23. "One For True"

2.5K 164 18
                                    

Pagi-pagi sekali dan Taehyung baru saja selesai mandi. Setelah berpakaian rapi meski berstyle casual, tak lupa ia meraih sepatu converse kesayangannya. Dengan cekatan, jarinya lihai memakaikan sepatu itu di kakinya.

Perut Taehyung bahkan telah berbunyi sejak tadi, tapi dia mengabaikannya dan tetap fokus berpakaian rapi untuk pergi.

Oh, jika bukan karena orang itu, Taehyung ingin mengumpat sekarang.

Iya. Ini karena kekasihnya, Jeon Jungkook.

Harusnya akhir pekan seperti ini Taehyung nikmati dengan bermalas-malasan di kasur dan baru keluar kamar di siang hari. Sore atau malamnya, ia akan mengajak Jungkook pergi-itupun sangat jarang.

Tapi sekarang lihat?

Kegiatan santainya harus gagal.

Taehyung tidak lupa dengan janjinya kencan dengan Jungkook hari ini. Tapi, ayolah... ini masih jam 8, sedang acara kencan mereka jam 9. Dan Jungkook tanpa merasa bersalah telah membuat ponsel Taehyung terus menerus bergetar akibat bom pesan spam yang Jungkook kirim agar Taehyung segera bersiap-siap sejak jam 6 tadi.

Dengan dongkol, Taehyung meraih kunci mobilnya di nakas dan bergegas mengambil mobilnya di garasi. Kemudiam, melajukannya menuju kediaman Jungkook.
.
.
.
.
.
.
.
Dari kejauhan, Taehyung dapat melihat seseorang yang berdiri di depan gedung apartemen. Tanpa ragu, Taehyung segera menepikan mobilnya disana.

"Annyeong, Chagiya!" Sapa Taehyung.

Jungkook hanya mendengus dengan lengan yang masih disilangkan di depan dada. Jam tangan kecil yang menghiasi lengan kirinya ia cek sebentar sebelum kembali melihat ke depan.

"Sekarang sudah pukul 8 lebih. Bukankah tadi aku bilang untuk menjemputku pukul 6?" Gerutunya, begitu Taehyung keluar dari mobil.

"Maaf," Hanya kata singkat itu sebagai jawaban.

Taehyung memang tak tahu harus membuat alasan seperti apa. Toh, ini juga bukan salahnya. Karena sesuai kesepakatan, acara kencan mereka pukul 9 dan Taehyung menjemput Jungkook pukul 8, bagaimana bisa itu dikatakan telat?

Untuk yang ke sekian kalinya, dengusan kasar itu kembali diloloskan Jungkook.

Taehyung yang memang menyadari hal itu langsung meraih sebelah tangan Jungkook dan menggenggamnya.

Bibirnya mulai beraksi. "Jangan marah. Aku minta maaf, okay?"

Jungkook mengabaikannya, mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Taehyung hanya bisa memberi jawaban maaf. Tidakkah dia tahu betapa dongkolnya Jungkook ketika harus menunggu sejak tadi? Ditambah, kakinya mulai pegal akibat berdiri terlalu lama.

"Jangan marah. Kau jadi jelek saat sedang marah." Goda Taehyung. Kedua tangannya naik dan menarik masing-masing pipi Jungkook.

Segera, Jungkook memukul lengan Taehyung dengan keras, membuat cubitan pada pipinya terlepas. Ia berteriak protes, "Ya! Aish!!"

Taehyung terkekeh memperhatikan Jungkook yang masih mengelus pipinya. Lain halnya dengan Jungkook yang terlihat lebih kesal.

Mengabaikan itu, Taehyung menyarankan, "Sekarang kita pergi, bagaimana? Bukankah hari ini kita akan kencan?"

Sebenarnya, itu bukan saran, tapi itu adalah teknik membujuk Jungkook agar berhenti marah.

Sedikit menimbang-nimbang, hingga akhirnya Jungkook mendengus pelan. Setelahnya, ia mengangguk.

Taehyung benar. Jadwal mereka hari ini adalah berkencan, bukannya bertengkar.

Dengan langkah pasti, Taehyung menuntun Jungkook dan membukakan pintu di sisi kanan untuk Jungkook. Setelah Jungkook masuk, ia menutup pintu dan berlari kecil ke pintu lainnya.

I Hate U, but I Love U [BTS VKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang