A_27

33 3 0
                                    

Arsya pov

Gue sangat senang banget saat mendapat kabar kalau keluarga gue ada di Indonesia, dengan cepat gue pun langsung meminta kakak gue untuk menjemput gue saat pulang kerja.

Sebelum pergi ke hotel untuk menemui keluarga gue, gue dan kak Brandon pun akhirnya memutuskan untuk makan dulu di tempat makanan kaki Lima. Gue mengajak kak Brandon makan nasi goreng kesukaan gue selama disini.

Setelah kenyang gue pun pergi ke hotel bersama kak Brandon, begitu girangnya gue saat bertemu kedua orang tua gue dan my sista, gue juga tak lupa untuk izin tidak pulang dan memberi tau ke orang tua asuh gue kalau orang tua kandung gue datang berkunjung.

Meski hotel yang ditempati kami saat ini adalah milik keluarga kami, tapi semua pegawainya tidak ada yang tau kalau gue anak dari pemilik hotel ini.

Malam ini gue bermalam di hotel dan gue pun kembali pada pagi hari untuk bersiap sekolah.

Jujur saja hari ini gue merasa tidak enak badan, maka dari itu mau tidak mau gue berangkat sekolah diantar oleh kak Brandon hanya sampai halte bus saja.

Sesampaiya disekolah gue pun langsung berjalan menuju kelas yang berada dilantai dua, namun saat melewati aula seketika semua orang melihat kearah gue dengan berbagai tatapan yang gue tidak pahami.

"Dasar bitch!"

"Murahan banget lo"

"Susah orang kismin"

"Nyari duit sampe kayak gitu? Gak nyangka sama muka polosnya"

Apa apaan semua ini??! Kenapa semua orang membicarakan gue?

"Arsyaa!" Teriak seseorang sambil berlari kearah gue

Gue memasang wajah tidak mengerti sangat tidak mengerti, apa yang sebenarnya terjadi saat ini??

"lo harus ikut gue Sekarang! Keberadaan lo terancam punah!" Kata Risty begitu sampai didepan gue

"Huh?? Apaan sih maksud lo? Ada apa sih?? Kok orang-orang kayak nyindir gue gitu yaa" tanya gue bingung

"Yaiyalah semua orang menyindir lo, makannya lo harus ikut gue sekarang buat tau penyebabnya" kata Risty sambil menarik tangan gue kemudian gue pun mengikutinya menuju mading

Kaki gue seketika lemas saat melihat mading, jantung gue juga serasa berhenti begitu saja saat melihat hoax yang tertera disana.

Ada beberapa artikel gajelas mengenai gue dan juga beberapa foto yang ditangkap saat gue sedang berjalan masuk kedalam hotel bersama kak Brandon, siapa yang masang berita kayak gini??!! Njirrr!! Gilaa!! Gimana semua orang gak ngomongin gue coba?!

"Gilaa ini hoax parahh! Dia itu bukan om om, dan gue bukan cewe yang seperti itu! Siapa sihh yang masang berita kayak gini??!! Sok tau banget tuh orang!" Bantah gue kesal seketika emosi gue sudah berada dipuncaknya

"Gue yang pasang berita itu, gue yang kemarin melihat pakai mata gue sendiri kalau lo masuk kedalam hotel itu berdua dengan cowo itu, bahkan lo dijemput di tempat kerja lo dan lo juga makan bareng sama dia" kata Alvaro yang tiba-tiba muncul

"Lo?!!! Sialan lo ya emang! Mau lo tuh apa sih??!! Lo tuh kenapa sih?!! Kayaknya lo benci banget gitu sama gue" seru gue begitu melihat wajah Alvaro

"Iyaa gue benci sama lo, kenapa? Gasuka? Kalau gak suka makannya jangan jadi perempuan murahan. Iyaa gue benci sama lo bahkan dari awal gue kenal lo gue udah gasuka sama lo! Atau jangan-jangan selama ini lo sok baik sama sahabat gue dan bahkan lo kerja di restaurant miliknya itu supaya lo bisa dekat dengan Alfa, kemudian lu bakal morotin Alfa dengan mudahnya??! Dasar cewe sinting!! Dari awal gue emang udah tau niat busuk lo! Kasihan banget sih lo udah miskin, murahan lagi. Emangnya orang tua lo gapernah ngajarin lo apa??! Sampe akhirnya anaknya jadi murahan gi---" ucap Alvaro panjang lebar dan seketika ucapannya membuat hati gue sakit lalu gue pun dengan entengnya melemparkan satu tamparan di pipinya

A For USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang