A_02

164 5 0
                                    

"Jangan pernah menatap mataku kalau kamu tidak mau jatuh cinta kepadaku"

~
A

Arysa pov

Setelah mendapat perawatan di rumah sakit akhirnya gue diperbolehkan pulang, alhasil dari tragedi semalam akhirnya lengan gue pun harus dibalut karena memar dan ada sendi yang bergeser pula.

Siip banget... hari pertama gue sekolah harus dalam keadaan mengenaskan.

Pagi ini gue sudah siap dengan seragam baru, gue berangkat naik bus kota karena Ayah dan kak Gadis harus pergi ke bandung untuk mengambil bunga segar.

Keluarga baru gue ini bukanlah keluarga kaya raya seperti keluarga asli gue melainkan mencukupi ekonomi keluarga yang hanya terdiri dari tiga anggota keluarga.

Kak Gadis itu sudah lulus kuliah jurusan pertanian dan sekarang dia bekerja membantu Ayah sebagai florist, sedangkan Ibu mengurus laundry rumahan.

Keluarga baru gue ini sangat menerima gue dengan senang, kak Gadis juga sangat baik dia dengan senang hati memberitahu gue jalan-jalan di kota ini, kak Gadis juga seorang atlet karate sabuk hitam dan terkadang kak Gadis menjadi pelatih karate di sekolah-sekolah.

Gue mengikuti saran kak Gadis dalam rute jalan menuju sekolah, yaaa tidak begitu rumit sihh untungnya orang-orang disini ramah-ramah dan baik.

"Mandala?! Ada yang turun di Mandala?!" Teriak kernet bus ke semua penumpang dan ketika gue tersadar saat beberapa anak yang memakai seragam sama dengan gue turun dari bus gue pun ikut turun dark bus

Setelah turun dari bus gue berjalan sedikit menuju sekolah, tidak sedikit siswa dari SMA Mandala yang membawa mobil bahkan rata-rata mobil mereka ber merk BMW keluaran terbaru.

Gue berjalan memasuki aula sekolah yang cukup besar, banyak sekali siswa yang berlalu lalang dengan gaya yang sangat modis.

"Kayaknya gue yang tinggal di eropa aja gaya nya gak gini juga deh" kata gue dalam hati

"Gila! Ini sekolah indonesia rasa sekolah jepang campur eropa" kata gue lagi dalam hati sambil melihat sekeliling

Banyak sekali yang memakai rok minim seperti sekolah di Jepang dan rambut yang di buat dengan berbagai model yang memang lagi trend di eropa, serta rata-rata siswanya memakai make up yaaa walau tidak terlalu menor juga, pakai tas yang biasanya dipakai buat ke pesta oleh orang eropa, di setiap tangan pasti memegang gadget yang memang sangat terkenal dan lagi booming di seluruh dunia.

Okay gue bakal jadi bule kampung disini, itu pasti! because pakaian gue itu benar-benar seperti anak SD yang baru masuk sekolah dan juga gue itu tidak terbiasa memakai make up ke sekolah, gue juga meninggalkan hand phone IPhone gue dirumah dan gue hanya membawa hand phone samsung gue dan yaa gue tetap harus memakai smart watch untuk mengontrol keadaan di kampung halaman.

Gue bingung harus berjalan kemana karena sekolah ini benar-benar besar banget dan sedangkan gue harus mencari satu kelas diantara puluhan kelas yang berada di tiga lantai.

Gue berjalan seperti anak hilang, banyak sekali pasang mata yang menatap gue heran yaaa karena mereka belum pernah melihat wajah gue sebelumnya.

"Woy misi woy misi!! Aerr panass aerr panas!! Awas awass!!" Teriakan cowo yang membuat gue menghindar namun lagi lagi dan lagi kesialan menimpa gue

BHUKKK

Lengan gue yang masih dibalut itu dihantam oleh bahu seseorang yang begitu keras, seketika rasanya tangan gue mau putus karena hantaman itu, rasanya sakit sekali sangat sakit sampai-sampai gue hanya bisa berteriak dan menangis.

A For USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang