Jungkook's POV
Seminggu sudah aku berdiam diri di rumah ini. Rumah yang saat itu akan kami tinggali. Rumah yang saat itu ku yakini akan dipenuhi kebahagiaan tak berujung. Tapi ternyata justru sebuah kesedihan tak berujung di diriku dimulai dari sini. Tempat ini. Tempat yang jadi tempat ku bersembunyi selama seminggu ini. Tempatku mencurahkan seluruh kesedihanku dan kuyakini hampir tidak ada kebahagiaan secuil pun dari sini. Ah tidak ada sebuah kebahagiaan disini.
Aku memakai setelan formal saat ini. Pergi mengendarai mobil sport ku membelah jalanan yang masih penuh dengan kabut pagi.
Aku berjalan memasuki gerbang yang menjulang tinggi. Aku terus berjalan. Aku sudah hafal sekali tempat ini. Disinilah aku. Berdiri di depan sebuah makam bertuliskan 'Kang Sun Hee'. Memandang kosong ke tanah hijau dihadapanku. Disinilah terbaring seorang wanita yang sangat berarti dihidupku. Setengah hidupku terkubur disini. Kebahagiaanku pergi bersamanya. Tidak ada kebahagiaan tersisa dalam hidupku. Orang jahat ini telah membawanya.
Aku meletakkan bunga mawar merah kesukaannya di depan nisan bertuliskan namanya.
"Dasar penjahat"ucapku entah kepada siapa.
Aku tak kuasa menahan tangisku. Tangisku kembali pecah. Ke sekian kalinya aku kembali menumpahkan air mataku. Aku terduduk tidak kuat menanggung semua kesedihan yang berada di pundakku.
"Dasar penjahat! Kenapa kau meninggalkanku di dunia yang kejam ini!"teriak ku kepada tanah hijau didepanku.
"Kenapa kau membuatku seperti ini!"lanjutku terus berteriak.
"Kenapa!"teriakku mencabuti rumput hijau disini.
"Kembalikan diriku!!!"ucapku menaikkan beberapa oktaf suaraku.
"Eomma"(Ibu)ucapku lirih.
"Kenapa hidupku seperti ini eomma?"tanyaku lirih kepada makam di depanku.
Aku menghabiskan sebagian besar waktu ku hari ini disini.
Aku membuka mataku dan melihat jam di tanganku. Pukul 4 sore. Aku tertidur disini rupanya. Aku lalu berdiri dan sedikit menunduk memberi hormat kepada makam didepanku untuk berpamitan lalu segera mengendarai mobilku menuju seoul. Tidak aku tidak akan kembali ke rumah itu. Aku hanya membutuhkan beberapa peralatan dan aku harus mencarinya di seoul.
Sekitar pukul 6 sore aku sudah berada dirumah lagi. Bukan rumahku yang itu tapi tempat aku bersembunyi mengasingkan diri selama seminggu.
Aku menaruh barang belanjaanku di atas meja. Lalu berjalan ke kamar untuk membersihkan diriku. Setelah kurasa bersih aku kembali lagi untuk menyusun barang-barang yang sudah kubeli ketempatnya.
Tok tok tok
Suara ketukan dipintu menghentikan kegiatanku. Ada seseorang datang. Siapa? Kurirkah? Tapi aku bahkan tidak memesan apa pun.
Aku pun berjalan menuju kepintu untuk melihat siapa yang datang. Dan betapa terkejutnya aku siapa yang kulihat saat ini berdiri didepan pintuku.
"Jungkook-ah!!!"ucapnya berteriak lalu memelukku. Aku hanya membelalakkan mataku antara tidak percaya dan terkejut dengan sikapnya saat ini.
"Ya, kau kemana saja selama seminggu ini?"tanyanya padaku yang masih setengah sadar.
"Ya kau tidak apa-apa?"ucapnya lagi melambaikan tangannya di depan wajahku yang tentu saja membuatku kembali ke kesadaranku.
"Bagaimana kau bisa disini?"tanyaku padanya. Rasanya tidak mungkin akan ada yang tahu keberadaanku saat ini. Bahkan sahabat-sahabatku di BTS yang selalu menelponku dan memenuhi layar ponselku saja tidak tahu. Aku mematikan ponselku selama disini agar tidak dapat dilacak oleh mereka. Tapi gadis ini. Tidak dapat dipercaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY?
FanfictionF A N F I C T I O N Bertemu dengan seorang Bad Boy Penguasa Sekolah bukanlah kejadian menyenangkan baginya. Rentetan kejadian yang tidak mengenakkan menghampirinya karena berteman dengan seorang Jeon Jungkook. Ingin menjauhinya tapi tidak bisa. Saa...