Untuk besok.
Selamat Hari Ibu untuk Ibu-ibu terhebat di seluruh Dunia.
-Calon Ibu, dari anak-anak Fadil. 💕😂
*****
Hari ini Fadil berjanji akan membawa Nayla berwisata kuliner. Fadil juga tidak lupa akan ritual setiap malamnya, dan selalu mengajak perut Nayla berbicara dengan menyemangati calon anaknya berenang.
Nayla selalu merasa bak seorang Ratu jika bersama Fadil. Fadil sangat memanjakannya, mencintainya, menyayanginya bahkan melakukan apa saja yang Nayla mau.
Terkadang Nayla sering putus harapan jika memeriksanya dengan testpack dan hanya ada satu garis. Dan Fadil sering menenangkannya.
Pernah saat itu Nayla hanya diam seraya memandangi testpack yang berada ditangannya. Dan Fadil datang dengan membawa sepidol merah lalu merebut testpack itu dari tangan Nayla, dan menambahi satu garis di sisi garis itu.
"Aku tambahin garisnya. Namanya garis-garis lucu. Naylaku jangan sedih ya? Kan suamimu ini sudah menambahkan garis-garis lucu disini, agar anak kita lucu."
Nayla tersenyum mengingat itu, ada banyak cara Fadil untuk menghiburnya. Padahal disaat itu juga Fadil merasakan kesedihan yang sama.
Tapi saat itu juga Fadil sering bilang dengan ucapan candanya; Mungkin si dedek lagi malas barenang Ibu. Jangan paksain si dedek agar nyampe ditelur Ibu ya? Nanti si dedek cape, terus nangis.
Nayla sangat bersyukur bisa bersanding dengan Fadil. Fadil yang sabar, Fadil yang segalanya saat ini. Fadil yang merubah kegelapan Nayla dengan cahaya yang Fadil berikan setelah ijab qabul.
Nayla terkadang suka mengutuk dirinya sendiri. Apabila mengingat perbuatan dulunya kepada Fadil, dan seringkali merasa tidak cocok berada disamping Fadil.
Allahumma shalli ala sayyidina muhammad, wa ala ali sayyidina muhammad...
"Nayla Senja Latiefah. Hobby nya apa? Melamun."
Sebuah suara menyadarkan Nayla dari lamunannya tentang masa lalu dan pikiran yang memenuhi memori otaknya. Nayla hanya tersenyum tipis kepada Fadil lalu mengeratkan kupluk abu-abu di atas hijabnya.
"Mau jalan sekarang?" Tanya Nayla.
Fadil mengangguk. "Boleh. Tapi aku harus tahu dulu kenapa istriku melamun?"
"Aku gak ngelamun." Nayla mengelak.
"Bohong. Belajar bohong terus ya? Biar hidung peseknya jadi mancung ya?" Fadil mencolek hidung Nayla.
Nayla terkekeh lalu mengangguk.
"Cerita sama aku Nay, ada apa?" Fadil mengeratkan tangan Nayla di tangannya.
Nayla menggeleng. "Mungkin, aku hanya lapar."
"Bohong aja terus sampai berubah jadi kingkong."
"Emang aku gendutan ya?"
Fadil mendengus. "Mau kamu gendut atau langsing pun kamu tetap istriku. Sekarang tolong cerita ada apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Imam
RomanceBerawal dari masa kecil yang sering bermain nikah-nikahan. Dan sebuah janji akan menikahi ketika sudah kembali. Sama-sama berjuang diawal dengan orang tercinta sangat tidak disukai oleh Fadil, Fadil adalah laki-laki gentlemant yang ingin berjuang se...