Happy Reading!!~
****
Asap mengepul dari cairan yang berada dalam cangkir kecil. Aku menggenggam cangkir tersebut. Rasa hangat merambat pada lapisan epidermis telapak tanganku. Meneguk cairan itu pelan, rasa manisnya masih tersisa di ujung lidahku. Ini sudah terlewat 15 menit dari waktu yang dia janjikan dan tadi adalah coklat panas kedua yang telah kupesan. Aku sengaja datang 15 menit lebih awal. Dan jika di akumulasikan itu berarti aku sudah duduk disini selama 30 menit. Aku melirik keluar jendela dengan ujung mataku. Hujan lebat dengan angin yang cukup kencang membuat jendela kaca di sebelahku berembun. Mengeratkan syal berwarna abu yang saat ini ku pakai, aku bergidik saat merasakan udara dingin yang menerpa tubuhku saat pintu cafe terbuka.
Sosoknya muncul dengan tubuh berbalut mantel berwarna cream juga syal berwarna biri navy. Aku tertegun menatapnya. Rambutnya yang menutupi dahi sedikit basah karena tetesan air hujan. Dia terlihat sempurna meski dengan pakaian sederhana. Aku masih menatapnya saat dia menoleh ke arahku. Tatapan kami bertemu. Irisnya yang berwarna coklat gelap membawaku tenggelam dalam ketidak sadaran. Dia mendekat, duduk tepat di depanku dengan senyum mengembang. Tangannya merambat menggenggam tanganku di atas meja.
"Maaf membuatmu menunggu." Dia bicara dengan senyum yang masih mengembang di bibirnya. Aku tidak menanggapi. Tidak ada kata yang keluar dari mulutku. Tidak juga tersenyum. Aku hanya mencoba memaklumi bahwa dia tidak sama lagi seperti dulu. Dia yang sekarang adalah kepala keluarga. Kami adalah sahabat. Dia selalu ada untukku setiap saat begitupun sebaliknya. Tapi semuanya berubah, lebih tepatnya satu tahun yang lalu. Dia datang ke rumahku, sesungguhnya ini bukan hal yang patut di permasalahkan karena dia mamang sering keluar masuk rumahku seenaknya. Yang aku herankan, saat itu dia tidak sendiri. Melainkan bersama kedua orang tua juga kakak perempuannya. Aku yang saat itu duduk di sebelah ayah hanya bisa membelalak terkejut saat dengan tegasnya dia berkata pada orang tuaku tentang sesuatu yang tidak-sama selai- aku pikirkan.
"Kedatanganku kesini untuk melamar putrimu paman" begitu katanya pada ayah, aku hanya bisa menganga saat itu. Otakku berpikir keras, putri ayah hanya aku kan? Atau ayah punya putri lain yang di sembunyikannya? ATAU.... aku? Kyuhyun menginginkanku?
GILA!! Aku rasa kyuhyun kwhilangan otaknya. Kami hanya sahabatkan? Lalu kenapa dia datang dengan sebuah lamaran? Ya tuhan..... jantungku hilang sekarang."Kau seriaus Kyuhyun-ah?" Nada suara ayah jelas menunjukan sebuah kebahagiaan. Dan senyumnya makin mengembang saat melihat kyuhyun mengangguk tanpa ragu.
"Putriku ini... dia itu bodoh, ceroboh, galak, keras kepala...." ayah masih terus mengabsen sikap burukku. Aku tidak terlalu memperdulikannya. Wajah di hadapanku lebih menarik dari pada apapun. menerka nerka, apa sebenarnya alasan dia menginginkanku?
Kulihat senyumnya terbit saat ayah berhenti bicara tentang segala sifat dan sikapku. Dia mengangguk berkali kali seoalah sangat setuju dengan apa yang di ucapkan oleh ayah."Iya aku tahu..." aku mendengus mendengar ucapannya. Kalau dia tahu kenapa malah melamarku? "Tapi aku bisa menerima dia dengan segala resikonya, baik buruknya, dan jauh melebihi apapun aku membutuhkannya. Aku.... jatuh cinta padanya" kyuhyun menatapku saat menyelesaikan kalimat akhirnya. Jatuh cinta? Astaga... kenapa mendadak pipiku berubah merah mendengar ucapannya?
***
"Hey!! Kau marah?" Suara kyuhyun menyentakku. Membawaku pada kesadaran.
"Huh? Tidak." Aku menggeleng.
"Lalu?"
"Hanya memikirkan sesuatu" kening kyuhyun mengernyit, jelas dia penasaran. Aku menggigit bibir. Pandanganku kembali jatuh pada cairan coklat yang tak lagi hangat. Aku memutuskan untuk menatapnya setelah menarik nafas dan menghembuskannya berkali kali.
"Kyuhyun-ah~ jadi begini eummm itu~" aku memejamkan mata kembali. Jujur aku sedikit takut dengan reaksinya nanti. "Kurasa kita harus menyiapkan satu kamar lagi di rumah." Kyuhyun memicingkan matanya, menatapku dengan satu alis terangkat. Aku menggigit bibir bawahku. Bagaimana mengatakannya? "Atau kurasa kita bisa berbagi kamar dengannya nanti."
"Kau berniat tidur bertiga?" Kyuhyun mendesis sinis. Aku mengangguk cepat. Senyumku perlahan terbit
"YA!! Kau pikir aku mau berbagi?""Tidak. Tapi kurasa kau harus melakukannya."
"Otakmu itu!!! Aku tidak mau."
"Terserah. Dengan atau tanpa izinmu dia akan tidur di kamar kita."
"Tidak. Aku bilang tidak ya ti-"
"Tapi ini anakmu Cho." Kyuhyun diam dengan mata membelalak. Mututnya sudah terbuka untuk bicara tapi kemudian tertutup lagi, terbuka lagi dan tertutup lagi. Jika begini terus dia persis seperti ikan peliharaan ayah.
"Huh?" Akhirnya hanya kata itu yang dia suarakan. Aku tahu, dia terkejut. Dan itu memang tujuanku. Aku menggenggam tangannya meremasnya lembut.
"Kau akan jadi ayah" ucapku sambil tersenyum. Ya kyuhyun memang sahabatku. Tapi sekarang kami bukan hanya sekedar sahabat, kami adalah sepasang suami istri. Tuhan menakdirkan kami untuk sebuah keluarga..
*****
Jeng jeng!!!
Saya muncul lagi, dengan yang baru lagi. Ini series ya... jadi bakal ada lanjutannya entah itu berupa before atau after story. Kalo responnya baik saya usahakan besok akan update lanjutannya...Dan untuk ff 'Our Beginning' masih dalam proses. Tapi saya usakan untuk update cerita itu paling lambat 1 minggu sekali. Itupun kalo ada yang nungguin. Hehe....

KAMU SEDANG MEMBACA
KyuRa Series
Romantiksebuah cerita tentang kehidupan pernikahan Cho Kyuhyun dan Han Hyunra.