42. "Fear"

1.6K 86 37
                                    

Suara ambulance stretcher--ranjang pasien beroda--yang didorong dan berpasang-pasang kaki yang berjalan cepat memenuhi sepanjang koridor rumah sakit hingga Ruang Gawat Darurat.

Dokter, perawat, juga beberapa petugas ambulance yang ikut membantu tampak sangat panik. Apalagi seorang laki-laki berseragam polisi lengkap yang sedari tadi membantu mendorong, ia yang paling gelisah dan sudah hampir menangis jika ia lupa akan reputasinya sebagai anggota kepolisian.

Mingyu sesekali melihat depan--koridor yang akan dilaluinya, lalu kembali terpaku pada laki-laki berwajah pucat yang terbaring di atas ambulance stretcher. Tangannya semakin menggenggam erat jari-jari tangan kiri Jungkook, menyalurkan kehangatan pada tangan dan seluruh raga yang terasa sangat dingin itu. Bibirnya berbisik halus, "Kau akan baik-baik saja. Kau pasti selamat,"

Begitu hampir seluruh badan ambulance stretcher masuk ke dalam sebuah ruangan, seorang perawat mengentikan langkah Mingyu. Ia memberitahu kalau selain petugas rumah sakit dilarang masuk. Dan.. Mau tak mau Mingyu menurut.

Tersisa ia sendirian di depan ruang gawat darurat.

Kedua kakinya tak berhenti berjalan mondar-mandir. Beberapa kali ia melirik ke pintu ruangan tempat Jungkook ditangani, berharap dokter akan segera keluar dan telah selesai menangani Jungkook.

Bodoh. Kepalanya ia pukul tiba-tiba. Memangnya orang sakit macam apa yang ditangani dokter langsung sembuh dalam hitungan detik? Memberi obat pada korban yang jatuh tersandung saja butuh beberapa menit, apalagi Jungkook. Ini overdosis, man!

Mingyu melirik kursi tunggu di belakangnya. Mungkin duduk bisa membuatnya lebih tenang.

Hanya hitungan detik pantatnya beristirahat, kini ia harus bangkit berdiri tatkala seorang laki-laki berlari cepat ke arahnya lalu menarik kerah seragamnya secara kasar.

Mata seorang Kim Taehyung sudah berapi-api saat berkata ketus, "Kenapa kau tidak becus menjaga Jungkook, hah?! Kemana saja kau sampai tak tahu kalau Jungkook menenggak seluruh obatnya hingga overdosis?!"

Lehernya terasa tercekik saat Taehyung semakin menarik dan mengeratkan genggaman pada kerah seragamnya. Mungkin beberapa menit lagi napasnya akan sesak.

"Bagaimana jika hal buruk terjadi pada Jungkook akibat kecerobohanmu ini, hah?!" Intonasi Taehyung semakin meninggi begitu menyemburkan kalimat, "BAGAIMANA JIKA JUNGKOOK SAMPAI MATI?!!"

Seolah segala kekuatan dan tenaganya yang tadi sempat hilang, lalu sekarang kembali lagi, Mingyu menyentakkan tangan Taehyung secara kasar hingga tarikan itu terlepas.

"BERHENTI MENYALAHKANKU!!" Giliran Mingyu yang membalas tak kalah ketus. "Kau pikir tugasku di kepolisian hanya fokus pada satu tahanan?! Aku punya tugas lain juga."

"Aku akui, aku memang lalai dalam mengawasi Jungkook hingga membuatnya seperti ini. Tapi kau juga patut disalahkan. Jika saja kau tak membiarkan Bibinya Minkyung mengunjungi Jungkook, lalu menghinanya, pasti Jungkook tak akan berani bunuh diri."

Untuk sejenak Taehyung termenung. Lagi-lagi wanita itu bertindak nekat dan menciptakan masalah baru.

Mingyu benar. Dalam hal ini, Taehyung yang lebih lalai.

Benang kontak mata mereka terputus akibat seorang laki-laki berpakaian serupa Mingyu datang dengan tergesa. Laki-laki itu--Youngbin--langsung berujar, "Mingyu-ssi, maaf baru kemari. Kudengar tahanan 409--maksudku Jungkook, masuk rumah sakit. Bagaimana keadaannya sekarang?"

Sejujurnya Youngbin dan Mingyu tidak sedekat sekarang. Youngbin termasuk orang yang sulit bergaul, terlebih dengan Kim Mingyu yang dipindah tugas ke Seoul belum genap satu semester ini. Namun, malam itu--malam ketika Mingyu dinyatakan tak terlibat dan Jungkook ditetapkan sebagai tersangka--Youngbin mulai mencoba mengakrabi Mingyu setelah mantan ketua tim penyelidikan kasus kematian Minkyung itu mengungkapkan segala ketakutannya serta pernyataan betapa berharganya sosok Jungkook di hidupnya. Maka, Youngbin pun mulai menceritakan beberapa kisah hidupnya, hingga akhirnya berlanjut dengan semakin eratnya pertemanan keduanya.

I Hate U, but I Love U [BTS VKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang