"Apa yang kau lakukan Kevin? Kemana pakaianmu?" tambah Rosa
"Mom, ini tidak seperti yang kau pikirkan, aku juga tidak mengerti." Kevin kebingungan sambil menjambaki rambutnya, seolah tidak sadar dengan yang terjadi barusan.
"Kau masih merasakan kebingungan setelah melakukan having sex dengan Aina? Sahabat pacarmu sendiri?" sindir Alvaro dengan kekehannya.
"Diam kau!!! Tania, aku benar tidak mengerti dengan ini, aku mencintaimu." Kevin mencoba mendekat ke arah Tania.
"Jangan bicara cinta Kevin, kalau kau saja tidak mengerti." Alvaro memutar badan Tania sehingga ia berada dibelakang badannya. Badan Alvaro menjulang tinggi dihadapan Tania bagaikan prisai melindunginya dari Kevin.
Terbalik bukan? Bukannya Kevin yang melindungi bengisnya Alvaro, malah terbalik Alvaro yang melindungi Tania dari Kevin.
"Kau!! Kau yang jangan banyak bicara!! Memangnya apa yang kau tau, hah!! Urusi saja perempuan-perempuanmu yang selalu berganti-ganti itu!" serang Kevin menggebu-gebu.
"Hentikan kalian berdua! Sebenarnya apa yang terjadi disini?" Andi selaku ayah mencoba melerai, sambil merengkuh bahu Rosa yang sedang bergetar karena terlalu kaget dengan apa yang terjadi.
"Aku mencintai Kevin. Aku rasa Kevin juga mencintaiku." ucap Aina dengan suara lantang tanpa terdengar takut.
Kevin menoleh cepat kebelakang menatap Aina tidak percaya. Tania mengangkat kepalanya, mengintip Aina dari balik punggung Alvaro.
"Apa kau bilang? Apa kau sudah gila?" Kevin tidak percaya.
"Benar-benar bitch hebat." ucap Alvato dalam hati sambil menyeringai. Ia merasakan tangan Tania terlepas dari tubuhnya. Ia membiarkan Tania berjalan kearah Aina, seolah mendapatkan tontonan yang menarik.
"Apa katamu Aina?" Tania berkata gemetar dengan air mata masih mengalir.
Aina sangat ingin menangis, ia benar-benar terlihat seperti bitch sekarang, karena ulah Alvaro, namun ia menahannya. Ia harus kuat, ini semua demi kebaikan bersama kan?
"Maafkan aku Tania, akupun tidak mengerti apa yang terjadi dengan perasaanku."
"Jangan bicara yang aneh-aneh Aina!! Kamu tahu kan aku sangat memcintai Tania." Kevin berucap sambil mengguncang guncang Aina.
"Lalu tadi apa Kevin??!!! Apa yang sudah kita lakukan!?" teriak Aina frustasi.
Kevinpun kebingungan, wine itu sunggung mempengaruhi tubuhnya.Kevin segera memutar badannya menghampiri Tania. "Tania kamu tahu kan kalau aku sangat mencintaimu? Ini semua tidak benar!" mencoba menggapai tangan Tania, tapi ia menghindar.
Tania menatap Kevin, tiba-tiba ia menapar Kevin kencang membuat kepala Kevin terhuyung kesamping. Kevin sangat terkejut, tidak menyangka wanita selembut Tania bisa berbuat seperti itu.
"Kau masih bilang mencintaiku?!!" tanya dan bentak menjadi satu.
"Kalau kau ingin selingkuh, kenapa dengannya? Dia itu sahabatku Kevin!! Hanya ia yang kupunya!!"
Tania memukul pukul Kevin tanpa perlawanan dari pria itu.Rosa menangis dalam pelukan Andi. Ia merasa kasihan dengan putranya, tapi Kevin memanglah salah.
Alvaro maju menghampiri Tania, tangan kekarnya merengkuh pinggang Tania dari belakang dan sedikit menariknya kebelakang. Tania seolah tersadar, ia menatap kebelakang, ia melihat Alvaro sedang menatap tajam kearah Kevin.
"Jauhi Tania." titah Alvaro tenang namun suaranya menusuk siapapun yang mendengarnya. Semua orang yang ada disitu menatap Alvaro, termasuk kedua orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortality
General FictionCinta. Lebih susah kita menjaganya ketika ia ada, daripada mencarinya ketika ia belum ada.