"Dan nenek itu adalah neneknya kekasihmu, Jeon Jungkook!"
Sontak, Taehyung langsung menarik kerah kemeja seragam Yoongi yang mana mantelnya hanya ia tutup sampai dada hingga dengan jelas mengekspos kemejanya.
"Jaga ucapanmu! Aku tidak akan menjauhi Jungkook meskipun kau menyebarkan rumor ini."
Di tengah sulitnya ia bernapas, Yoongi tetap berusaha meyakinkan Taehyung. "Aku tidak bohong. Nenek itu memang neneknya Jungkook dan kau yang membunuhnya."
"Arrghhh!"
Taehyung hampir saja meninju Yoongi jika Kyungsoo tidak cepat-cepat menariknya menjauh.
"Kenapa kau menghalangiku? Biarkan aku memukul mulutnya yang tidak tahu aturan itu!" Gertak Taehyung sambil berusaha kembali ke Yoongi.
"Dia berkata jujur, Tae. Kau yang membunuhnya. Kau yang membunuh nenek Jungkook."
Taehyung langsung menyorot Kyungsoo dengan tatapan tajam.
"Dengar, aku tidak akan serta merta percaya dengan ucapan kalian." Kilatan kemarahan terpancar jelas di mata Taehyung.
"Kami punya banyak bukti yang dapat menguatkan ucapan kami." Jelas Namjoon dan berjalan menuju Kyungsoo dan Taehyung. Ia mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan semua bukti yang selama ini tersimpan rapi di dalam ponsel kesayangannya.
Namjoon mulai menunjukkan banyak bukti yang dimilikinya, mulai dari daerah atau lokasi kejadian sampai foto botol-botol minuman keras tak jauh dari lokasi ditemukannya nenek Jungkook.
Taehyung yang sedari tadi menggeser-geser layar ponsel Namjoon tak bisa menutup mulutnya. Ia syok.
"A-aku... Seorang p-p-pembunuh?"
Kyungsoo segera menghampiri Taehyung dan mengelus punggung Taehyung.
Taehyung melemas dan jatuh terduduk di aspal dengan masih memegang ponsel hitam milik Namjoon.
Setitik air mata jatuh menuruni pipinya dan ia segera menyekanya dengan kasar. Ia menunduk ketika air mata lain mulai berdesakan untuk jatuh.
"Impossible. Bagaimana bisa aku membunuh orang yang paling berharga di hidup kekasihku?" Gumam Taehyung.
"Aku benar-benar pacar yang buruk! Aku jahat! Aku pembunuh!" Taehyung memukuli aspal yang dipijaknya, berniat meluapkan seluruh kebodohannya pada aspal itu.
Kyungsoo, Yoongi, dan Namjoon hanya bisa diam melihat Taehyung.
"Nan eottokhae? Eottokhae?" Lirih Taehyung dan mengangkat kepalanya untuk melihat ketiga temannya.
Matanya sembab dan wajahnya sudah basah dengan air mata.
"Sebentar lagi kita Ujian Nasional, dan kau harus mengikutinya." Ucap Kyungsoo dan merendahkan tubuhnya di samping Taehyung.
Namjoon berjalan ke arah keduanya dan ikut merendahkan tubuhnya seperti Kyungsoo. "Kami tidak akan membocorkan rahasia ini pada siapapun. Tapi kau juga harus membantu kami... dengan satu cara."
"Mwoya?" Tanya Taehyung dengan suara serak.
Namjoon menarik napas panjang. "Berpisahlah dengan Jungkook dan jauhi dia."
"M-mwo? Andwae,"
"Ini satu-satunya jalan agar kau tidak mendekam di penjara dan kau tetap bisa mengikuti Ujian Nasional." Sahut Yoongi dan ikut bergabung.
"G-geundae—" Taehyung kehilangan kata-katanya.
Apa tidak ada cara lain? Ia benar-benar tidak bisa melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate U, but I Love U [BTS VKook]
أدب الهواة[COMPLETED, BUT THERE SEQUEL AND PUBLISHING IN HERE TOO] Jeon Jungkook, seorang yatim piatu yang tinggal bersama neneknya dan memiliki sifat polos namun dingin, harus merasakan penderitaan akibat bertemu Taehyung. Kim Taehyung, seorang siswa SMA den...