"Min Ji apa yang kau lihat?" ucap Hanna menyadarkan ku dari lamunan.
"Ah Aniya" (Tidak ada) ucapku sambil tersenyum.
"Aku membawakan mu tteokbokki. Tidak apa-apa kan?" (Makanan khas korea yang terbuat dari tepung beras dan dimasak didalam bumbu gochujang yang pedasdan manis).
"Ne, gwenchana. Aku sudah lama tidak makan tteokbokki" (Ya, tidak apa-apa) ucapku sambil memasukkan sebuah tteokbokki kedalam mulutku.
"Baiklah, makanlah yang banyak" ucapnya sambil terkekeh.
"Kim Min Ji?" ucap seseorang bersuara berat yang kuyakin adalah seorang pria.
Aku dan Hanna pun menoleh kearahnya."Ternyata benar kau adalah Min Ji--"
"Geuresseo wae?" (Kalau begitu kenapa?) ucapku memotong ucapannya.
"Yak, kapan kau kembali dari Amerika?" ucapnya sambil menyambar kursi di sampingku.
"Seminggu yang lalu" ucapku sekenanya.
"Seminggu? Kenapa kau tidak memberitahuku? Kenapa kau tidak membalas pesanku?Kenapa kau tidak menghubungiku? Eoh?" ucapnya dalam satu tarikan nafas.
"Kenapa aku harus memberitahumu, membalas pesanmu, dan menghubungimu?" ucapku sambil terus melahap tteokbokki milikku dan menatap ke piring di depanku.
"Tentu saja kau harus kita kan berteman",
"Aku sibuk mian" (Maaf) ucapku sambil melirik ke Hanna yang terlihat tegang.
"Sesibuknya kau apa kau--"
"Ya Cha Eunwoo pergilah aku ingin menikmati makananku jika kau ingin mengomel nanti saja" ucapku kembali memotong ucapannya.
"Tapi--"
"Pergilah, pergi dadah~" ucapku sambil mendorongnya dari kursi dan melambai kepadanya agar segera pergi.
"Arraseo aku akan pergi nanti aku akan menghubungimu. Makanlah yang banyak yaa" (Aku mengerti) ucapnya sambil menunjukkan senyumnya yang akan menakklukkan para wanita yang melihatnya kecuali aku.
"Ne"(Iya) ucapku sambil melahap kembali tteokbokki ku.
"Aigoo aku pergi" (Astaga) lanjutnya sambil mengusap pelan kepalaku dan berlalu pergi.
"Bernafaslah" ucapku kepada Hanna yang masih terlihat tegang.
"Eoh? Ne" (Ya) ucapnya lalu menenangkan dirinya dengan menarik dan menghembuskan nafasnya.
"Min Ji-ya kau mengenal Cha Eunwoo?"lanjutnya setelah menenangkan dirinya.
"Hmm, wae?" (Kenapa?)
"Ottokhae arra? Kau terlihat dekat dengannya"(Bagaimana kau tau?)
"Ah itu, aku telah berteman dengannya sejak masih sekolah dasar"
"Jinjja?" (Sungguh?)
"Hmm, ah benar kenapa kau terlihat tegang ketika dia datang tadi? Apa kau tertarik dengannya?"
"Hehe, sebenarnya iya. Lagipula dia sangat populer di sekolah ini dengan kekayaan, ketampanan dan kepintarannya ditambah lagi ketika dia tersenyum tadi... ahhh dia terlihat semakin sempurna iya kan?"
"Biasa saja"
"Ya bagaimana kau bisa bilang itu biasa saja eoh? Dia bahkan terlihat seperti malaikat"
"Kau berlebihan Hanna-ya"
"Ah terserahlah"
"Ahhhh senangnya" ucap Hanna sambil memegang perutnya.
"Ayo kembali ke kelas" ucapku kepada Hanna yang telah menyelesaikan makannya beberapa saat yang lalu.
"Ayo" ucapnya bersemangat.
Saat hendak melangkah pergi dari kantin, aku melihat ada segerombolan pria sekitar 6 orang yang memasuki pintu kantin diiringi dengan tatapan kagum dan teriakan dari para gadis-gadis yang mereka lewati. Lalu kulihat seseorang yang sangat dekat denganku pergi meninggalkan gerombolan 5 pria lainnya tadi dan menghampiriku dengan menunjukkan senyum kotaknya saat melihatku.
"Hallo adikku yang cantik, kau sudah selesai makan?" ucap pria tersebut sambil merangkul bahuku.
"Hm, aku sudah selesai makan pergilah" ucapku sambil berusaha mendorongnya menjauh dariku tapi percuma tenaganya lebih kuat dariku.
"Kau mau kemana?" ucapnya masih dengan rangkulannya.
"Tentu saja aku mau kembali ke kelas cepat lepaskan tanganmu Oppa"(Kakak, digunakan oleh perempuan kepada laki-laki yang lebih tua) ucapku masih berusaha melepaskan tangannya tapi tetap saja gagal.
"Wow, siapa gadis cantik itu Hyung?"(Kakak, digunakan oleh laki-laki kepada laki-laki yang lebih tua) ucap pria dengan senyum yang membuat matanya sedikit hilang ketika tersenyum sambil merangkul bahu Hanna yang sudah pasti membuat Hanna sangat terkejut.
"Ini, Ah benar kalian perkenalkan ini adikku yang cantik yang baru kembali dari Amerika satu minggu yang lalu Kim Min Ji. MinJi-ya ini ada si playboy Park Jimin, si cerdas Kim Namjoon atau nama bekennya Rap Monster, si swag Min Yoongi atau nama bekennya Suga, si tampan yang tidak lebih tampan dariku Jeon Jungkook, si happy virus Jung Hoseok atau nama bekennya J-Hope, dan aku si--"
"Alien, Kim Taehyung?" ucapku memotong omongannya karena aku tau dia akan membangga-banggakan dirinya."Yak! Berhenti memanggilku seperti itu" ucapnya sambil mengacak-acak rambutku.
"Arraseo, Cepat lepaskan aku"(Baiklah) ucapku sambil mencubit perutnya.
"Awww yak! Appo" (Sakit) ucapnya langsung melepaskan tangannya dari bahuku dan mengelus perutnya yang ku cubit.
"Senang bertemu dengan kalian semua, kalau begitu aku pergi" Ucapku menghadap sambil sedikit membungkuk kepada teman-teman oppa-ku tersebut lalu menariktangan Hanna untuk segera pergi.
"Sebentar" ucap seseorang di belakangku yang langsung menghentikan langkahku.
Dia berjalan menghampiriku lalu mendekatiku hingga jarak kami hanya tersisa satu langkah.
"Hyung, kau yakin dia adikmu? Kalian tidak terlihat mirip lagipula kau tidak pernah memberitahu kami tentang dia sebelumnya"ucap pria yang bernama... ah, siapa namanya tadi ah benar Jeon Jungkook sambil memegang daguku lalu membalikkan wajah ku ke kanan dan kekiri. Aku yang kesalpun akhirnya menepis tangannya dengan kasar dari daguku lalu menatapnya tajam.
"Tentu saja dia adikku, aku tidak pernah memberitahu kalian karena dia sudah berada di Amerika selama 3 tahun lebih dan kita semua bersahabat baru hampir 3 tahun. Karena itu aku tidak memberitahukannya kepada kalian"ucap Taehyung Oppa yang berjalan ke sampingku yang ditujukan kepada si Jungkook yang menyebalkan itu.
"Jangan pernah kau menyentuhku. Kau mengerti?" ucapku seperti mengancam sambil memberinya tatapan yang mengerikan kepada pria dihadapanku itu.
"Oppa aku pergi" lanjutku kepada taehyung oppa disampingku.
"Baiklah, ah nanti kau pulang bersamaku saja oke?" ucap taehyung oppa sambil tersenyum.
"Terserahlah" ucapku sambil berlalu pergi bersama Hanna yang masih ku genggam tangannya meninggalkan mereka semua keluar dari kantin. Dan aku sadar jika selama perjalanan keluar dari kantin banyak yang melirik sambil berbisik tentangku dan aku sangat yakin sebagian besar mereka tidak menyukaiku.
I think it will be hard.
--TBC--
Yeayyyyy akhirnya para cogan muncul juga ya. Haha. Okelah tetap tungguin dan jangan lupa tinggalkan jejak oke 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY?
FanfictionF A N F I C T I O N Bertemu dengan seorang Bad Boy Penguasa Sekolah bukanlah kejadian menyenangkan baginya. Rentetan kejadian yang tidak mengenakkan menghampirinya karena berteman dengan seorang Jeon Jungkook. Ingin menjauhinya tapi tidak bisa. Saa...