"Mungkin aku yang salah. Aku mengatakan ini adalah akhir, padahal nyatanya nya kita pun bahkan belum memulainya."***
(Namakamu) sama Dinda siang-siang jam 12 udah heboh. Rencana nya mereka mau bolos. Dan sekarang lagi dikejar-kejar Bu Eyang. Alias bu erita yani ngingsih.
"Dinda bego! Lewat sini! Buruan!" (Namakamu) yang udah sering bolos sih paham lewat mana yang paling aman. Ya lewat mana lagi kalo ga lewat gerbang belakang.
Penjaga gerbang belakang? Dia malah ngopi-ngopi di warung bu Indah dengan santai nya sambil nge godain si Isya tuh. Anaknya bu Indah.
(Namakamu) sama Dinda akhirnya buka gerbang dan keluar, dan terus lari sampe jalan raya.
"DEMI SATE TAICHAN APAPUN KULAKUKAN." Dinda teriak sambil ngos-ngosan. Mereka kelaperan genks.
"DEMI APAAAAA KAU SAYANG PADAKU DEMI APAAA KAU CINTA PADAKU EAK GOYANG." (Namakamu) gajelas kan? Iya emang anak nya rada-rada. Kayak yang baca.
"Bacot, buruan ah gue laper."
"Siap babi ku." (Namakamu) pesen grabcar buat jemput mereka ke tempat sate Taichan gitu HAHAHHA. Uhuy. Makan yeaaaa.
***
"Din anak-anak suruh nongski disini Din, pas alkp balik suruh langsung ke sini."
(Namakamu) yang lagi kepedesan bikin ide gitu, biar ketemu sama Irzan shayank aw.
"Biar gue kasih tau di group."
LINE
Genks absurd(20)Adindasasuling : balik sekolah, ke sate taichan cibubur genks.
IrzanFaiq : bacot dinda.
Deandra : sama mantan gaboleh gitu zan.
IrzanFaiq : (Namakamu) mana?
Adindasasuling : (Namakamu) ga bawa hp.
RayhanB : DIN NAMA LO KOK ADINDASASULING NJIR! KAN ADINDASAGITAR.
Rmrmm : EHIYA NGAKAK BARU SADAR! DINDA GOBLOK!
Adindasasuling : bosyan akoeh.
Kemasarief : gue dikelas belajar mtk ngantuk bgt.
IrzanFaiq : Deeee
Deandra : yo wasap zan?
IrzanFaiq : jangan bandel wkwk.
Deandra : siap pak bos
Deandrasuling : mending pc lu berdua, masa dateng2 irjan bilang jangan bandel. Gajelas lo berdua! Kutu kambing!
Deandra : dinda bacot kurang belaian
IrzanFaiq : dinda bacot kurang belaian (2)
Pahlevi : dinda bacot kurang belaian (3)
YOU ARE READING
Mine [irzanf]
FanfictionIrzan yang selalu terang-terangan mendekati (Namakamu), dan (Namakamu) yang terlalu main-main akan perasaan Irzan. Tak menyadari bahwa Irzan sedikit demi sedikit terluka.