TIDAK. INI TIDAK MUNGKIN!
"Ini tidak mungkin, hyung. Ini tidak mungkin!" Taehyung berteriak dan langsung menangis sesenggukan di lantai setelah melepaskan rangkulan Seokjin.
Merasa iba, Seokjin ikut bersimpuh dan mengajak Taehyung berdiri. Namun tetap saja, Taehyung justru melepaskan tangan Seokjin dan terus sesenggukan.
"Kau harus sabar, Tae. Pasti ada jalan lain untuk Jungkook tetap hidup." Ucap Seokjin, berusaha menenangkan Taehyung.
Lagi dan lagi, Seokjin tetap gagal membujuk Taehyung.
"Jika bukan ginjalmu, mungkin ginjal orang lain." Kata Seokjin spontan.
Namun, siapa sangka, perkataannya yang tidak dinalar terlebih dahulu itu mampu membuat Taehyung mengangkat kepala.
"Nugu? Kau?!" Tanya Taehyung dan menunjuk Seokjin. "Memangnya kau mau menyumbangkan sebelah ginjalmu pada Jungkook?! Ha?!! Memangnya kau mau?! Tidak, kan?!" Teriaknya.
Seokjin bungkam seketika. Ia memang juga menyayangi Jungkook. Tapi untuk donor organ... dia tidak bisa.
Secara mengejutkan, tangan Taehyung merebut kertas hasil uji kecocokan ginjal itu. Ia merobeknya menjadi bagian-bagian kecil di depan Seokjin.
"Ini tidak mungkin! Hasilnya pasti salah!" Katanya.
Ia meraih tangan Seokjin dan menggenggamnya. "Eoh, lakukan uji kecocokan lagi. Aku pasti bisa mendonorkan ginjalku untuk Jungkook."
Seokjin masih diam. Taeyung berdiri dan menarik tangan kanan Seokjin. Ia terus merengek dan menarik tangan Seokjin seperti seorang anak kecil yang minta dibelikan es krim.
"Ayo, hyung. Kau harus mengetesnya lagi. Pasti hasilnya positif." Ucap Taehyung. Ia memaksakan senyum yang justru membuatnya seperti orang bodoh.
Tak tahan dengan ini, Seokjin berteriak, "Berhenti, Tae." Ia langsung melepaskan genggaman Taehyung dengan sekali sentakan. Sementara Taehyung, melihatnya dengan bingung.
"Walau ribuan kali diuji, hasilnya akan selalu negatif." Jelasnya.
Mata Taehyung berkedip-kedip memperhatikan Seokjin. Tak berapa lama, ia tertawa keras.
"Selalu negatif? Hahahaa... Berarti Jungkook akan mati jika dia tidak segera mendapatkan donor ginjal?" Taehyung masih tertawa yang membuat Seokjin bertanya-tanya. Ada apa dengannya?
Secara mengejutkan, Taehyung merosot dan jatuh terduduk di lantai. Ia menangis dan menarik rambutnya.
"Jungkook tidak boleh mati. Jungkook-ku tidak boleh mati!" Teriaknya. Ia memukul-mukul lantai berubin di bawahnya selagi terus menangis.
Seokjin terus memperhatikannya. Ia prihatin melihat Taehyung. Dia terlihat sangat frustasi dan seperti orang gila.
Taehyung bangkit berdiri. Ia mengusap air mata dan ingusnya dengan kasar. "Jika Jungkook begitu, aku juga harus begitu."
Anak itu hendak berlari pergi dan untungnya Seokjin berhasil meraih lengannya. "Eodiga?" Tanyanya.
(Kau mau kemana?)Taehyung tak menjawab. Ia berusaha melepaskan cengkraman Seokjin dari lengannya. "Nwajwo! Aaah, nwajwo!" Teriak Taehyung.
(Lepaskan aku!)"Tidak, sebelum kau memberitahuku akan kemana tujuanmu."
"Nwajwo!" Taehyung terus membuat dirinya lepas dari Seokjin. "Kau sudah tahu jawabannya. Aku akan menyusul Jungkook."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate U, but I Love U [BTS VKook]
Fanfiction[COMPLETED, BUT THERE SEQUEL AND PUBLISHING IN HERE TOO] Jeon Jungkook, seorang yatim piatu yang tinggal bersama neneknya dan memiliki sifat polos namun dingin, harus merasakan penderitaan akibat bertemu Taehyung. Kim Taehyung, seorang siswa SMA den...