40. "Caught"

1.4K 94 48
                                    

Apa yang terlihat baik belum tentu baik. Sebaliknya, apa yang terlihat buruk tidak selalu buruk.

Just follow what you believe is right.

•••

••

"Untuk sementara, kau bisa tinggal di apartemenku agar kau aman."

Mingyu memasukkan password apartemennya dan buru-buru membawa Jungkook masuk. Ia sangat khawatir sebab sejak dari tempat perkuliahan Minkyung, laki-laki bergigi kelinci itu dalam sekejap berubah menjadi sosok yang begitu pendiam.

Masih syok, mungkin.

"Kau ingin makan sesuatu? Aku bisa delivery untukmu." Ia sudah mengeluarkan ponselnya dan mengakses laman restoran cepat saji yang masih buka.

Dibalas gelengan oleh Jungkook.

"Atau ramyeon saja? Aku punya banyak persediaan."

Sama seperti sebelumnya, Jungkook menolak.

Belum menyerah, Mingyu kembali menawarkan sesuatu untuk Jungkook. "Jika kau tidak mau makan, bagaimana kalau minum saja? Kau mau apa? Latte? Bubble tea? Hot choco? Atau--"

"Bolehkah aku tidur?"

"N-ne?" Mingyu tergagap. Setelah sedari tadi diam, akhirnya Jungkook mau berbicara. Namun, bukan itu jawaban yang ia harapkan.

Tak ingin memaksa, ia membalas. "Baiklah. Kamarnya di sebelah sini." Ia berjalan terlebih dahulu dengan Jungkook mengekorinya.

Mingyu mencari saklar lampu dan menyalakannya. Semuanya masih sama seperti beberapa bulan yang lalu saat mereka pindah dan tinggal bersama di Seoul sebelum akhirnya Jungkook memilih membeli apartemen sendiri dengan dalih tak ingin merepotkan Mingyu terlalu banyak.

Furnitur, ornamen, beberapa bingkai foto mereka, dan bahkan hand banner bertuliskan 'Ming-Kook Room' masih tertempel apik di dinding. Mingyu tak berniat sedikitpun melepasnya meski kenyataannya Jungkook tak lagi tinggal bersamanya.

"Aku tidak mengubah sedikitpun tatanannya agar aku selalu ingat bahwa kau pernah tinggal di sini, bersamaku."

Jungkook diam sejenak sebelum akhirnya mengangguk. "Terima kasih karena selalu mengingatku."

Laki-laki bergigi layaknya vampir itu menganggukkan kepalanya tak kentara. Jujur saja, jawaban Jungkook membuatnya kecewa.

Kurasa benar, kau telah menghapus habis namaku dari hidupmu, batinnya.

Tak mau larut dalam kekecewaannya, ia mengambil kasur lantai, menggelarnya di bawah dekat ranjang tidurnya.

Ia berucap saat Jungkook meliriknya, "Kau tidur di atas sedangkan aku di sini. Kau tahu, kau adalah tamuku dan aku akan memerlakukanmu sebaik mungkin."

Dengan begitu, Jungkook menaiki ranjang. Ia sempat melihat Mingyu yang diam mematung. "Kau tidak ingin tidur?"

"Ah, tentu saja aku ingin." Mingyu merebahkan tubuhnya di kasur lantai. Ia memejamkan matanya sejenak mencoba menikmati kasur tipisnya. "Di sini nyaman juga rupanya," Ucapnya. Ia sengaja berpura-pura karena ia tahu Jungkook akan merasa tak enak jika yang ditumpanginya tersiksa.

Melihat Mingyu sudah hampir terlelap, Jungkook ikut merebahkan tubuhnya di kasur. Ia membalas ucapan 'jalja' dari Mingyu sebelum ia memilih tidur memunggungi laki-laki itu.

I Hate U, but I Love U [BTS VKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang