15

1.6K 341 26
                                    

Memang dia yang melukaimu.

- - - - - - - - - -

24.00

kringg.. kringg..

Claire mengerjapkan matanya dan meringis saat lengannya tergesek karena pergerakannya.

"Kenapa lenganku sakit sekali, sialan." lenguh Claire lalu bangkit menuju telepon rumahnya.

"Ya. Halo."

"Kurasa dia datang malam ini, Claire."

"Si-siapa?"

"Dia."

"Apa? siapa maksudmu?"

Claire lagi-lagi meringis pelan saat tangannya tergesek oleh pergerakannya.

"Luka itu, dia penyebabnya. Memang dia yang melukaimu." geram penelpon itu.

"Untuk apa?!" ucap Claire sedikit berteriak, ia sudah lelah dengan segala keanehan yang terjadi akhir-akhir ini.

"Dia ingin kau merasakan apa yang ia rasakan."

12.20

Saat itu hujan turun dengan deras, Claire berdiri didepan gerbang sekolah, menunggu hujan reda sendirian. Kali ini tidak bersama Calum.

Calum demam, begitu katanya saat Claire menelpon Calum pagi tadi dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Rencananya, sehabis ini ia akan pergi menjeguk Calum dengan berbekal setenteng bubur kantin sekolah yang Calum sukai.

Saat dirinya sedang melamunkan Calum, seseorang berlarian dihadapannya sehingga mencipratkan beberapa tetes air ke lengan Claire.

"Ah!" ringisnya, ternyata air itu jatuh di luka yang ia temukan semalam. Luka itu tak cukup parah—maksudku itu hanya luka biasa, seperti sayatan pisau mungkin?

Tapi Claire tak mempedulikannya, ia tak mengobati lukanya sekalipun. Masa bodoh itu hanya luka kecil, pikirnya.

Memang tadinya luka itu mengeluarkan darah tapi Claire telah membersihkannya dan lihat, sekarang darah itu telah tiada. Namun rasa nyeri kian menyerangnya saat luka itu tergesek maupun terkena benda cair.

Tak lama, seseorang berjaket kulit datang menghampiri Claire dan betapa terkejutnya dia saat menemukan bahwa itu Ashton.

"Hujan ini deras, ia tak akan berhenti secepat yang kau pikirkan." ucapnya tiba-tiba tanpa menatap kearah Claire.

"Bagaimana jika kau ikut denganku?" lanjutnya yang membuat Claire menggigit bibir bawahnya—takut.

Karena tau jawaban Claire tak akan seperti yang ia perkirakan, Ashton langsung menariknya begitu saja menuju mobilnya.

13.45

Ashton mengajak Claire kerumahnya, entah apa maksud Ashton membawa Claire kesini.

"Kau ingin minum teh?" tanya Ashton dengan tatapan teduh, kali ini Claire dibuat bingung olehnya.

Kemarin ia bersikap seolah dirinya adalah jagoan brandal namun sekarang?

Claire mengangguk kecil, ia masih takut dengan Ashton karena kejadian kemarin.

"Baiklah, tunggu disitu." Ashton pergi menuju dapur meninggalkan Claire yang terduduk di sofa empuk dengan beribu pertanyaan yang berputar-putar di otaknya.

Ada apa dengan Ashton?

•••

hayo ashton kenapa hayo

Midnight Calls • cth | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang