A_18

40 3 0
                                    

"Orang yang pernah kehilangan orang yang disayanginya tidak akan membiarkan orang yang kini ia sayangi pergi atau menyakitinya lagi"

~
A

Ro mau kemana sih?!" Tanya Arsya kesal karena sejak tadi cowo itu terus memegangi tangannya sambil membawanya pergi menuju parkiran

"Lo tunggu disini, jangan kemana-mana! Gue ngambil tas sebentar" perintah Alvaro kepada Arsya setelah perempuan itu naik kedalam mobil kesayangannya

"Ehh? Ro tunggu!" Teriakan terakhir dari perempuan yang masih mengenakan gaun panjang itu namun suaranya kini sudah tidak terdengar karena Alvaro sudah menutup pintunya lebih dulu

Setelah menunggu beberapa menit, Alvaro kembali dengan membawa tas milik Arsya lalu dia naik ke dalam mobil dan menaruh tas milik gadis itu ke kursi belakang.

"Ro, kita mau kemana sih?!" Tanya Arsya penasaran karena sejak tadi cowo itu tidak memberitahunya

"Ke suatu tempat, lo gausah banyak ngomong deh. Gue lagi gak mood ngomong" jawab Alvaro dingin lalu menyalakan mesin mobilnya dan pergi meninggalkan area theater

Selama perjalanan hanya suara angin yang menemani mereka berdua, tidak ada yang bersuara. Arsya pun tidak berani mengangkat suara karena mengetahui bahwa Alvaro sedang tidak mood.

Karena efek jet-lag yang dialami Arsya sehingga membuat gadis itu kini tertidur di mobil selama perjalanan.

"Capek banget sih jadi lo Sya" ucap Alvaro sambil memandang iba gadis yang sedang tertidur itu

Melihat tubuh Arsya yang sedang memakai gaun hampir tanpa lengan itu, membuat Alvaro melepaskan jas nya lalu memakaikan nya seperti selimut ke tubuh Arsya.

Cowo itu juga sesekali membenarkan posisi kepala Arsya yang sedang tertidur.

Sementara Alvaro masih terus membawa mobilnya pergi kesuatu tempat.

Namun disisi lain Alfa, Alfan, dan Alvian sudah menyadari hilangnya Arsya dari tempat itu.

Alfa mencoba menghubungi Arsya namun tidak ada jawaban, lalu dia mencoba menghubungi Alvaro.

"Hallo?" Jawab Alvaro di tempatnya

"Lo dimana? Arsya lagi sama lo?" Tanya Alfa dari seberang

"Iya Arsya lagi sama gue, udah lo gausah khawatir sama Arsya dia akan aman sama gue" jawab Alvaro lalu setelah itu mematikan panggilannya sepihak

Sesampainya di tempat yang dituju Alvaro, dia memberhentikan mobilnya dibawah pohon besar yang rindang.

Alvaro menyenderkan tubuhnya sebentar karena dia juga lelah apalagi dia baru saja melakukan perjalanan selama dua jam.

Arsya tertidur sejak dua puluh menit keberangkatan mereka dari lokasi theater sekolah, dan sampai sekarang gadis itu masih tertidur pulas.

Ada rasa tak tega dalam hati Alvaro untuk membangunkan gadis yang sedang tidur cantik itu, namun dia sudah tidak tahan untuk keluar dan menghirup udara diluar.

Alvaro mengamati wajah Arsya dengan sangat dekat, melihat wajah manis milik Arsya itu membuat jantungnya terpompa lebih cepat.

Jujur saja didalam lubuk hati Alvaro, ia akui Arsya memang cantik apalagi gadis itu termasuk dikategori latar belakang keluarga kurang mampu.

Entah apa yang membuat Alvaro mendekatkan wajahnya lebih dekat dengan wajah gadis yang masih tertidur itu, intinya Alvaro masih laki-laki normal yang punya nafsu apalagi sekarang dia sedang nenginjak usia dimana masa pubertas nya meningkat.

A For USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang