05. Hell

452 41 0
                                    

"Aku juga merindukanmu"ucapku sebelum ia membuka pintu mobilnya.

"Apa?"balas eunwoo menghentikan kegiatannya dan mengalihkan pandangannya padaku.

"Aku bilang aku juga merindukanmu"ucapku sambil menunduk memandangi tas kecil ku yang berada di pangkuanku.

"Kau serius kan?"ucapnya masih tidak percaya.

"Hm, cuma kau sahabatku. Selama disana aku hampir selalu sendirian karena tidak memiliki teman"kataku mengangkat kepalaku untuk memandangnya. Aku sungguh-sungguh, sulit sekali hidup sendirian disana.

"Sahabat?"ucap eunwoo masih memandangku.

"Hm, kau seseorang yang selalu bersamaku setelah taehyung oppa. Kau sahabat terbaik yang pernah kumiliki, dari dulu kau juga tau kan aku sulit sekali bergaul apalagi terkadang orang-orang yang mendekatiku hampir semuanya hanya ingin memanfaatkanku"ucapku sambil menunduk sekali lagi.

Aku terkejut ketika sebuah tangan menarikku kedalam pelukannya. Cha Eunwoo. Namun akhirnya kubalas juga pelukan yang diberikannya.

"Kau tidak perlu khawatir. Aku akan selalu bersamamu, melindungimu, menjagamu kau tidak memerlukan mereka percayalah padaku"ucap Eunwoo sambil mengelus kepalaku pelan. Sebulir air mata berhasil lolos dari mataku.

"Terima kasih eunwoo-ya"ucapku sambil mengeratkan pelukanku merasakan kehangatannya.

"Kau tidak perlu berterima kasih itu sudah tugasku. Kau mengerti?"ucapnya sambil melepaskan pelukannya sambil menatapku dengan senyumannya.

"Hmm"ucapku sambil membalas senyumannya.

"Hapus air matamu sekarang ayo kita masuk kedalam nanti orang-orang akan berpikir aku habis berbuat sesuatu padamu"ucapnya sambil mengusap bekas air mataku.

"Baiklah"ucapku menghapus bekas aliran air mata di wajahku dan keluar dari mobil.

Eunwoo's POV

Setelah sampai di parkiran aku langsung melepaskan sabuk pengamanku dan keluar mobil hingga sebuah suara menghentikan kegiatanku,

"Aku juga merindukanmu" ucapnya yang membuatku terkejut.

"Apa?"tanyaku sambil memandangnya untuk memastikan aku tidak salah dengar.

"Aku bilang aku juga merindukanmu"ucapnya sambil menunduk memandangi tas kecil hitam yang berada di pangkuanku.

"Kau serius kan?"ucapku masih tidak percaya. Apa dia juga memiliki perasaan yang sama sepertiku? Semoga saja.

"Hm, cuma kau sahabatku. Selama disana aku hampir selalu sendirian karena tidak memiliki teman"ucapnya sambil memandangku. Tunggu, Apa?.

"Sahabat?"tanyaku padanya. Apa dia hanya menganggapku sebagai sahabatnya?.

"Hm, kau seseorang yang selalu bersamaku setelah taehyung oppa. Kau sahabat terbaik yang pernah kumiliki, dari dulu kau juga tau kan aku sulit sekali bergaul apalagi terkadang orang-orang yang mendekatiku hampir semuanya hanya ingin memanfaatkanku"ucapnya sambil menunduk sedih. Oh, ayolah jangan pasang ekspresi itu aku tidak suka melihatnya.

Aku sangat membenci ketika ia terlihat sedih, aku pun merengkuhnya kedalam pelukanku mencoba menenangkannya agar tidak sedih lagi.

"Kau tidak perlu khawatir. Aku akan selalu bersamamu, melindungimu, menjagamu kau tidak memerlukan mereka percayalah padaku"ucapku sambil mengusap kepalanya pelan. Dapat kurasakan bahunya bergetar.

"Terima kasih eunwoo-ya"ucapnya sambil mengeratkan pelukannya. Aku pun membalas pelukannya.

"Kau tidak perlu berterima kasih itu sudah tugasku. Kau mengerti?"ucapku sambil melepaskan pelukan kami dan memandangnya.

WHY?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang