~~•••~~
Hyunra masuk lagi kedalam kamar setelah meletakan mangkok dan gelas bekas kedapur.
Didapatinya kyuhyun yang kembali memejamkan mata."Kita ke Dokter saja ya kyu." Kata hyunra begitu sudah duduk ditepi ranjang. Membenarkan letak selimut yang membungkus tubuh suaminya. Sudah dari kemarin kyuhyun demam, tapi suaminya ini selalu menolak jika diajak untuk mengunjungi dokter.
"Euughh.. nanti juga sembuh sayang." Jawab kyuhyun parau. Mengubah posisinya menjadi miring untuk menghadap sang istri yang sedari tadi tak henti memijat tangannya. "Ini hanya demam biasa, besok juga sembuh."
Hyunra mendengus pelan mendengarnya. Kemarin juga kyuhyun mengatakan 'besok juga sembuh' tapi pada kenyataannya, demamnya malah makin parah. Ditambah sedari pagi suaminya juga terus memuntahkan isi perutnya. Dan itu membuat hyunra bertambah khawatir.
"Kalau begitu minum obatnya ya?."
"Pahit Ra. Nanti saja."
"Kalau manis namanya bukan obat kyu." Jawab hyunra sabar. Suaminya memang menyebalkan jika sedang sakit. Obat yang tadi pagi sudah disiapkannya juga masih utuh sampai sekarang, tanpa niat untuk disentuh sama sekali.
"Memang. Kalau manis itu istriku, bukan obat." Kyuhyun terkekeh diakhir kalimatnya begitu mendapatkan cubitan diperut dari istrinya. Wajah hyunra memerah meski sedang mengerutu.
"Masih saja bercanda."
Keheningan kembali menyergap mereka, kyuhyun kembali memejamkan mata meski hyunra tahu laki laki itu tidak tidur.
"Pusing?" Tanya hyunra pelan melihat kening kyuhyun yang selalu berkerut.
"Hm."
Hyunra mengubah posisinya, membawa kepala kyuhyun untuk tidur dipangkuannya. Memijat kepala suaminya pelan. Sedang lelaki itu sibuk menciumi perutnya, curhat kepada anaknya.
"Appa sakit nak." Katanya pelan. Terus mengecupi perutnya, sesekali mengelitiki seakan sedang bermain dengan anaknya.
"Geli Kyu."
"Apa? Eomma berisik? Iya?" Kata kyuhyun masih bermonolog dengan perutnya. "Memang berisik. Tapi appa cinta."
"Menyebalkan." Gerutu hyunra, meski dengan wajah bersemu merah. kyuhyun hanya terkekeh pelan, masih menikmati pijatan sang istri dikepalanya.
"Kedokter ya kyu." Kata hyunra lagi, mencoba untuk membujuk. Dahi kyuhyun terasa lebih hangat ditangannya.
"Nanti sayang."
"Kau selalu begitu, senang membuatku khawatir." Hyunra berujar kesal. Menghentikan pijatannya didahi kyuhyun untuk kemuadian mengambil obat diatas nakas. "Bangun. Minum obatnya." Kata hyunra tegas, membuat kyuhyun mendelik terkejut sebelum kembali bergelung diperutnya.
"Eomma kejam." Bisik kyuhyun lirih pada perutnya. Membuat hyunra kembali mendengus sebal.
"Bangun untuk minum obat atau kita kedokter sekarang." Mendengar itu kyuhyun segera bangun dari tidurnya. Menghadap pada istrinya yang sudah tersenyum puas.
"Buka mulutnya." Titah hyunra sambil menyodorkan obat pada mulut kyuhyun. Membuat suaminya itu menghindar.
"Pahit sayang." Ucap kyuhyun memelas, meminta belas kasihan.
"Tidak akan. Cepat buka mulutnya." Kyuhyun kembali menggeleng, membuat hyunra melotot gemas. "Buka. Atau aku-"
"Iya." Kata kyuhyun cepat. "Aaaa.."
Melihat itu hyunra tersenyum lebar sambil menyodorkan sebutir obat ke mutut suaminya juga segelas air.
"Hebat." Ujar hyunra senang begitu kyuhyun menyerahkan gelas kepadanya.
"Puas?" Anggukan hyunra merespon cepat.
"Appa hebat." Ujarnya dengan gaya anak kecil. Mengecup pipi suaminya lembut, membuat kyuhyun tersenyum.
"Kemari. Aku pijat lagi." Ucap hyunra menupuk pahanya. Membuat kyuhyun dengan segera merebahkan tubuh di pangkuan sang istri.
~~~TBC~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
KyuRa Series
Lãng mạnsebuah cerita tentang kehidupan pernikahan Cho Kyuhyun dan Han Hyunra.