SEQUEL (SEASON 3)?

1.2K 106 90
                                    

2 years later
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tok tok tok

"Eoh, masuklah."

Suara ketukan pintu berhenti disusul pintu kayu dengan kaca di bagian tengah sampai atas itu bergerak ke dalam begitu seseorang mendorongnya dari luar.

Laki-laki dengan setelan jas rapi sembari menenteng map berwarna hijau itu segera melangkah masuk. Tak lupa menutup pintu terlebih dahulu.

"Sajangnim, sebelumnya maaf karena mengganggu." Ucapnya dan dibalas anggukan singkat dari si lelaki yang duduk di kursi kebesarannya.

Ia melanjutkan, "Ada seseorang yang mencari anda. Tapi ia tidak mau masuk ke dalam dan memilih menunggu di luar. Saya sudah memaksanya berulang kali, tapi keputusannya tak pernah goyah."

Taehyung mengalihkan pandangannya dari laptop di hadapannya. Sebelah tangannya menutup benda itu.

Alisnya menukik tinggi. Rupanya penjelasan dari si karyawannya cukup membuatnya tertarik. Pasalnya, selama ini belum pernah ada kasus seperti ini.

Bertamu tapi tidak mau masuk dan si tuan rumah justru dipaksa keluar? Ayolah, seharusnya bukan seperti itu cara bertemu pemilik perusahaan besar seperti Kim Taehyung.

Taehyung bertanya, "Siapa tamu itu?"

"Maaf, sajangnim. Tapi orang itu tidak mau memberitahu namanya."

Sekali lagi, Taehyung dibuat heran dengan tamu yang menurutnya sangat aneh itu, bahkan lebih aneh dari dirinya sendiri.

Apakah hanya nama perlu dirahasiakan juga? Jangan bilang kalau Taehyung sedang bermain di drama detektif.

"Keluarlah dan katakan padanya bahwa aku akan segera menemuinya."

Laki-laki itu sempat mengangguk sebelum berjalan keluar dari ruangan Taehyung guna menjalankan tugas dadakan yang diberikan bosnya itu, yaitu menyampaikan sebuah pesan pada si tamu.

Taehyung masih belum beranjak dari tempatnya duduk. Sesaat, ia ragu apakah tidak apa-apa bertemu orang asing yang kini disangkanya penjahat itu?

Beberapa saat sempat bertanding dengan kecemasannya, tapi tangan Taehyung meraih jasnya yang tersampir di sandaran kursi kerjanya, kemudian memakainya.

Ia selesai mengancingkan jasnya. Dilihatnya pantulan wajahnya di monitor laptop.

Menggunakan jari-jarinya, tangannya menyisir rambutnya ke belakang. Jika tamu itu adalah orang jahat yang siap menodongkannya pistol, setidaknya Taehyung akan mati dalam keadaan tampan dan keren.

Pintu ia tutup dan melangkah keluar.

Banyak karyawannya yang melihatnya dengan heran meski mereka tetap membungkuk sopan pada Taehyung. Mengherankan memang, karena Taehyung hampir tak pernah keluar dari ruangannya. Entah apa yang dilakukannya, tapi raut lelahnya ketika keluar dari sana menunjukkan Taehyung bekerja keras di depan laptopnya.

Hanya beberapa kali laki-laki itu keluar dari markasnya dan pergi ke luar kantornya bersama seorang perempuan yang selalu menjemputnya guna makan siang bersama.

Pintu kaca itu terbuka otomatis begitu Taehyung berdiri di depannya, lalu menutup dengan otomatis pula.

Pandangannya mengitar, berusaha menemukan orang yang katanya ingin menemuinya.

Tidak ada orang di depan kecuali orang yang berdiri membelakanginya dengan pakaian serba hitam itu.

Taehyung jadi merasa hal yang ditakutkannya beberapa saat yang lalu benar.

Apa benar orang berhoodie hitam itu seorang pembunuh?

Dirogohnya ponsel di sakunya. Ia menekan beberapa digit angka disana.

Anggap saja ini bentu antisipasi karena jika orang itu akan menembaknya, Taehyung sudah siap menghubungi polisi.

Digenggamnya ponselnya erat-erat. Meski dengan langkah ragu yang dilingkupi ketakutan, Taehyung tetap melangkah mendekat.

Begitu jaraknya terpaut lima langkah dari orang itu, Taehyung berhenti.

Ia bertanya, "Maaf, apa kau mencariku?"

Sedikit terkejut, tapi orang itu langsung bereaksi.

"Aku ingin bertemu Tuan Kim Taehyung selaku pemilik perusahaan ini." Balasnya.

Ia membalikkan badannya dan menurunkan tudung hoodienya.

Napas Taehyung tercekat begitu tahu siapa orang itu.

"J-Jungkook?"

Laki-laki berhoodie--Jungkook--menunjukkan senyumnya yang sudah tak dilihat Taehyung dua tahun belakangan ini.

Ia membalas, "Rupanya kau masih mengingatku... orang yang tak pernah kau pastikan apakah benar-benar sudah mati atau masih hidup."

Pandangan Jungkook turun ke benda berkilau yang melingkari jemari manis tangan kiri Taehyung. Benda berbentuk lingkaran yang berwarna silver, dengan ukiran 'T-S' di satu sisinya.

Yeah, cincin pernikahan.

"Kau bahkan melupakanku dengan begitu cepat," Lanjut Jungkook dan tersenyum miris.

.

.

.

.

.

.

Jungkook is back uwuu🎉🎉

Jungkook balik setelah 2 tahun menghilang & Taehyung udah nikah sama cewe berinisial 'S'😆😆

Gimana menurut kalian? Apa yg harus kulakukan dengan ff ini?
Apakah kalian setuju dengan sequel ff ini (season 3)nya? Dan apakah kalian udah bisa nebak alurnya jika ff ini jadi lanjut?

Berikan pendapat kalian, ya?😄😊

Dan sampai ketemu di update-anku selanjutnya yang mungkin sebuah sequel? Wkwkk😆😆

See you^^

I Hate U, but I Love U [BTS VKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang