The Day 2

484 48 0
                                    


~~~•••

Kyuhyun menatap tangan mungil yang menggenggam jarinya dengan begitu erat. Seolah takut pada dunia dan membutuhkan pegangangan untuk bertahan hidup. Tangisnya yang tadi menggelagar memenuhi ruangan, dan terdengar sangat nyaring seakan baru saja direnggut dari tempat ternyamannya kini tak lagi terdengar. Kini anaknya amat tenang.

Setelah dibungkus oleh selimut yang memang sengaja disiapkan oleh Hyunra dan Kyuhyun. Sekarang bayinya terus memejamkan mata. Entah merasa nyaman atau takut untuk menghadapi dunia barunya.

Rasa haru kembali menyeruak didada Kyuhyun. Membuat setetes air matanya jatuh.

Memikirkan hal apa yang akan dilakukan kedepannya. Pikiran Kyuhyun tiba tiba kosong saat mengingat kembali keadaan istrinya. Bisakah dia menjadi ayah yang baik untuk bayinya?

"Nak, Dokter memanggilmu." Suara sang mertua segera menyentak. Mengusap pipinya yang basah, Kyuhyun segera menegakkan tubuh.

Mengelus kepala bayinya lembut, sebelum kemudian beranjak dari ruangan itu.

~~~•°•

Mengetuk pelan pintu didepannya, Kyuhyun mendapat sahutan untuk memasuki ruangan.

Mengangguk pelan pada dokter yang telah menangani istrinya, Kyuhyun segera duduk setelah dipersilahkan.

"Begini pak." Mulai dokter itu pelan, Membuat Kyuhyun segera menajamkan pendengarannya. "Seperti yang Bapak tahu, istri Bapak sedang dalam keadaan Kritis. Kehilangan bayak darah tertu menjadi salah satu penyebabnya. Jika dalam tiga jam kedepan belum ada kemajuan juga, kemungkinan besar hal lain yang tak kita harapkan akan terjadi."

Menghirup udara disekitarnya dengan rakus. Kyuhyun hanya bisa mengepalkan tangan untuk menahan gejolak emosi yang menguasainya.

"Saya hanya ingin menyampaikan ini pak." Ucap Dokter melempar senyum prihatin pada Kyuhyun yang tampak berantakan. "Saya akan mengusahakan yang terbaik untuk istri anda."

"Terimakasih Dokter." Menelan ludah kelat. Kyuhyun segera keluar dari ruangan tersebut. Langakahnya gontai. Bukan hanya lelah, Kyuhyun merasa nyawanya sedang dicabut pelahan. Membuatnya tak tahu harus melakukan apa. Yang terasa hanya takut dan sesak yang bergumul didadanya.

Diarahkan kakinya untuk menemui orang yang menjadi sumber rasa takutnya. Tak ada senyum ceria yang biasa Kyuhyun dapat. Atau hanya sekedar rengekan untuk meminta ini dan itu. Kyuhyun lebih suka istrinya yang kemarin, yang masih sangat menyebalkan dan keras kepala. Bukan wanita dengan penuh selang dan kabel hanya untuk menopang hidup. Istrinya wanita yang kuat. Tapi sekarang, untuk memastikan jantung Hyunra masih berdetak saja Kyuhyun harus melihat monitor yang menampilkan grafik detak jantung wanita itu.

Apa yang harus Kyuhyun lakukan sekarang? Kyuhyun tak mungkin bisa merawat anak mereka dengan baik jika tidak bersama Hyunra.

Bagaimana nasib anaknya nanti. Bayi itu, putranya. Bisakah tumbuh dengan baik tanpa kasih sayang Hyunra?

"Sayang." Ucap Kyuhyun lirih. Menggenggam tangan itrinya yang terkulai lemah. "Bangunlah. Kami tidak akan bisa hidup tanpamu." Mohonnya.

Tangis Kyuhyun pecah juga akhirnya. Bagaimana hidupnya nanti? Lalu bagaimana nasib putranya? Cho Hyun Gi, nama putranya yang bahkan baru dilahirkan, akan seperti apa hidupnya?

"Bangunlah Ra, aku mohon."

~~~•••TBC



KyuRa SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang