2

2.9K 472 45
                                    


Ia tertarik padamu, Claire.

- - - - - - - - - -

24.00

Kringg.. kringg..

Claire lagi-lagi harus bangkit dari tidurnya hanya untuk menerima telpon itu.

Kali ini, ia terlebih dahulu melirik jam dinding dan betapa terkejutnya dia saat melihat jarum panjang dan pendek tengah berada di angka dua belas tepat.

"Halo, disini Claire. Dengan siapa aku berbicara?" tanya Claire yang sesekali memejamkan matanya.

Claire terdiam, lalu menajamkan pendengarannya. Ternyata, ia lagi-lagi mendengar deruan nafas.

Tidak mungkin, dia adalah orang yang kemarin malam menelponku di jam yang sama. Batin Claire kesal.

"Hey! apa-apaan kau ini, menelponku di tengah malam. Apa mau mu?!" Claire kali ini setengah berteriak.

"Ia tertarik padamu, Claire." ucap seseorang di seberang sana.

"Apa?! siapa?!" tanya Claire penasaran, tapi lagi-lagi penelpon misterius itu mematikan sambungannya setelah memberikan satu kalimat.

Claire mendengus sebelum kembali ke kamarnya.

"Siapa yang tertarik pada gadis seperti ku?" Claire memutar bola matanya. "Dasar, penelpon gila."

9.35

"Claire, apa kau ingin pergi ke kantin bersama ku?" tanya Judy, teman sebangku Claire.

Claire tersenyum. "Tentu saja, Judy."

Mereka pun beriringan berjalan kearah kantin sambil bergossip tentang betapa tampannya anak baru yang berada satu kelas dengan mereka.

"Kalau tidak salah, namanya Luke." seru Judy saat mengingat nama anak baru bermata biru laut itu.

"Ia manis sekali, Judy!" seru Claire membayangkan wajah Luke tadi.

"Ya. Tentu. Lihatlah, siapa calon kekasihnya." Judy membanggakan dirinya seolah-olah ia akan menjadi kekasih Luke.

"Bermimpilah sepuasmu, Judy!" dengus Claire saat mereka duduk di tempat langganan mereka di kantin, pojok kanan.

"Ada apa ini gadis-gadis?" tanya Michael tiba-tiba. "Kalian sedang memperebutkan ku, ya?" Michael mengedipkan sebelah matanya.

"Percaya diri sekali kau." Judy terkekeh diikuti Claire.

"Halo, semua!" sahut Ashton membawa nampan berisi burger dan kentang goreng kesukaannya.

Diikuti Calum yang sedang asik meminum jusnya, ia melambaikan tangan pada Claire.

Claire tersenyum saat Calum melambaikan tangannya.

"Hey, Claire." sapa Calum yang duduk disamping Claire.

"H-hey, Calum." jawab Claire gugup yang membuat Calum tersenyum kecil.

"Claire, tumben sekali kau menguncir rambutmu menjadi ekor kuda seperti itu." ucap Michael yang sibuk mencuri kentang goreng Ashton.

"Kau menyadarinya? rambutku kian memanjang sepertinya, dan itu membuatku merasa gerah jika tidak menguncirnya. Apakah aku terlihat aneh?" tanya Claire menatap wajah teman-temannya.

"Tidak, kau terlihat lebih cantik. Asal, kau tau itu." jelas Ashton terang-terangan yang membuat semua mata tertuju padanya.

"Apa maksudmu?" tanya Michael pada Ashton yang masih tidak sadar apa yang ia katakan.

"Apa? Kenapa kalian menatap ku seperti itu?" ucap Ashton yang akhirnya menatap kawanannya.

Ia sedari tadi memakan burgernya tanpa tau apa yang ia katakan.

"Wah, wah, wah." Michael melirik Ashton dan Claire secara bersamaan.

"Aku tau ini." Michael tersenyum miring diikuti Judy, Calum hanya diam dan mengikuti kemana percakapan ini akan berjalan.

"Kau tau apa?" tanya Ashton bingung.

"Sepertinya, ada yang tertarik padamu, Claire." jelas Michael yang membuat Ashton tersedak.

Claire membulatkan matanya saat mendengar kalimat yang barusan Michael ucapkan.

"Apa? aku ti-tida-"

"Jangan membantahku, Ashton." potong Michael. "Claire, bisakah kau tidak memlototi ku seperti itu?"

"Ah, maaf." ucap Claire. "Aku hanya kaget."

Claire kembali teringat dengan kalimat sang penelpon semalam, yang sangat persis dengan apa yang Michael ucapkan beberapa detik yang lalu.

Tidak mungkin, kalimat itu lagi.

Midnight Calls • cth | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang