Fadil mengusap bingkai foto pernikahannya yang berada digenggamannya, ia tersenyum jika mengingat pernikahannya dengan Nayla itu dilandasi karena perjanjian konyol sewaktu mereka masih kecil.
Tapi, Fadil tidak munafik. Dulu dan sekarangpun ia tulus mencintai Naylanya. Kupu-kupu diperutnya semakin menggebu kala mengingat pernyataan cinta dari Nayla semalam.
Tapi, bukankah Nayla sudah mencintainya dari jauh-jauh hari? Tapi yang membuat Fadil ingin terus tersenyum adalah pernyataan cinta semalam dari Nayla begitu lucu.
"Assalamu'alaikum... Penguasa hati, aku jatuh cinta sama kamu sekarang dan selamanya."
"Sekarang kan aku sudah cinta sama kamu, jadi kamu tidak boleh tidak mencintaiku lagi ya?"
"Kalau aku udah mulai jelek, kasih tau aku ya? Aku gak mau kamu selingkuh."
"Apa kamu puas diranjang? Maaf aku cuman nanya. Aku takut kamu jajan diluar."
Fadil terkekeh lagi mengingat Nayla, ahhh sepertinya ia begitu merindukan istrinya. Tidak banyak berpikir Fadil segera mengirim pesan kepada Nayla.
Assalamu'alaikum, bolehkah berkenalan?
SendWa'alaikumsalam, sepertinya tidak boleh. Karena saya sudah bersuami. Tapi kalau untuk kamu sih boleh lha 😍
Super MomGenit ya. Kangen 👻
SendKan kamu suamiku, jadi bodo amat lha, aku genit juga 😝 makannya cepet pulang!
Super MomKirain bakalan bales 'kangen suamiku juga' Nayla gak azek.
SendKangen kamu. Cinta kamu. Sayang kamu. Kamu iya kamu, kamu. 💕
Super MomNanti aku pulang ya. Kasian kamu kangen aku. He he he. Love. Aku beresin berkas-berkas dulu. Dadah cinta 🤗
Send*****
Fadil tersenyum lebar saat Nayla membukakan pintu untuknya. Dengan semangat Nayla mencium punggung tangan Fadil.
"Mau mandi dulu atau langsung makan?" Tanya Nayla mengikuti langkah Fadil memasuki kamar.
"Mandi dulu, tapi... Mandiin ya? Boleh?"
Nayla tersenyum malu lalu mencubit hidung Fadil sampai merah.
"Demen banget nyubitin hidung aku. Punya kamu pesek ya? Jadi gitu." Fadil mengusap-ngusap hidungnya.
Nayla terkekeh. "Habisnya, hidung kamu itu tajam banget. Aku suka he he, kalau kita punya anak hidungnya harus mewarisi dari kamu, supaya bagus."
Fadil melingkarkan tangannya dipinggang Nayla. "Mirip kamu aja seluruhnya, biar aku inget terus sama kamu. He he he."
Nayla mengangguk. "Boleh juga, biar kamu inget aku terus dan gak selingkuh."
"Takut banget ya Nay aku selingkuh. Kenapa sih hm?"
"Takut aja. Soalnya kamu baik, ganteng, tajir, paham agama pula. Ada kah yang tidak tertarik dengan suamiku ini?" Nayla meraba-raba wajah Fadil.
Fadil terkekeh. "Ada."
"Siapa?"
"Kamu yang dulu."
Nayla tertawa. "Mungkin dulu si Nayla masih bego ya?"
"Iya, dia terlalu naif untuk mengungkapkan cintanya kepadaku."
"Aku cinta sama kamu, Mas."
Fadil mengerutkan alisnya tidak mengerti. "Aku juga. Jadi, Nayla sekarang sudah tidak naif lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Imam
RomanceBerawal dari masa kecil yang sering bermain nikah-nikahan. Dan sebuah janji akan menikahi ketika sudah kembali. Sama-sama berjuang diawal dengan orang tercinta sangat tidak disukai oleh Fadil, Fadil adalah laki-laki gentlemant yang ingin berjuang se...