28. Together

155 27 3
                                    

Author's POV

Pria tersebut menggenggam ponselnya erat, sangat erat tak peduli jika ponsel tersebut akan remuk. Rahangnya mengeras. Terlihat jelas ekspresi kebencian dan kemarahan dari wajahnya. Setelah melihat hal yang paling dibencinya muncul melalui layar ponselnya.

"Kau bermain denganku rupanya"ucapnya tersenyum sinis.

...

"Larilah seperti pengecut Jeon Jungkook!!!!"ucap Minji berteriak kesal.

Gadis itu lalu mendudukkan dirinya kembali ke pasir putih lembut yang menjadi pijakannya saat ini sambil memandangi matahari yang sudah hampir tenggelam di depannya. Jungkook pun menghentikan larinya tepat saat gadis tersebut mengatakan bahwa ia pengecut. Ia membalikkan badannya dan melihat gadis tersebut sudah duduk diatas pasir dengan pundak yang masih naik-turun tak beraturan. Jungkook pun menghampiri Minji dan mendudukkan dirinya disamping gadis itu sambil mengatur nafasnya sendiri. Namun sayang Minji sedikit menjauh ketika merasakan seseorang duduk disampingnya, memberikan jarak diantara mereka. Jungkook mengernyit bingung melihat tingkah gadis tersebut namun detik berikutnya ia paham kenapa gadis itu bertingkah seperti tadi.

"Minji-ya"ucap Jungkook tersenyum simpul.

"Aku minta maaf ya, iyadeh aku janji gak lagi-lagi cium kamu tiba-tiba kaya tadi. Maafin aku ya sayang"lanjut Jungkook lemah lembut.

"Minji"panggil Jungkook.

"Sayang"ucap Jungkook sekali lagi.

Minji masih memandang matahari yang hampir tenggelam di depannya tanpa ada niatan mengalihkan pandangannya. Ia menatap dengan tatapan menerawang, ia dengar jelas apa yang diucapkan Jungkook, mendengar Jungkook memanggilnya 'sayang' sangatlah membahagiakan baginya. Ia ingin memeluk Jungkook saat itu namun terhenti ketika sebuah kilasan memori melintas di pikirannya. Tanpa sadar ia meneteskan setetes 2 tetes air mata yang keluar dari kedua pelupuk matanya.

Jungkook yang melihat gadisnya meneteskan air mata langsung panik, takut, dan khawatir semuanya bercampur jadi satu. Apakah gadis itu sangat marah padanya? Apa ia salah bicara? Berbagai pertanyaan terus terngiang di kepalanya.

"Kamu kenapa? Kamu sakit? Dimana yang sakit? Atau kamu masih marah sama aku? Atau ada kata yang salah tadi? Maafin aku ya? Beneran deh aku janji gak bakal gitu lagi, maafin aku ya. Udah dong nangisnya.."ucap Jungkook menghapus air mata yang keluar dari mata indah gadisnya tersebut ia terlihat sangat khawatir dengan keadaan Minji.

"Aku.. gak papa"ucap Minji masih sesegukan.

"Maafin aku ya?"ucap Jungkook menatap sendu gadisnya tersebut. Sangat sakit melihat gadisnya tersebut sedih terlebih lagi ketika gadis itu meneteskan air dari mata indahnya, sakit yang dirasakannya benar-benar tak terhingga.

Minji mengangguk pelan menanggapi ucapan Jungkook. Jungkook lalu membawa Minji kedalam pelukannya. Bukannya berhenti, tangis Minji semakin menjadi. Ia menumpahkan semua sesak di dadanya melalui air mata yang mengalir di wajah putihnya. Berharap rasa sakit itu ikut luntur dengan jatuhnya air matanya. Jungkook tidak tau apa alasan gadisnya tersebut menangis namun ia masih membiarkan gadis itu mengeluarkan habis air matanya. Ia tidak peduli jika bajunya akan basah karena cairan bening yang keluar dari mata gadisnya tersebut yang ia tau hanyalah bagaimana caranya membuat gadis ini tersenyum lagi. Ia juga tidak peduli jika gadis ini tidak akan memberitahukan alasannya menangis saat ini, karena Jungkook yakin gadis ini hanya butuh waktu untuk menceritakannya, menenangkan hati dan pikirannya.

...

"Kamu beneran gak papa?"ucap Jungkook jelas sekali terlihat kekhawatiran dari wajahnya.

"Iya gak papa"ucap Minji berusaha tersenyum

WHY?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang