8

1.9K 390 37
                                    


Benda tajam, ia ahli menggunakannya.

- - - - - - - - - -

24.00

Kringg... kring..

"Hal-"

"Benda tajam, ia ahli menggunakannya."

"Tung-"

Penelpon itu mematikannya dengan cepat.

"Sialan, aku baru saja ingin mengatakan satu kalimat!"

12.00

"Apa kalian semua sudah menyiapkan barang-barang untuk nanti malam?" tanya Ashton tiba-tiba.

"Sudah, aku menyiapkan beberapa beer untuk nanti malam." seru Michael semangat.

"Aku tidak sabar! aku ingin waktu berjalan lebih cepat agar kita dapat pergi kerumah Luke dan menyelenggarakan pesta itu sekarang juga!" Michael berteriak sambil berloncat-loncat.

"Claire, kau akan datang kan?" tanya Calum pada Claire.

Claire mengangguk antusias. "Tentu, Calum!"

"Luke!" panggil Judy pada Luke, ia berjalan kearah Calum, Claire, Michael, Ashton dan Judy berada.

"Apa kalian sudah siap? aku akan mengadakan pesta besar-besaran nanti malam!" ucap Luke tak kalah semangat.

"Ini akan menjadi pesta tahun baru terbaik dalam hidupku!" ucap Judy bahagia.

"Jadi kalau begitu, sampai jumpa nanti malam kawan-kawan!" Luke pamit lalu pergi meninggalkan kawan-kawannya. Ia akan sibuk menyiapkan beberapa peralatan untuk pesta tahun barunya.

21.30

"Astaga, aku melupakan makanan spesial untuk malam ini." Luke menepuk dahinya, ia berlari kedalam rumahnya.

"Tada! daging barbercue akan siap dipanggang oleh chef kita, Ashton Irwin!" ucap Luke mempersembahkan Ashton dengan pakaian ala chef.

"YEAAAAAY!" teriak Michael. "Cepatlah Ash, aku mulai lapar, lagi."

"Sabar sebentar Michael, aku akan menunjukan keahlianku dalam memotong menggunakan pisau."

"Huh, aku tidak yakin kau dapat melakukan itu, tertusuk pensil kayu saja sudah menangis." dengus Michael meremehkan Ashton.

"Lihat! lihatlah ini!" Ashton memotong daging barbecue itu dengan cepat dan menaruhnya dalam piring.

"Voila! silahkan dimakan tuan Michael." Ashton menyondorkan piring itu, Michael menganga lebar setelah menyaksikan atraksi barusan.

"Kau keren!" teriak Judy menepuk-nepuk tangannya. "Aku tidak menyangkanya!"

Disaat yang lainnya menepuk tangan untuk Ashton, Claire terdiam.

Ini seperti apa yang dikatakan penelpon itu, batin Claire.

"Claire?" panggil seseorang yang membuat lamunannya terbuyar. "Ada apa?"

"Uhm, tidak. Tidak ada apa-apa, Cal."

Astaga, ini kalimat keberapa yang penelpon itu katakan padaku.

Mengapa semua kalimat yang ia katakan selalu menjadi kenyataan.

Apa ini (masih) hanya kebetulan saja?

Sungguh, Claire yang malang. Ia masih belum tau jawabannya.

•••
uDAH ADA YANG TAU BELOM NIH H3H3H3

baca cerita gue yg baru ya, panti pijat • cth lopuy.

Midnight Calls • cth | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang