla disetiap sudut kerajaan tapi tidak juga menemukannya. Seorang pelayan perempuan berkata bahwa ia tadi melihat Rysilla di halaman belakang istana."Saya melihat putri Phalosa sedang berjalan menuju halaman belakang istana tuan..."
Aku berlari menuju halaman belakang kerajaan. Hatiku mengatakan ada yang tidak beres, sesuatu terjadi kepada Rysilla.
Sampai dihalaman aku melihat Rysilla yang sangat cantik memakai dress selutut berwarna putih. Tapi bukan itu! Rysilla bertarung dengan seseorang.
Itu adalah Enoch! Petarung hebat utusan bartimeus. Rysilla dalam bahaya, bahkan ia tidak membawa senjata apapun. Ia hanya bisa menghindar pelan karena dress yang ia pakai.
"Rysilla..."
Aku melihatnya tertusuk pisau dibagian perutnya. Aku bergegas berlari dan mengoyak tubuh enoch sampai hancur. Penyeranganku tiba tiba, jadi dia belum mempersiapkan apapun untuk menyerangku.Pakaiannya menjadi merah karena darah dari perutnya. Aku bergegas menggendong Rysilla sambil menyerukan nama John, dan ayah ibu.
"Arnold! Dia kenapa?"
Tanya ibu khawatir sambil memegang perut rysilla pelan.Argh..
Gerangnya pelan. Pasti sakit.
Ayah segera memanggil dokter kerajaan untuk mengobati Rysilla."Arnold! Jika terjadi sesuatu kepada Rysillaku takkan kumaafkan kau meski, kau kakakku!" John menarik kerah bajuku dan siap menerkamku.
"Apa kau bilang Rysillamu? Hah...memang kau siapa dimata Rysilla hah?" Aku melepaskan cengkraman john dikerah bajuku.
Sial!
"Bodohnya kalian disaat seperti ini malah bertengkar! Bodoh kalian!" Ayah membentakku lalu tatapannya beralih ke John.
Lalu dokter keluar dari kamar Rysilla dengan wajah khawatir.
Aku berlari menghampiri dokter tersebut."Ba-bagaimana keadaannya dok?" Tanyaku dengan mengguncang guncangkan bahu dokter tersebut.
"Putri kehabisan banyak darah. Maka dari itu ada yang darah AB disini? Putri membutuhkan darah tersebut dalam waktu 18 jam. Jika lebih dalam waktu 18 jam ia akan pergi untuk selama lamanya"
Arnold dan yang lainnya menegang. Darah ku dan keluargaku B bukan AB. Kedua orang tua Rysilla sudah mati hanya satu! Kakak Rysilla...
Tapi dimana kakak Rysilla? Apa dia masih hidup? Dalam waktu 18 jam ia harus se segera mungkin mendapatkan kakak Rysilla. Jika tidak...
Aku dan John berlomba lomba mencari kakak Rysilla. Bagaimana aku mencarinya bahkan aku tidak tahu wajahnya ataupun namanya.
Aku berjalan menjauhi kerajaanku...sangattt jauh.
Aku berjalan dibukit berbunga dengan pohon pohon yang indah. Aku takjub sekali, bahkan aku tidak pernah melihat tempat ini, padahal aku tinggal disini beratus ratus tahun.Aku terus berjalan dan melihat gubuk kecil yang terbuat dari kayu. Aku menghampiri gubuk itu dan berniat untuk istirahat. Lagian gubuk ini sudah rusak, mungkin tidak ada orangnya.
Aku duduk dipinggir teras gubuk selama 3 menit. Lalu aku mendengar suara decitan pintu yang berarti ada seseorang yang membuka pintu gubuk ini.
"Permisi, ada yang bisa saya bantu?" Tanya lelaki didepanku. Aku tidak percaya ini. lelaki setampan dia tinggal digubuk renyot ini, dan satu lagi! Hey! Aku bukan homo! Memang dia tampan tapi tentu masih tampan aku.
"Uhm ya, kau punya persediaan darah?" Tanyaku dan dibalas anggukan. Aku tersenyum, aku haus sekali karena 3 hari belum minum sekalipun.
__________
"Ya tuhan maafkan saya pangeran, saya tidak tahu bahwa anda putra dari Raja-""Tidak apa apa" potongku.
"Ngomong ngomong untuk apa pangeran berjalan jalan kesini dan memasuki tempat ini?"
"Aku butuh bantuan, Rysilla Vampire ramalan kami tertikam oleh petarung hebat Werewolf. Dia kehilangan banyak darah dan dia membutuhkan darah yang sama"
"Apa darahnya pangeran?"
"AB..."
Pria itu diam sesaat lalu tersenyum kepadaku. Aku menatapnya tidak mengerti.
"Darah aku AB pangeran, aku bisa membantunya..."
Ucap lelaki itu dan berhasil membuatku berdiri. "Apa benar?"Aku segera membawa pria itu kekerajaanku dengan terburu buru. Waktu kami tinggal 10 menit lagi, dan perjalanan menuju kerajaan sangatlah tidak jauh dan belum lagi menuju kamar Rysilla yang berada dipojok dan membuat perjalanan semakin lama.
"Ngomong ngomong aku belum tahu namamu?"
Tanyaku menatapnya datar."Morgan pangeran..."
"Dan jangan panggil aku pangeran, panggil saja Arnold! Mengerti?"
Morgan mengangguk. Lalu kami bergegas menaiki tangga dengan lari vampireku. Tapi tetap saja jauh.
Lalu aku melihat dokter keluar dengan wajah gelisah. Dengan segera aku menghampirinya.
"Ada apa dok?"
"Keadaan putri kritis, dia harus mendapatkan dar-"
"Ini dok aku sudah mendapatkannya"
Potongku dan menunjuk Morgan.Dokter mengajakku dan Morgan memasuki kamar Rysilla. Kami bertiga mendekati Rysilla yang terbaring lemah tak berdaya. Matanya menutup rapat serapat rapatnya.
Aku merindukan senyum manisnya, Tawanya, mata indahnya, suara merdunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Blood
VampirosNamanya Avery Zchrysilla Phalosa. Tapi cukup dipanggil Rysilla. Dia tinggal di apartemen kecil bersama ibu yang tidak tahu diri. Rysilla menjalani hari seperti biasa, bersekolah yang menurutnya membosankan. Tapi seseorang masuk kehidupannya, orang i...