A_07

90 2 0
                                    

"Suaramu membuatku tenang dan mengingatkanku akan rumah serta seseorang yang aku lupai"

~
A

hari ini, sepulang sekolah Arsya pergi ke rooftop dan dia berharap kalau dia bisa bertemu dengan sosok Alfa namun ternyata cowo itu tidak ada disana.

Setelah tidak menemukan Alfa di rooftop Arsya pun kembali berjalan, kini tujuannya adalah ruang music. Setelah pindah ke negara barunya dia belum sama sekali menyentuh alat music yang sudah menjadi teman hidupnya selama ini.

Arsya masuk ke SMA Mandala itu menggunakan beasiswa karena permainan music nya yang sudah international tanpa diketahui banyak orang.

kini Arsya memasuki ruangan yang berisikan berbagai macam alat music dengan merk yang sangat ia ketahui dan kini gadis itu duduk di kursi kecil yang berada dibelakang piano besar berwarna putih dan berhiaskan emas murni.

"Jadi ingat Nino dirumah" gumamnya sambil mengamati piano yang ada didepannya
(Nino adalah nama piano kesayangan Arsya yang ada dirumahnya dan kebetulan merk serta bentuknya sama persis dengan piano yang ada disekolahnya ini)

Dia melantunkan suara lembut denting demi denting note yang dia kuasai, dia meluapkan seluruh perasaannya di permainannya itu, menghayati adalah satu kunci agar semua orang bisa merasakan hal yang sama dengannya.

Bermain dengan mata terpejam sudah menjadi kebiasaannya sampai dia tidak menyadari bahwa diruangan itu bukanlah dia seorang namun dia terus bermain hingga lagu selesai.

Tingtlinggg

"Kok nyesek yaa?? Ini lagu ter nyesek yang pernah aku dengar bahkan lagu ini mampu mengeluarkan air mata aku yang hampir tidak pernah keluar lagi beberapa tahun belakangan ini" ucap seseorang dan itu membuat Arsya membuka matanya untuk melihat dengan jelas siapa orang itu dan ternyata dia adalah Alfa si cowo yang sedang dia cari

"Alfa?? Kamu disini? Sejak kapan?" Tanya Arsya yang berdiri dari duduknya

"Lagu itu berhasil membangunkan aku dari tidur siangku dan seketika aku bangun aku langsung meneteskan air mata saat melihat siapa yang membawakan lagu itu, apa kamu sedang sedih? Atau kamu rindu seseorang?" Jawab Alfa dan diakhiri dengan pertanyaan lagi

"Maaf telah mengganggu tidur siangmu, tidak hanya saja aku ingin memainkan lagu itu" jawab Arsya

"Biasanya aku memainkan lagu itu saat aku rindu Daddy tapi herannya aku tidak pernah menangis dan baru kali ini aku mendengar lagu itu menjadi sungguh menyedihkan" kata Alfa sambil menyenderkan tubuhnya di nadan piano sedangkan Arsya kembali duduk di kursi kecil

"Sorry kalau aku sudah buat seorang Alfa menangis" kata Arsya sambil tersenyum

"It's okay, I'm fine, tapi boleh kamu mainkan satu lagu lagi? Lagu yang membuatmu senang agar rasa sedihku menghilang" seru Alfa

"Hmm okay, satu lagu akan ku persembahkan untuk Alfa" kata Arsya lalu dia pun bersiap memulai permainannya

Kini gadis itu melantunkan lagu pertama yang diajari oleh kakaknya, lagu yang mengisahkan kebahagian, kegembiraan, kasih sayang, dan rasa cinta.

Seperti biasa Arsya membawakan lagu itu dengan sangat menghayati sampai Alfa tidak bisa melepas tatapannya dari gadis itu sampai lagu itu berakhir dan Arsya membuka matanya sedangkan Alfa tetap menatapnya dengan hangat.

"Bagaimana perasaanmu Sekarang?" Tanya Arsya

"Hmm lebih baik? Oh tidak tidak sepertinya sangat baik" jawab Alfa dengan senyumannya yang bisa membuat perempuan lemah pingsan namun Arsya hanya merasakan terbang saat melihat senyuman itu

A For USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang