Author's POV
"Wahhhh akhirnyaaaaa"ucap Minji menghempaskan tubuhnya ke sofa. Menutup matanya dan menyenderkan tubuhnya di senderan sofa.
"Kau senang?"ucap Jungkook duduk di sofa sebelah gadis itu.
"Tentu saja! Itu sangat menyenangkan! Terima kasih ya!"ucap Minji antusias. Jungkook terkekeh melihat gadis itu bertingkah seperti anak kecil lagi tapi dalam hati terkecilnya ia menyukainya.
"Apa yang kau bawa?"tanya Jungkook menunjuk 2 buah tas karton yang berada di atas meja.
"Ohh ini tadi aku membeli gerabah yang unik menurutku dan yang satu lagi tadi dikasih sama ahjussi itu"ucap Minji meraih tas karton tersebut.
"Ia bilang aku harus menyerahkan satunya padamu, dia bilang ini mirip denganmu"lanjut Minji.
Ia lalu mengeluarkan sebuah gerabah bentuk jamur dengan ukiran di sekitarnya yang berwarna-warni yang dapat ia gunakan sebagai pajangan, tempat menyimpan barang, ataupun sebagai tempat tissue. Ia juga membongkar tas karton satunya yang berisi gerabah berbentuk sepasang kelinci yang jika disatukan seperti sedang berpelukan dan jika dipisahkan seperti sedang menari.
"Kau mau?"ucap Minji menyerahkan gerabah berbentuk kelinci jantan yang mengenakan jas.
"Boleh"ucap Jungkook meraih gerabah tersebut dari tangan Minji.
"Nah yang ini buatku"ucap Minji menyimpan lagi gerabah berbentuk kelinci betina yang mengenakan gaun yang merupakan pasangan kelinci milik Jungkook.
"Apa makna gerabah ini?"tanya Jungkook.
"Entahlah aku tidak yakin tapi ia bilang ini merupakan pasangan dan akan membuat kalian selalu bersama"ucap Minji mengangkat bahunya.
Jungkook memandangi kelinci tersebut. Ia menyunggingkan senyumnya ketika melihat kelinci tersebut. Apa itu artinya ia memiliki barang couple dengan gadis ini, pikirnya.
"Kau harusnya sering-sering tersenyum seperti itu"ucap Minji membuyarkan lamunan Jungkook.
"Apa kau bilang?"ucap Jungkook yang bertanya karena ia tidak mendengarkan ucapan Minji sebelumnya.
"Kau tampan jika tersenyum seperti itu, sering-seringlah tersenyum"ucap Minji tersenyum manis.
Jungkook hanya membalas senyum manis yang diberikan Minji. Senyum gadis di sampingnya ini sudah seperti virus baginya, ia dapat tertular virus tersebut jika gadis itu tersenyum. Dan ia menyukai virus tersebut.
"Pulanglah Jungkook"ucap Minji pelan menatap Jungkook tepat di manik hitamnya.
"Aku belum bisa"ucap Jungkook menunduk, menghindari tatapan memelas gadis tersebut.
"Kau harus hadapi masalahmu jangan lari seperti ini"ucap Minji masih menatap Jungkook yang menunduk.
"Kami akan membantumu sebisa kami, percayalah"lanjut Minji mengangkat kepala Jungkook dengan tangan kanannya agar menatap matanya.
"Jangan membuat kami khawatir padamu"ucap Minji menatap dalam bola mata Jungkook.
"Aku belum siap"ucap Jungkook menurunkan pandangannya.
"Jungkook lihat aku"ucap Minji berusaha membuat Jungkook mendengarkan ucapannya.
Jungkook memberanikan dirinya untuk menatap manik hitam milik gadis tersebut.
"Dengarkan aku, kami akan selalu berdiri di belakangmu. Mendorongmu agar terus maju menghadapi masalahmu dan membantumu bangkit ketika terjatuh. Kau tidak boleh menyerah Jungkook, tidak sekarang. Pulanglah bersamaku. Jangan hanya karena satu masa lalu menyakitkan yang kau miliki kau mengorbankan masamu yang sekarang. Masih banyak orang-orang yang menyayangimu. Jangan kecewakan mereka. Ayo kita pulang"ucap Minji menatap Jungkook tepat di manik hitam miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY?
FanfictionF A N F I C T I O N Bertemu dengan seorang Bad Boy Penguasa Sekolah bukanlah kejadian menyenangkan baginya. Rentetan kejadian yang tidak mengenakkan menghampirinya karena berteman dengan seorang Jeon Jungkook. Ingin menjauhinya tapi tidak bisa. Saa...