''Kalau kita jatuh cinta, sama saja kita menyerah...menyerah untuk disakiti.''Quotes by dithaasampez
* * *
(Namakamu) melangkah ke arah kelasnya dan masang muka lesu, iyalah. Siapa yang gak lesu coba, semalem dia dipeluk Irzan terus dibisikin sayang, dan kepala nya berkali-kali di cium sama doi. Gemay parah kan. bukannya bahagia (Namakamu) malah nge-drop.
"Yaampun! Basreng gue diabisin siapa sih, gapunya otak nih!" Baru aja (Namakamu) masuk kekelas, eh dia udah denger suara Dinda yang super duper cempreng.
"Heh berisik." (Namakamu) membanting pintu dan masang muka serem biar Dinda takut. eh tapi Dinda malah ngakak. Kan ngeselin.
"YAH CEWEK BAPER DATENG! TUH DEANIRZAN JADIAN, AW." Dinda teriak-teriak gaje tepat dikuping (Namakamu). (Namakamu) melotot dan menjambak bergo Dinda, sampe bergo Dinda berantakan.
"Mampus." (Namakamu) memeletkan lidahnya dan menjauh dari Dinda yang ngerengek kesel.
(Namakamu) sambil duduk iseng-iseng buka Instagram yang jarang dia buka. Iyalah jarang, orang dia gapernah megang hp. Sekalinya megang paling buat hal penting doang.
Hari ini (Namakamu) memilih buat bawa handphone karena dia sadar, dia bakal bete banget tanpa Irzan.
Deandrandita
caption : fix ini ngakak!
View all comments
Irzannfaiq : kok jahat de :(
Deandrandita : CAPEK JADI ORANG BAIK BOSS! @Irzannfaiqah bai. (Namakamu) buru-buru matiin handphone nya, daripada dia bunuh diri detik itu juga. mending (Namakamu) gak lanjut baca comment an alay Irzan sama Deandra deh.
(Namakamu) masukin Handphone nya kedaleman, eh salah. Ke tas nya. Dia langsung sok belajar gitu.
Iya belajar, belajar melupakan dia, eak.
* * *
Ada yang beda deh. Dari tadi (Namakamu) megang Handphone dan banyak yang nge share foto Irzan sama Deandra gitu. Kan ngeselin.
Udah deh, (Namakamu) sama mimiperi aja:)
(Namakamu) naik kekasurnya dan Handphone nya bunyi, ya karena suara bunyi itu sangat amat langka terdengar di Handphone (Namakamu), jadi aja (Namakamu) dengan penuh semangat langsung buka Handphone nya.
YOU ARE READING
Mine [irzanf]
FanfictionIrzan yang selalu terang-terangan mendekati (Namakamu), dan (Namakamu) yang terlalu main-main akan perasaan Irzan. Tak menyadari bahwa Irzan sedikit demi sedikit terluka.