Alvaro Gavriel, seorang CEO muda dan sangat tampan. Diumurnya yang baru menginjak dua puluh sembilan tahun ia sudah memimpin perusahaan keluarganya yang diserahkan oleh ayahnya sendiri. Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara, ia memiliki seorang adik. Dimata keluarganya Alvaro merupakan pria yang sangat menyenangkan, dan bertanggung jawab.
Namun seperti memiliki dua kepribadian Alvaro akan menjadi seseorang yang sangat liar ketika berada di atas ranjang, bahkan tidak segan-segan ia akan bermain kasar dan lepas kendali. Namun bila di depan orang terutama keluarganya ia akan mendaji pria yang sopan dan menyenangkan.
Alvaro Gavriel, pria tampan dengan tubuh tinggi dan memiliki kulit yang terlihat eksotis menambah daya pikatnya. Rambutnya yang hitam legam dan sepasang mata berwarna coklat yang tajam dapat membuat wanita bertekuk lutut dihadapannya. Ia memiliki garis rahang yang tegas, hidung mancung, dan lekuk bibir sensual yang sempurna, ia juga memeiliki lesung pipi yang menambah daya pikatnya.
Alvaro terus saja melihat wanita yang kini sedang tidur tak berdaya karena ulahnya. Bagaimana tidak, ia menggunakan wanita itu untuk memuaskan hasratya yang teramat besar berulang kali sepanjang malam. Dengan rokok di tangannya ia duduk di sofa dengan hanya menggunakan celana panjangnya saja. Tubuh sixpack miliknya terlihat sangat jelas. Ia memperhatikan wanita yang kini sedang tidur di ranjangnya. Penampilannya yang berantakan dan tubuhnya yang tidak tertutupi apapun memperlihatkan lekuk tubuh indahnya. Dengan mata elangnya Alvaro memperhatikan pergelangan tangan wanita itu yang kini sudah berwarna membiru karena ulahnya. Beberapa lebam juga terlihat di kaki dan lengan si wanita. Mata wanita itu juga sembab karena air mata, entah air mata kesakitan atau kenikmatan yang dirasakan oleh wanita tersebut.
Alvaro mematikan rokoknya dan mendekati si wanita. Wanita yang cantik, Daniel memang tidak pernah salah dalam mencarikan wanita untuknya. Alvaro tersenyum sinis sambil memandang tubuh wanita itu, menurutnya semua wanita sama saja hanya mengincar uang semata. Tiba-tiba telfonya berdering, Alvaro dengan langkah elegannya berjalan mengambil telfon genggamnya.
"Hallo."
"Hai sayang."
Alvaro tersenyum, "Hai, mom. How are you?"
"Mommy baik, Al. Kapan kamu akan pulang?"
Alvaro menjadi tersenyum mendengar ucapan ibunya itu. Ibunya memang sangat memanjakan kedua anaknya terutama Alvaro.
"Emm, aku akan pulang hari ini."
"Ah, bagus kalau gitu. Mommy tunggu dirumah ya, bye."
"Bye mommy." Alvaro mematikan telfonnya, ia kembali melihat wanita yang masih asik dengan mimpinya. Alvaro mendekat lalu mengeluarkan selembar cek diranjang sebelah tubuh si wanita. Alvaro lalu bergegas merapihkan penampilannya dan pergi dari kamar itu.
****************************
Seorang wanita sexy sedang meliuk-liukan tubuhnya. Ia bekerja menjadi penari striptis. Rambut hitam yang kini sudah berantakan karena tariannnya menambah kesan sensual. Tanpa canggung ia menari-nari dihadapan lelaki hidung belang.
Ia memenag soerang penari striptis namun ia bukan lah seorang pelacur. Pernah beberapa kali ia ditawari untuk melayani para lelaki, namun selalu ia tolak. Ia melakukan pekerjaan ini juga karena terpaksa demi memenuhi kehidupannya sehari-hari dan biaya ia untuk kuliah.
Selesai menari ia bergegas kebelakang dengan segepok uang yang ia dapatkan ketia ia menari tadi. Namun dengan tiba-tiba ia dipanggil oleh manager nya, dengan bergegas ia memasuki ruangan managernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortality
General FictionCinta. Lebih susah kita menjaganya ketika ia ada, daripada mencarinya ketika ia belum ada.