Vampire Blood

Chapter 9

Author'PoV
Arnold membawa Rysilla yang tidak sadarkan diri setelah menghisap darah ibunya sampai habis.
Arnold menyesal tidak bisa mencegah Rysilla menghisap darah ibunya, karena gerakan Rysilla sangatlah cepat sampai sampai Arnold tidak bisa melihatnya.
"Dia sangat kuat, cepat, dan gesit...dia benar benar akan menjadi vampire yang paling kuat." Batin Arnold.

Arnold telah sampai dikerajaannya. Ayah dan ibunya langsung menolong Rysilla yang terkulai lemas.
"Apa yang terjadi Arnold? Kenapa ia bisa tak sadarkan diri?" Tanya ibunya sambil mengelus rambut emas Rysilla.
"Uhm...dia baik baik saja, setelah sadar dari benturan ia langsung menghisap darah ibunya sampai habis". Ayah Arnold tertegun,
"Apa kamu tidak memakaikannya cincin permata merah kepadanya?"

"Dia sangat cepat ayah, aku tidak bisa melihatnya. Setelah sadar ia bilang bahwa dia haus, dan kebetulan ibunya menggedor gedor pintu dan...itulah yang terjadi"

Ibu dan ayah Arnold menghembuskan napas berat sambil menatap wajah Rysilla.

"Ayah, setelah ini...kita akan mengembalikannya kedunia manusia dan-"

"Arnold!! Jika ia kembali maka siapa yang membantu perang kita? Tentu saja kita membawanya ke kastil untuk melatihnya menjadi Vampire yang kuat dan tangguh. Setelah ia sadar pakaikan cincin permata merah itu dijarinya!!"

Arnold mengangguk dan melihat ayah dan ibunya keluar ruangan.

Arnold'PoV
Setelah ayah dan ibu keluar, aku menatap Rysilla yang matanya mengatup rapat. Kulihat dengan seksama wajahnya yang cantik menjadi lebih cantik. Aku merasa jantungnya berdegup kencang. Tiba tiba aku melihat jari Rysilla bergerak.
"Dia sadar..." kataku dalam hati.
"Yah aku sudah sadar Arnold..." aku terbelalak, bagimana bisa ia mengetahui pikiranku?
"Aku bisa membacanya..." Rysilla mulai duduk.
"Dimana aku? Aku tidak pernah melihat tempat ini? Kenapa kamu membawaku kesini?"
Aku tertawa geli. Rysilla si gudang pertanyaan selalu menyerangku dengan pertanyaan yang datang bertubi tubi.

"Kau di istanaku...kau akan dilatih menjadi Vampire yang kuat."
Rysilla mematung "lalu bagaimana duniaku? Dan, dan ibu?"
Aku menahan napas.
"Rysilla itu bukan duniamu, dan ibumu sudah kau hisap..." aku melihat mata Rysilla melebar.

"Aku? Menghisapnya?"

Avery'poV
setelah mendengar penjelasan Arnold, aku kaget bukan main.
"Aku?menghisapnya?" Tanyaku meyakinkannya.
Arnold tersenyum tipis.

"Rysilla pakai cincin ini, ini adalah Garneta Phaliosa. Cincin ini adalah cincin Ratu half Vampire yang bernama Ratu Griselda. Dia memimpin kami semua dan dia memberikan ini untukmu agar kamu bisa bertahan dari rasa haus. Dan tidak itu juga, cincin ini juga akan membuatmu tidak terbakar oleh panas matahari."
Jelas terang terangan Arnold menjelaskannya dengan sabar. Aku memandang cincin itu dengan permata berwarna merah yang berkilau. Aku langsung memakainya dan ternyata pas dijari manisku.
"Uhm...katakan pada Ratu Griselda 'terimakasih'. Oh ya Arnold kamu tidak terbakar di dunia manusia...apakah kamu memakainya juga?"

Arnold menunjukan jarinya yang memakai cincin sama sepertiku tapi arnold berwarna biru tua.
"Rysilla, hanya orang yang terpilih memakai cincin ini. Dan itu hanya 7 orang saja. Aku, kamu, ayahku, adikku yang bernama John, Kakak perempuan Ratu Griselda, Raja Adam tak lain suami ratu, Elena yaitu kapten kastil kami, yang terakhir tentu saja Ratu Griselda. Ia mempunyai dua cincin. Setiap orang berbeda warna. Itu agar orang bisa mengenali 7 Vampire istimewa dengan mudah."
Aku mengangguk mengerti.

"Sekarang apa yang kita lakukan?" Aku bangkit dari tempat tidur.
"Ke kastil, tempat para Vampire dilatih. Kau akan belajar disana"

............_____...............
Sudah setengah jam kami berjalan menuju kastil dan akhirnya sampai. Aku melihat para vampire berlatih perang, tak tik, dan kepribadian. Aku takjub dengan itu semua.

"Rysilla, ini adalah Elena, ia akan mengajarimu di sini." Arnold memecahkan lamunanku. Aku bergegas memasang senyum kepada wanita cantik bermata emas itu.
"Elena? Owh...anda termasuk 7 Vampire istimewa kan? Senang bertemu dengan anda."

"Benar sekali, apa Arnold sudah menceritakannya?"
Aku mengangguk mantap. Cincin Mrs.Elena berwarna orange. Cantik sekali.