3. "He Really Has Changed"

7.1K 522 37
                                    

Jarum jam menunjukkan pukul 7.45 pagi. Masih cukup pagi untuk memulai aktivitas. Namun, laki-laki bernama Jeon Jungkook itu sudah siap untuk berangkat sekolah. Ia memakai sepatunya dengan cekatan.

Tiba-tiba, seorang wanita tua datang menghampiri Jungkook sambil membawa sebuah nampan yang di atasnya terdapat segelas susu hangat dan roti isi. Wanita itu duduk di samping Jungkook, menunggu cucunya selesai memakai sepatunya. Ia menyerahkan nampan itu pada Jungkook. Jungkook menerimanya, mengambil sepotong roti isi dan mulai melahapnya kemudian meneguk susu hangat sebagai penutup acara sarapannya hari ini.

"Kau yakin ingin sekolah, Nak?" Tanya Nenek Jungkook sambil menatap Jungkook khawatir. Jungkook hanya mengangguk.

"Tapi bagaimana jika nanti kau pulang dengan wajah babak belur seperti kemarin? Aku tak ingin hal itu terjadi lagi."

Jungkook tersenyum. "Cucumu ini akan baik-baik saja, Halmeoni. Kemarin aku berjalan kurang hati-hati hingga jatuh. Mianhae,. Aku melupakan nasihatmu," ucapnya sambil menatap neneknya sendu.

Nenek Jungkook mendesah pelan. Ia merengkuh tubuh Jungkook dan memberikan sebuah pelukan kecil. Ia mengelus rambut Jungkook penuh kasih sayang.

Mereka saling melepaskan tautan itu.

"Aku berangkat, Halmeoni." ucap Jungkook. Ia melambaikan tangannya sekilas sebelum berlalu pergi.

Nenek Jungkook masih mematung di teras. Ia terus memperhatikan langkah Jungkook yang semakin menjauh.

"Kenapa kau berbohong?" gumamnya.

*****

Taehyung masih berdiri di samping gerbang sekolah. Sesekali ia mondar-mandir, menunggu sambil terus mengamati jalan di sisi kirinya yang biasa dilewati laki-laki polos itu.

"Kenapa dia belum datang juga? Apa dia memilih pindah sekolah untuk menghindariku?" gumam Taehyung frustasi. Ekor matanya tak pernah berhenti mengamati jalan itu barang sedetik pun.

Setelah dirasa lelah mondar-mandir, Taehyung bersandar pada gerbang sekolahnya. Ia merogoh sakunya dan mengeluarkan ponsel hitamnya. Ia mengetuk screen ponselnya dua kali dan screennya langsung menyala. Ia tersenyum saat melihat wallpaper ponselnya. Disana, tampak seorang laki-laki mengenakan seragam sekolah dengan ransel birunya. Itu Jeon Jungkook, tengah tersenyum menatap Taehyung.

Dari kejauhan, tampak Jungkook berjalan malas menuju sekolahnya. Ia menghentikan langkahnya saat mendapati Taehyung bersandar di dekat gerbang. 'apa yang dia lakukan?' pikirnya.

Tak mau ambil pusing, Jungkook menyelonong masuk ke area sekolahnya melewati Taehyung. Namun langkahnya terhenti saat Taehyung menyerukan namanya, "Jeon Jungkook-ah!"

Taehyung langsung menghampiri Jungkook. Ia menatap Jungkook dengan tatapan sendu juga bersalah.

Jungkook yang sedari tadi melihat ke arah lain, akhirnya menatap Taehyung. Ia bertanya-tanya 'apa maksudnya tatapan itu?'.

"B-bagaimana keadaanmu? G-gwaenchanayo?" Tanya Taehyung yang terdengar ragu.

Jungkook hanya mendesah pelan dan mengabaikannya.

"Kupkir hari ini kau tidak masuk sekolah karena kejadian kemarin. Kupikir kau trauma," Taehyung mulai tertawa canggung. Dan lagi-lagi Jungkook hanya mengabaikannya.

Taehyung berjalan mendekati Jungkook. Ia melihat ada luka memar di dahi Jungkook karena ulah kedua temannya-Yoongi dan Namjoon-kemarin. Ia melihat luka itu dengan sendu.

Taehyung pun merogoh sakunya dan mengeluarkan sesuatu. Sebuah plester. Ia menarik kertas penutup perekat plester kemudian menempelkan plester itu ke dahi Jungkook.

I Hate U, but I Love U [BTS VKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang