Chapter 10

2.3K 148 0
                                    

"Oh...tidak....aku lupa hari ini hari pertama aku belajar di kastil...gawatt" aku mengacak rambutku, depresi. Aku bergegas mengganti bajuku.

"Baju apa? Aku tidak membawa baju-"
"Tentu saja seragam Rysilla...haha kau lucu sekali"
Arnold datang membawa baju berwarna merah untukku.
"Uhm...Arnold? Tapi kemarin aku tidak melihat seragam merah di kastil?" Aku memperhatikan baju itu.

"Karna kau adalah Vampire istimewa...sesuai dengan cincinmu."
Aku mengangguk dan menyuruh Arnold keluar dengan paksa. Yah...aku mau berganti baju.

Aku segera memakai baju merah dan bergaris hitam itu.
"What? Ini ketat sekali..."

Arnold datang dan tertawa.
"Arnold...baju ini ketat! Aku tidak bisa bernapas...huftt..."

"Dasar kuno! Hari ini kamu belajar kepribadian jadi...pegang pundakmu lalu, bajumu akan berubah."
Aku mempratekkan yang dikatakan Arnold. Aku menyentuh pundakku dan seketika baju itu berubah menjadi gaun berwarna merah dengan pita hitam yang cantik.
"Wow...Rysilla kamu cantik sekali. Okay sekarang tata rambutmu!"

Aku bergegas menggelung rambutku dengan model yang aku bisa lalu aku memakai make up natural sekali.
Hanya bedak.

...............
Aku sedang dijadwalkan pada kelas kepribadian. Mrs.Elena menyambutku dengan hangat. Semua para vampire menatapku.
Tenang Rysilla...semua akan berjalan dengan mulus.
Batinku meyakinkan diri.
"Rysilla perkenalkan dirimu..." perintah Mrs Elena kepadaku.

"Hai...uhm..namaku Rysilla, senang bergabung dengan kalian." Aku tersenyum malu. Mrs elena menyuruhku duduk disamping perempuan yang berambut coklat sebahu.

________________
Ternyata teman sebangkuku itu bernama janet. Aku dan janet menjadi teman baik. Jika istirahat tiba kami selalu minum bersama (darah).
Saat kami sedang beristirahat, seseorang memanggilku. Aku menoleh mencari suara itu.

"Hai Rysilla senang bertemu denganmu" kata laki laki itu. Aku hanya membalasnya tersenyum simpul.
"Aku John, adiknya Arnold"
Aku melihat cincin hijau melingkar di jarinya.
"Baiklah John...." aku tersenyum kepadanya.
"Bagaimana jika nanti kamu pulang bersamaku?"
Aku hanya mengangguk dan tersenyum. Lalu john pergi menuju kerumunan para Vampire yang berlatih perang.

Vampire BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang