Chapter 11

2.3K 144 0
                                    

Seperti janjiku tadi, aku pulang bersama John. Tapi ternyata Arnold menjemputku setelah kelas perang.
"John?" Tanya Arnold memandang aneh.

"Iya kak, aku dan Rysilla akan pulang bersama" Arnold sekarang menatapku.
"Tapi, aku juga sudah menjemputnya..."

"Apa daya..." John mengangkat pundaknya.
"Baiklah kalau begitu kita pulang bertiga. Bagaimana?" Kataku sambil menatap mereka berdua bergantian.
"Baiklah..." jawab mereka bersamaan. Kulihat wajah mereka berdua malas. Aku tidak tahu kenapa karena masalah sepele saja mereka ribut.

_______________
Arnold'PoV
Aku bergegas keluar area perang untuk menjemput Rysilla. Tapi tunggu!! ,siapa yang bersama Rysilla itu? Itu adikku, John. Mengapa ia pulang bersama Rysilla. Aku menghampirinya.

"John?"tanyaku sambil menatap bingung.
"Iya kak, aku dan Rysilla akan pulang bersama"
"Tapi, aku juga sudah menjemputnya..."
John mengangkat pundaknya.
"Apa daya". Akhirnya kami pulang bertiga atas usul Rysilla. Hancur sudah impianku pulang bersama Rysilla. Dasar John! Kuharap kau tidak menyukai gadisku!

Sampai di kerajaan....
Rysilla langsung pergi kekamarnya. Mungkin ia lelah dan butuh istirahat. Tapi kulihat John mengikutinya.
Untuk apa?...

"Rysilla..."
Panggil John. Aku sengaja menguping pembicaraan mereka.
"John? Ada apa?"
"Boleh aku mengajakmu ikut ke hutan untuk berburu?"
Aku membelalak. Dasar John mulai pendekatan terhadap Rysilla. Rysilla tampak berpikir, kuharap kau tidak ikut Rysilla.
"Maaf John, aku lelah, aku butuh istirahat. Lagian aku tidak lapar"

Rysilla menutup pintu kamarnya. John terlihat kecewa dan jengkel. Sungguh aku senang sekali.

Rysilla'PoV
Aku lelah sekali. John mengajakku berburu sepulang latihan. Apa dia gila? Aku belum beristirahat sejenak dia langsung mengajakku berburu. Langsung saja kutolak mentah mentah.

Aku memejamkan mataku sejenak. Tapi, aku ketiduran sampai ada suara ketukan pintu.
Ketukan itu semakin keras dan semakin keras. Lalu berhenti.

Aku penasaran dan berjalan menuju pintu. Tiba tiba...

Pyarr...
Aku menoleh kebelakang dan menemukan...HARRIET?
Dia kembali setelah 2 hari aku datang kesini. Untuk apa dia kemari dan memecahkan kaca kamarku? Seringainya jahat. Aku tahu niatnya.

"Hallo? Rysilla...Apa kabar?" Tanyanya sambil mendekat denganku. Setiap langkahnya mendekatiku, aku mundur sampai dinding kamarku.
"Kabarmu baik pastinya disini... maka aku akan membuat kabarmu BURUKK DISINII..." Harriet mencekikku dan mengangkatku ke atas. Sungguh aku susah bernapas walau hanya satu hembusan.

Harriet'PoV
Aku mengendap endap menuju balkon lalu memanjat keatas, menuju kamar Rysilla. Sebelumnya kukecoh dia dengan ketukan pintu yang keras. Tujuannya agar ini menjadi Surprise!!

Pyarr...
Aku memecahkan kaca dan melompat kearah Rysilla yang masih kaget. Kutanya kabarnya, ia malah mundur. Baiklah, ia sampai didinding. Mau mudur kemana lagi?
Aku mencekik Rysilla dan mengangkatnya ke atas. Sepertinya ia susah bernapas. Aku tertawa senang.
"...arg...Harriet..."
Dia menatapku. Aku...
Aku tidak bisa...Rysilla? Aku sungguh bimbang. Aku harus membunuhnya. Tapi aku masih mencintainya....TIDAKK...
Akan kubunuh. Disaat saat ia sudah benar benar lemah dan kehilangan napas, aku tidak tega melihatnya. Aku-
Aku membantingnya dan melompat keluar kerajaan lewat jendela pecah. Kugagalkan rencanaku sendiri. Bodoh! Kenapa aku tidak bisa berhenti mencintai Rysilla. Ayah pasti marah besar.

Arnold'PoV
Aku berjalan menuju kamar Rysilla. Aku ingin mengajaknya ke alam manusia untuk mengenang dia dulu.
Aku mendengar suara kaca pecah yang berasal dari kamar Rysilla. Aku berlari menaiki tangga dan tidak mau John keduluan. Kamar Rysilla dipojok, aku tidak boleh terlambat! Jangan sampai terjadi apa apa pada Rysilla.

Brakk...
"RYSILLAA..."
Aku membuka pintu dengan keras dan melihat Rysilla terkapar tidak sadarkan diri di lantai. Aku bergegas menggendongnya menuju kasurnya. Aku melihat bekas merah di leher Rysilla. Pasti ada yang mencekiknya.
John datang terburu buru.
"Rysilla? Kak apa yang terjadi dengannya? "
Aku mendengus kesal.
"Seseorang mencoba membunuhnya dengan mencekiknya"

Vampire BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang