5.

4.7K 492 128
                                    


"Percayalah, semua orang punya cara masing-masing buat lupain orang yang di sayangi nya."

***

Asal kalian tau (Namakamu) tuh doyan banget nulis nulis sesuatu di buku matematika di bagian belakang.

Dan saat ini dia ga merhatiin guru yang lagi nerangin, dia terus terus an bikin kata kata galau. Sekaligus kalo dibaca Dinda, Dinda bisa teriak teriak gara gara katakata galau yang (Namakamu) bikin amat nusuk.

"(Nam..)!"

Deandra emang suka rusuh, kadang hal yang gajelas aja dia teriak-teriak kayak apa tau.

"Lo gaikut rapat osis?"

Sampe disamping (Namakamu) Deandra langsung nanyain hal tersebut.

"Gue belum jadi anggota osis de, ldks aja belum."

Dean gatau apa apa cuma jawab 'oh' dan berlalu dari kelas (Namakamu).

Sebenernya tadi (Namakamu) dan Deandra ngobrol di jendela, lumayan lah gurunya ga merhatiin banget.

Dan setelah Deandra berlalu yang (Namakamu) lakuin nyoret nyoret belakang buku matematika sama tulisan tulisan mematikan.

"Kamu nya pinter bohong, aku nya gampang percaya. udah deh cocok kita"

"Kamu ? aku ? sia sia. "

Kadang (Namakamu) mikir dia lebih cocok jadi penulis aja deh ya daripada jadi tukang gangguin orang pacaran. kayak gangguin Dean sama kipe, itu kebiasannya.

"Eh lu ngapain lagi si mblo?"

Dinda nengok kepo kearah buku tulis yang abis (Namakamu) coret coret, dan Dinda lagi lagi menggeleng.

"Kebiasaan."

(Namakamu) jitak kepala Dinda, dan menjawab "bodo"

***

Saat kantin mulai sepi, (Namakamu) baru dateng dan duduk di kursi kantin, dia gasuka keramaian. Maka dari itu dia nungguin kantin agak sepian.

Dia ga sama sekali liat Irzan hari ini, entah kemana anak itu. Tapi (Namakamu) yakin sih, Irzan gabakal bolos sekolah.

"(Namakamu)."

Aldi menghampiri (Namakamu), ada setumpuk kertas yang ka Aldi bawa, dan pastinya itu adalah formulir.

"Gimana, udah?"

Kak Aldi duduk bener bener disamping (Namakamu). Tangannya satu ke meja satu ke bangku (Namakamu). Jadi berhadap-hadapan sambil sebelah-sebelahan.

"Emm, ka aku gaikut osis. Maaf."

(Namakamu) sejak semalam udah membulatkan tekadnya buat engga ikut OSIS, dia pusing liat buku paduan ber-organisasi dengan syarat-syarat yang bikin (Namakamu) makin ogah .

Aldi senyum.

"Yaudah, gue pergi ya"

Kak Aldi berjalan menjauh dari (Namakamu), (Namakamu) cuma bisa diem.

Mine [irzanf]Where stories live. Discover now