Dia membencimu
- - - - - - - - - -
24.00
"Claire? apa yang kau perbuat?!" tanya penelpon itu dengan suara yang membuat telinga Claire berdengung.
"Hey, hey, hey!" teriak Claire, "bisakah kau diam? kau membuat kuping kecilku berdengung. Dan apa kau tau? ini jam 12 malam!"
"Dan satu lagi, aku tidak berbuat apa-apa!" bantah Claire cepat.
"Kau yakin, huh?" remeh penelpon itu dengan nada sarkas, "apa hari ini, kau telah mematahkan hati seseorang, hm?"
"Hmm, biarkan aku berfikir sebentar." Claire mulai memutar balik kejadian-kejadian hari ini atau mungkin kemarin, karena sekarang sudah jam 24.01.
Lalu, ia teringat Ashton.
"Bagaimana?" tanya penelpon itu membuyarkan lamunan Claire.
"Ashton." ucap Claire pelan sehingga yang diseberang sana tak dapat mendengarnya.
"Hah? apa?" tanya penelpon itu bingung, "aku tidak mendengarmu."
"Tidak, tidak apa-apa." jawab Claire, ia tak ingin si penelpon gila tanpa nama ini, mengetahui hal ini.
"Baiklah, aku hanya akan mengingatkan," potongnya, "jika dia akan membencimu."
"Tidak apa-apa jika kau tidak memberitahuku," potongnya lagi, "karena aku sudah tau terlebih dahulu."
Claire tertegun, ia menelan ludahnya—takut dengan pemikiran bahwa mungkin saja Ashton akan membencinya.
•
07.30
Pagi hari yang cerah itu, Claire menyusuri koridor sekolah dengan senyum tercetak diwajahnya.
"Judy!" sapa Claire saat dirinya melihat Judy di dekat kantin sekolah.
"Hey, Claire. Apa kau sudah berjumpa dengan Ashton pagi ini?" tanya Judy dengan muka khawatir.
Claire mengangkat satu alisnya, "Ashton?" ia terdiam, "ada apa dengan Ashton?"
"Ia bilang padaku, kalau ia ingin berbicara berdua denganmu."
"Itu saja?" Claire menghembuskan nafasnya, "kenapa kau terlihat khawatir seperti itu?"
Judy menepuk pundak Claire dua kali sebelum berkata, "Sepertinya, ia membencimu."
•
12.30
"Ashton." Claire menepuk pundak Ashton pelan yang membuatnya memutar kepalanya dan tersenyum miring.
"Hey, Claire." sapa Ashton.
"Ada apa Ashton?" tanya Claire langsung to the point.
Ashton memalingkan wajahnya dan berjalan mengitari Claire.
Claire meneguk ludahnya, ia tak pernah melihat Ashton yang seperti ini dengan mata yang melihatnya sinis dan jaket kulit berwarna hitam yang semakin membuat kesan Ashton terlihat lebih horror.
Ashton maju mendekat ke hadapan Claire, dekat sekali. Sampai Claire dapat merasakan hembusan nafas Ashton yang teratur.
"Kau tau tidak jika kau itu cantik sekali." bisik Ashton.
"Te-terima kasih." jawab Claire masih dengan nada ketakutan.
Ashton seketika menyatukan dahi mereka berdua yang membuat Claire menjauh kebelakang, tapi terlambat karena Ashton telah menahan bagian belakang Claire.
"Aku mencintaimu, Claire." ucap Ashton menatap Claire dalam seakan dirinya mencoba meyakinkan gadis dihadapannya ini.
Tapi setelahnya, Ashton menatap Claire dengan tatapan yang tak dapat diartikan.
"Kau tau? aku tidak suka dengan seseorang yang suka bermain-main denganku," ucap Ashton tiba-tiba.
"dan sepertinya, kau ingin bermain-main dengan ku ya?" lanjut Ashton dengan seringaian di bibirnya.
•••
WUWUWUUW IM BACK YUHUU
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight Calls • cth | ✔
FanfictionSemua terjadi tepat di tengah malam. copyright ©2016 by Farsya