A_30

32 2 0
                                    

Malam itu menjadi malam yang cukup menyenangkan, karena makan malam kali ini tak se sunyi biasanya, untung ada Alfa yang mencairkan suasana, gue juga senang karena Alfa hadir, setidaknya Alfa bisa membantu gue untuk menjelaskan saat nanti gue ulang tahun.

Usai makan malam gue meminta Alfa untuk kembali ke hotelnya karena gue tau kalau dia cukup lelah hari ini, tapi dia menolaknya, kini masih dengan pakaian yang sama Alfa mengajakku pergi ke bukit pinggiran kota untuk melihat indahnya kota dimalam hari.

Sesampainya disana ternyata cuaca tak sehangat tadi sore, dan kini gue hanya memakai dress tanpa membawa outer, Alfa keluar lebih dulu dan begitu diluar ia langsung melepas Jas miliknya, kemudian ia membukakan pintu untukku, gue pun keluar dan begitu gue keluar dari mobil Alfa memakaikan Jas miliknya kepadaku.

"Thank you" dan dia hanya tersenyum

Kini Alfa merangkul gue sembari kami berjalan menuju pagar yang ada di pinggir bukit, gue sudah pernah kesini sebelum gue pindah ke Indonesia, tapi pemandangan nya tidak ada yang berubah, tetap menakjubkan begitu pula udaranya, gue menghirup udara segar sebanyak-banyaknya lalu mengeluarkannya lagi.

"Terakhir kali aku kesini itu dimalam sebelum aku berangkat ke Indonesia, tapi rupanya tak ada yang berubah sama sekali sejak saat itu"

"Nikmati saja udaranya Bagus untuk paru-paru kamu yang sudah mengotor karena udara Indonesia" kata Alfa

"Aku tau kamu pasti bingung kan? Didalam otak kamu penuh dengan ribuan pertanyaan untukku" kata gue

"Hanyak banyak sekali kata KENAPA didalam otakku" kata Alfa

"Jika aku gapunya penyakit itu aku gak akan seperti ini Fa, menjadi orang lain sampai waktunya tiba"

"Bukannya kamu harusnya mengumumkan diri diumur enam belas tahun ya?" tanya Alfa

"Iya tapi banyak kemungkinan besar yang akan terjadi ketika aku mengumumkan diriku, lagi pula aku juga sedang menjadi seorang Arsya kan, aku sudah nyaman dengan kehidupannya"
"Memang separah apa penyakit itu sampai kamu harus bersembunyi selama ini?"

"Tidak parah hanya kelainan yang tidak dapat disembuhkan, mungkin tidak begitu kelihatan, tapi akan kelihatan jelas saat aku terluka, aku sudah pernah koma sekali seumur hidupku karena karena penyakit itu, dan kamu tahu aku koma berapa lama? Aku koma selama 5 tahun"

"Selama itu?!" tanya Alfa kaget

"Padahal hanya dengan kejadian sepele, yaitu karena aku terjatuh dari tangga saat aku bermain dengan sepupu ku, setelah aku sadar dari koma Nenek angkatku langsung membawaku ke Indonesia untuk bersembunyi karena banyak sekali wartawan yang mengejarku, aku tinggal di Jakarta selama tiga tahun dengan menggunakan nama Arsya, selama tiga tahun aku langsung fasih berbahasa Indonesia, kemudian aku kembali lagi ke negara ini setelah nenek angkatku meninggal, lalu untuk bertemu dengan orang tuaku, mereka tidak bisa datang kesini karena selama mereka pergi ke luar negeri semua wartawan pasti berfikir bahwa di negara itu orang tuaku menyembunyikan ku, lalu setelah kembali ternyata aku sudah jatuh Cinta dengan keramahan Indonesia, aku pun memutuskan untuk tinggal disana hingga hari itu tiba dan aku sudah menjadi manusia kuat" jelasku

Alfa tidak berkata sedikitpun

"Jadi tanpa kalian sadari aku memantau kerja kalian, begitu aku melihat penurunan aku pun langsung melaporkan ke kantor pusat hehehe makannya beberapa kali kantor kalian kena teguran kantor pusat" jelasku

"Wahhh ternyata oh ternyata you're spy" kata Alfa

"Kamu ingat? Saat kalian kecewa dan kesal karena aku membatalkan pengumuman atas diriku? Aku hanya bisa tertawa membacanya" kataku

"Kalian hanya perlu menunggu beberapa bulan lagi hingga ulangtahunku"

"Aku senang sekali bisa mengetahui hal ini sebelum orang lain tahu" kata Alfa

Kita berdua terdiam setelah itu, menikmati udara segar aku butuhkan selama ini.

"Sya?" panggil Alfa dan aku hanya menoleh kearah nya

"Kamu tahu kalau Alvaro suka sama kamu, jujur aku senang akhirnya ia menemukan orang yang pas di hatinya, tapi aku juga tidak mau berbohong sama perasaan aku sendiri, karena selama ini aku juga suka sama kamu" kata Alfa dan gua tidak bisa mengatakan sepatah kata pun

"Aku gak minta kamu untuk membalas perasaanku tapi aku hanya mau kamu tahu, dan setelah tahu apa yang terjadi dalam diri kamu membuat aku semakin ingin menjaga kamu"

"Makasih ya Fa kamu udah ngertiin aku, tapi untuk saat ini kayaknya aku mau sendiri dulu" seru gue

"Iyaa gapapa, lagi pula dengan jadi sahabat aku masih bisa jagain kamu kok" kata Alfa sambil mengelus rambut gue

"Fa? Bisa kamu peluk aku sebentarrr aja?" tanya gue cukup malu dan Alfa pun tersenyum

"Mau lama juga gapapa kok aku mau" kata Alfa lalu ia memeluk gue dengan hangat

Gue menghirup aroma parfum Alfa yang sangat gue suka, parfum nya sangat mengartikan keperibadian nya yang lembut dan nyaman, namun saat itu juga gue menetes kan air mata tanpa gue sadari.

"Aku takut kembali ke Indonesia, aku takut gak ada yang menerimaku lagi setelah issue itu tersebar, aku takut semua orang membenci ku" seru ku

"Sudahh gausah difikirkan biar itu jadi masalahku, okay, sekarang yang harus kamu lakukan adalah cepat kembali ke Indonesia untuk sekolah dan mulai bekerja lagi di cafe ku, semua karyawan rindu kamu" kata Alfa dan gue pun memeluknya semakin erat sebelum gue melepaskan pelukannya

TLING! suara notif dari ponsel Alfa berbunyi, ia pun langsung mengambil ponsel itu dari saku celananya dan mengecek pesan.

"Alvaro buat ulah lagi, semenjak kepergian kamu Alvaro menggila, dia jadi sering ke club, bermain dengan wanita, hingga berantem, dan sekarang anak-anak bilang Alvaro buat ulah di club, dia menghajar segerombolan orang disana, tapi sekarang sudah mulai aman karena Alfan dan Alvian sudah menangani nya" jelas Alfa dan gue pun cukup shock mendengar hal itu

"Syukurlah kalau ada mereka" seru gue

"Yaudah ini sudah malam, aku antar kamu pulang" kata Alfa

Kami pun pulang, Alfa mengantar gue sampai rumah, ia juga turun sebentar untuk pamit ke keluargaku.

"besok aku akan kembali ke Indonesia, kamu gausah mengantarku ke bandara, yang aku mau kamu cepat temui aku di Indonesia, oke!" katanya sembari menepuk pundakku lalu ia masuk ke mobil dan pergi

Setelah mobil Alfa sudah tidak terlihat oleh mata gue, gue pun masuk dan pergi ke kamar, gue mengganti baju lalu merebahkan diri di kasur, gue mencoba berfikir apakah aku harus kembali ke Indonesia?.

Kini dipagi hari keluarga gue mengadakan sarapan bersama, semua anggota keluarga lengkap termasuk Brenda yang belakangan ini sangat sibuk, kehangatan keluarga gue gak pernah sirna dan gue suka hal itu, meski kaya dan sibuk tapi kebersamaan keluarga tetap prioritas kami.

"Hmm, Tomorrow I will return to Indonesia" seru gue tiba-tiba, semuanya meletakkan alat makannya dan memandang gue

"Papa thinks you will be here until the announcement day"  kata papa

"Aren't you here because there is a problem there?" tanya kak Brandon

"I wanted to, but then I will never solve my problem" kata gue setelah itu mereka hanya mengangguk mengerti lalu kami melanjutkan sarapan

Setelah sarapan aku kembali lagi ke kamar dan mengecek ponsel, Alfa memberiku kabar bahwa ia sedang dalam perjalanan menuju Indonesia, lalu aku pun memberitahu nya bahwa aku akan kembali ke Indonesia besok, dia pun terkejut, dan dia berjanji besok akan menjemput ku di bandara.

A For USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang