Chapter 7

2.7K 178 4
                                    

Harriet'PoV
Pukul 9 malam aku mengirim sms kepada Rysilla yang berisi tentang aku yang akan datang kerumahnya pukul 11 malam. Mungkin dia berpikir aku gila, tapi ini semua demi kerajaan ayah dan para werewolf
Entah aku sanggup apa tidak membunuh Rysilla, gadis yang aku cintai.

Pukul 10 aku bersiap siap untuk ke daerah manusia. Kulihat tidak ada balasan dari Rysilla. Mungkin dia sudah tidur...jika begini aku lebih mudah untuk membunuhnya.
Aku keluar kamarku dan kebetulan berpapasan dengan ayah.
"Hmm....semoga berhasil nak"
Aku hanya tersenyum. Biar kupendam rasa cintaku kepada Rysilla dan menanamkan rasa benci padanya. Bunuh dia Harriet!!" Ucap ayah seraya menepuk pundakku. Aku hanya mengangguk dan tersenyum. Ayah tidak tahu perasaanku.

Author'PoV
Rysilla menunggu Arnold sampai pukul 10. Tak terasa ia juga ketiduran. Ia merasa tidurnya begitu dalam dan nyenyak, hingga pukul 12 malam, ia merasa tubuhnya panas sekali. Kulitnya serasa mengeras dan tulang tulangnya serasa remuk. Matanya perih tak tertahankan.
Arghhh...
Ia berteriak menahan rasa sakit yang ia rasakan. Disaat penjelmaan itu tiba, harriet mengintip di balik gorden jendela kamar rysilla. Harriet menunggu waktu yang tepat untuk membunuh Rysilla.

Disaat yang tepat, Harriet masuk kedalam rumah Rysilla dengan cara memecahkan kaca jendela kamar Rysilla.
"Kubunuh kau...!!" Harriet mencekik Rysilla dengan kuat. Rysilla menggerang dan terlihat taringnya mulai muncul. Matanya merah menyala. Cekikan Harriet semakin kuat. Rysilla berteriak dan mencakar wajah harriet. Kini didepan harriet bukan Rysilla biasa. Ia seorang Vampire yang akan membinasakan para werewolf.

Harriet bangkit dan menerjang Rysilla. Rysilla mendorongnya hingga Harriet terpelanting menabrak tembok hingga runtuh.

Vampire BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang