38. "Divorce"

1.2K 86 42
                                    

Bunyi air dari shower berhenti bebarengan dengan pintu kamar mandi yang dibuka dari dalam. Jungkook keluar dengan handuk kecil di rambutnya. Lagi-lagi ia melakukannya--mandi malam, meskipun berulang kali Mingyu menasehatinya agar tak mandi saat malam hari karena takut Jungkook sakit.

Digosoknya pelan rambutnya yang basah. Sejujurnya hari ini ia ingin menuruti nasihat Mingyu, tetapi kejadian tadi siang membuatnya pusing dan berdiam di bawah guyuran air shower adalah obat terbaik.

Jungkook menghela berat, lalu mendudukkan dirinya di kursi. Ucapan Minkyung tadi siang kembali masuk ke pikirannya.

Memang, tidak ada perdebatan antara mereka. Jungkook terlalu takut terlihat bodoh jika bertanya apakah Minkyung melihat kejadian itu atau tidak padahal sudah jelas-jelas gadis itu mengatakan ia melihat Jungkook berciuman dengan seseorang. Jadi, ia memilih diam saat Minkyung mengoloknya.

Satu hal yang Jungkook sesali adalah membiarkan Taehyung menciumnya. Harusnya ia lebih sigap dengan mendorong tubuh laki-laki tak tahu aturan itu menjauh, bukannya diam bak patung. Dengan begitu, Minkyung tak akan memergokinya.

Bodoh, batinnya. Kepalanya ia benturkan pada meja di depannya.

Pikirannya menerawang ke manusia lain, Pacarnya. Mingyu pasti akan sangat kecewa jika tahu hal ini.

"Maafkan aku, Mingyu..."

Getaran ponsel dan lagu milik Cheeze - In a Long Dream yang mengalun lirih membuat kepala Jungkook spontan tegak. Diraihnya benda persegi panjang itu dan melihat siapa yang berani meneleponnya saat pikirannya sedang kacau.

Matanya membulat begitu tahu Mingyu yang menghubunginya. Ragu-ragu, jarinya menggeser tanda hijau.

"Yeoboseyo,"

     "Eoh, Jungkook-ie. Senang bisa mendengar suara merdumu."

Senyum Jungkook mengembang. Apa-apaan itu? Baru salam pembuka saja sudah membuat hal manis, bagaimana jika sampai beberapa menit ke depan mereka mengobrol.

"Me too. Senang rasanya kau menelepon saat aku sedang dalam keadaan yang kurang baik."

     "What's wrong? Kau sakit? Aku akan ke apartemenmu sekarang."

Ada kepanikan luar biasa di suara Mingyu, membuat Jungkook bersyukur memiliki pacar seperti Mingyu yang tulus mencintainya. Jungkook menggeleng. "Aku oke. Mendengar suaramu sudah cukup menenangkanku."

     Hening sesaat, sebelum suara Mingyu kembali Jungkook dengar. "Ternyata benar apa yang dikatakan Minkyung. Tidak sia-sia aku meneleponmu."

"M-minkyung?"

Ada kepanikan yang menjalari tubuhnya setelah mendengar nama itu. Bukan sesuatu yang baru saat Mingyu mengobrol dengan Minkyung. Namun, setelah kejadian tadi siang membuat Jungkook takut saat pacarnya dan temannya itu membahas sesuatu. Ia takut gadis itu menceritakan kejadian itu.

Mencoba terlihat biasa, Jungkook bertanya lagi, "Apa yang dikatakannya?"

Diamnya Mingyu bukanlah keputusan tepat sebab itu mengganggu hati Jungkook untuk tetap sabar menunggu. Jantungnya berdetak tak karuan.

I Hate U, but I Love U [BTS VKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang