Chapter 14

1.8K 129 0
                                    

Avery'PoV
Pertanyaan John membuatku mengingat masa laluku. Yah.  Masa lalu yang kelam. Aku tidur di kasur sambil terus mengulang memory kelamku.

Seorang pelayan datang dan mengatakan kalau makan malam sudah siap, aku hanya mengangguk dan tersenyum simpul.
Aku menuruni tangga yang saaangat panjang menuju ruang makan.
"Finally..."
Aku menghembusakan nafas lega karena menyelesaikan petualangan menuruni tangga.

Makan malam berlangsung cepat. Tidak ada percakapan, hanya suara sendok dan desahan nafas bosan.

"Rysilla..."
Aku berhenti menaiki tangga dan menoleh. Kudapatkan wajah pucat Arnold.
"Ya..."

Arnold mendekat, kami menaiki tangga bersama sama dalam diam. Entah apa yang dipikirkannya, aku tidak tahu karna dia mengunci pikirannya.

_________
Aku memakai baju latihan perang berwarna merah sekarang. Aku akan belajar tak tik dan perang.

Aku berjalan dan melewati kamar Arnold yang tertutup.
"Sedang apa ya dia?"
Aku mendekati pintu kamar Arnold dan membukanya.
KOSONG.
yah..hanya itu, kamarnya kosong dan dimana dia? Apa dia tidak mengantarku? Mungkin ia dibawah menungguku.

"Hai Rysilla bagaimana kabarmu?" John melambaikan tangannya dan menghampiriku.

"Kabarku Baik, dimana Arnold? Aku tidak melihatnya di sepanjang jalan yang kulewati...apakah ia tidak mengantarku?"

John mengernyit, lalu menggeleng.
"Aku juga tidak melihatnya semenjak senja tadi, dan aku tidak tahu dimana dia"

"Kalau begitu aku antar saja"
John menggandengku keluar istana.
__________
Sepanjang perjalanan John membicarakan banyak hal. Dia juga bertanya cukup banyak kepadaku, tapi aku hanya menjawab simple.

Sampai di kastil, aku langsung menuju lapangan latihan perang.
Mr.Broeen, mengajariku beberapa cara menghindari serangan musuh. Dia juga mengajarkan tak tik perang yang rumit.

Hari ini benar benar membosankan. Janet juga sedari tadi diam, semuanya diam. Entah mengapa firasatku buruk. Aku merasa akan terjadi sesuatu kepada seseorang. Tapi siapa?

Saat aku pulang, aku tidak melihat Arnold dimanapun.
"Kemana perginya sipu?"
Mau tidak mau aku pulang bersama John lagi. Huft...sangat membosankan pulang dengan adik sipu itu.

Sampai di istana aku langsung pergi kekamar dan mengganti baju dengan dress selutut berwarna biru muda dengan pita kecil.

"Rysilla..."
Aku menoleh, ayah dan ibu serta john menghampiriku dengan tergesa gesa. Wajahnya terlihat khawatir, aku bingung melihat mereka. Apa yang terjadi?

"Rysilla...Arnold!"
Aku membelalak Ibu Arnold menyebut nama Arnold dengan wajah ketakutan.

"Ada apa dengan Arnold ibunda?"

"Arnold pergi ke daerah Werewolf, dia berencana membunuh seseorang yang telah mencekikmu kemarin. Rysilla...disana sangat berbahaya bagi Arnold karena Werewolf tidak segan segan menyerang Vampire yang melewati daerahnya"
Lanjut ibu Arnold. Mataku membulat terkejut. Kenapa Arnold ingin membunuh Harriet yang tidak membunuhku.

Aku berlari dengan kecepatan vampire ku menuju daerah dimana Arnold dalam bahaya.
Kedua orang tua Arnold dan John meneriakiku agar aku tidak pergi kesana tapi, Arnold dalam bahaya. Aku tidak mau dia kenapa kenapa.

Arnold'PoV
Senja datang, aku memakai cincinku dan bergegas turun kebawah. Rencanaku sekarang membunuh Harriet. Dia telah mencekik Rysilla dan membuatnya hampir tiada.

Aku keluar melewati pintu belakang dan sesegera mungkin kabur karena bisa saja pelayan melihatku.

Vampire BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang