32. "Where Are You?"

1.9K 138 38
                                    

"Jungkook-ah!"

Aku menoleh ke kiri--ke arah Tae-hyung, dan tiba-tiba saja aku merasakan benda dingin di pipiku. Tae-hyung dengan sengaja mencolek es krimnya dan menempelkannya ke pipiku.

Mataku melotot tidak terima, sementara Tae-hyung justru tertawa keras.

"Kau sangat lucu dengan noda es krim itu." Katanya sembari menunjuk pipiku yang kotor karena ulahnya.

Bibirku mengerucut. Dengan kesal, kubersihkan noda di pipiku itu dengan tangan kiriku.

Dengan cepat, Tae-hyung menawarkan bantuan. "Eoh-eoh, biar kubantu.".

Bertolak belakang dari ucapannya, dia justru mencolek es krimnya lagi dan kembali mengotori pipiku.

"Hyung!!" Aku menjerit.

Sialan! Dia menipuku.

"Jangan dibersihkan, nanti sisi menggemaskanmu akan hilang."

Aku tahu, itu bukan pujian, melainkan ejekan. Tidak mungkin orang bertambah menggemaskan dengan pipi yang kotor seperti ini.

Hanya orang berpikiran dangkal yang mengatakan itu, dan tentu saja itu Kim Taehyung.

Tae-hyung menangkup kedua pipiku dan menekannya kuat sampai membuat bibirku tampak mengerucut.

Ia terkekeh pelan. "Uuu~ nae tokki neomu kiyowo~"
(Kelinciku sangat cute)

Ada sedikit nada manja dan kekanakan pada suaranya ketika mengatakan itu.

Ia memang tak pernah berubah sedari dulu. Aegyo-nya terdengar jauh lebih bagus daripada aegyo gagalku, meski usianya hampir memasuki angka 25.

"Hyung~" Suaraku sedikit tidak jelas ketika merengek meminta ia berhenti melakukan itu.

Aku memukul-mukul lengannya. "Pipiku sakit~"

Tae-hyung sempat terkekeh lagi sebelum melepaskan pipiku, sementara aku langsung memasang wajah kesal sembari memegangi pipi dan bibirku yang sakit.

Sejujurnya tidak terlalu sakit. Hanya saja aku malu dilihat orang-orang yang tengah berlalu-lalang.

Sekarang kami di trotoar dekat taman. Dan tentu saja taman semakin ramai mengingat ini hari Minggu.

Aku melihat Tae-hyung yang masih menikmati es krimnya dengan tubuh yang sedikit bersandar pada badan mobilnya.

Kulihat es krimku yang mulai meleleh.

Terbesit niat jahil. Well, bukankah balas dendam tak apa?

"Hyung," Seruku.

Ia menoleh.

Kulayangkan es krimku agar mengenai wajahnya. Sialnya, Tae-hyung bisa membaca keadaan dan berhasil menghindar. Rencanaku gagal dan berakhirlah dengan es krimku menghantam aspal.

"Aish," Keluhku, dengan mata yang menyorot es krim malangku.

Tiba-tiba, Tae-hyung berucap, "Oh, jadi kau ingin balas dendam dengan melayangkan es krim itu di wajahku?"

Sialan! Dia bahkan tahu persis seperti apa rencanaku.

Aku kembali padanya dan mendapati Tae-hyung yang fokus melihatku.

Kuputar bola mataku. "Awalnya begitu,"

"Oh, jadi kau mulai berani, eoh?"

Tae-hyung membuang es krimnya ke aspal. Ia berjalan maju mendekatiku.

I Hate U, but I Love U [BTS VKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang