13

1.8K 355 78
                                    


--tetapi ia tidak menyukaimu

- - - - - - - - - -

"Ashton?"

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Claire mengertukan dahinya.

"Um, tentu saja aku ingin pulang." jawab Ashton gugup.

"Kau bukannya pulang dengan sepedamu?" tanya Claire dengan nada tidak suka.

"Um, k-kau tau.. se-peda ku itu... ah rusak!" ucapnya, "y-ya! rusak. Dasar sepeda butut."

Claire mengangkat bahunya tak peduli dengan maksud Ashton, Ashton pun terlihat lega saat Claire percaya dengan alasan anehnya.

Tapi tidak dengan Calum, ia tahu apa maksudnya.

12.45

Tepat 14 hari untuk Ashton yang secara sengaja pulang dengan jemputan yang sama dengan Claire.

Dan tepat 14 hari juga untuk Ashton yang mencoba mendekati Claire kembali.

Saat itu, Ashton mempercepat langkahnya menuju mobil jemputan. Ia terlambat. Padahal biasanya, ia yang menjadi orang pertama di dalam mobil.

"Sial." umpat Ashton menggeram.

Siang itu hujan dan Ashton tak membawa payung. Jadilah, ia berjalan menerjang hujan menuju parkiran mobil.

Ashton lagi-lagi mempercepatk langkahnya dan tak sengaja, ia terpeleset dan terjatuh. Alhasil bajunya kotor oleh tanah.

Ashton pun bangkit dan tak peduli dengan penampilannya yang acak-acakan, yang penting ia bisa melihat Claire di mobil nanti.

Sesampainya diparkiran Ia melebarkan senyumannya dan menarik nafas sebelum membuka pintunya.

"O-okay. Lebarkan senyummu, Ashton." ucapnya pada dirinya sendiri.

Setelah siap, Ashton membuka pintu mobil dan terlihatlah pemandangan Calum dan Claire yang tengan tertawa bersama dan berpelukan ria.

"Kau gila! aku tidak pernah melakukan itu, aku ingat sekali Calum!" bantah Claire sambil memukul pundak Calum.

"Kau tidak ingat, saat itu aku melihatmu memeperkan ingusmu dibajumu!" ucap Calum yang masih tertawa.

"Tidak bodoh!" teriak Claire, dalam posisi berpelukan ini, mereka tak dapat melihat Ashton yang terdiam dipintu.

Sampai akhirnya Ashton berdeham dan membuat mereka mengalihkan fokusnya.

Claire menatap Ashton tak peduli. "Aku membencimu!"

"A-apa?" tanya Ashton menggigit bibir bawahnya.

"Kau." ucap Claire menunjuk Ashton, "aku mohon Ashton."

Kini Claire gugup untuk mengatakannya tetapi ia harus.

"A-aku tau kau menyukaiku." lanjutnya, "aku tau selama ini kau mencoba mendekatiku. Tapi aku tidak bisa."

Bagaikan disambar petir, Ashton mendadak lemas dan darahnya terasa mendidih sekarang.

"Kau membuatku frustasi." ucap Claire. "Aku mencintai Calum, tapi teman-temanku tak membiarkan itu terjadi. Mereka berkata seolah-olah seharusnya aku mencintaimu."

"Aku tidak menyukaimu." ucap Claire dengan penekanan disetiap kata.

Kini dadanya terasa sesak, rasanya selama ini, perjuangannya telah sia-sia dan ia tak pernah merasakan ini. Cintanya tak terbalaskan. Ia ingin merasakan cinta lagi, tapi mengapa tidak bisa?

Bahkan, dirinya mengira Claire bagaikan Molly yang akan membalas perasaanya dan akan menjadi pasangan hidupnya kelak nanti.

"Mereka tidak ingin kau merasakan sakit hati lagi, tapi bagaimana denganku? aku juga mencintai seseorang." ucap Claire terisak. Calum hanya dapat melihat kejadian ini dengan was-was.

"Jika saja Molly tidak mati, ini tidak akan terjadi!" teriak Claire yang membuat Ashton menatapnya dengan amarah menggebu-gebu.

"JANGAN SEKALI-KALI KAU MENYEBUT NAMANYA!" Ashton membanting pintu mobil dan pergi dengan perasaan yang berkecamuk, meraung memanggil nama Molly dalam hatinya.

•••
yaz jd ini finalnya wuwuwu dan awal dari segala kejadian.

jadi disini gue mau minta maaf, mungkin gue bakaln nge hold cerita ini bcs sChooL. kindaa hiatus i think.

Tapi, gue gabakalan menghilang gt aja, karena gue tau rasanya kalo lo udah sreg di cerita dan bOOm ceritanya ga dilanjutin begitu aja.

makanya, dimasa-masa gue menghilang nanti. Gue bakalan nyiapin part2 selanjutnya dan sekalinya gue update nanti mungkin bakalan lgsg 3/4 part gitu.

OIYA SELAMA GUE MENGHILANG, PADA HARUS NEBAK YA SIAPA PENELPONNYA SAMA PEMERAN JAHAT DISINI WKDHSHIWKS HAHA!

gbye<3

Midnight Calls • cth | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang