1

8.2K 736 78
                                    

//Re-updated//

"Suzy, temani aku menemui Minhyuk terlebih dahulu, ya?" Soojung menoleh ke arah temannya yang saat ini sedang sibuk membenahi diktat perkuliahan. Sedangkan, tangan milik Soojung masih sibuk menekan-nekan layar ponsel miliknya.

"Ada apa lagi dengan kekasihmu itu?" Suzy bertanya tanpa menatap. Dirinya kali ini sedang mengancingkan shoulder bag nya, lalu ikut beranjak dari duduknya ketika melihat Soojung yang sudah berdiri dengan pandangan tetap pada ponselnya.

"Sepertinya dia ingin bermain-main denganku. Ck, dia belum sepenuhnya tahu siapa yeojachingu nya ini." Soojung menjawab dengan nada sedikit kesal. Kemudian menolehkan kepala kearah Suzy yang sedang menatapnya dengan alis terangkat.

"Ayo." Ajak Soojung kemudian.

***

Pintu ruangan di depan mereka kini tertutup, tanda sedang diadakannya rapat anggota di dalamnya. Kedua wanita cantik itu kini sibuk mengintip kebalik jendela yang berada disamping pintu ruangan itu, namun sama sekali tidak mendapat apapun karena tirai jendela itu dibiarkan mereka tertutup.

Soojung mendesah, "Sepertinya mereka sedang rapat lagi. Apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanya nya pada Suzy. Soojung sedikit merasa tidak enak karena selalu merepotkan sahabatnya padahal ini urusan asmaranya.

Suzy melirik jam yang melingkar dipergelangan tangannya sebelum berucap, "Kita disini saja, bagaimana? Sepertinya juga rapatnya sebentar lagi akan segera selesai."

Soojung mengangguk. Lalu, mendudukan diri di kursi besi yang berada didekat mereka dan begitupun dengan Suzy yang mengikuti duduk di sebelahnya.

"Aish, berani-beraninya Minhyuk itu mengabaikan wanita sepertiku!" gerutu Soojung.

***

Satu jam setelah itu, pintu ruangan terbuka dan langsung memunculkan dua sosok yang sedari tadi Suzy dan Soojung tunggu-tunggu—lebih tepatnya, satu sosok yang ditunggu oleh Soojung—karena Suzy hanya berniat menemani saja tanpa ikut 'menemui' seseorang yang kebanyakan orang mengatakan kekasihnya itu.

Minhyuk, langsung menghampiri kekasihnya dengan tatapan bersalah, "Baby, mianhae... kau sudah menunggu lama ya?" tanya Minhyuk.

Matanya masih menatap kekasihnya itu dengan pandangan bersalah dan penuh dengan penyesalan andalannya. Tatapan yang sudah sangat di hapal oleh Soojung.

"Tak masalah. Aku dan Suzy sudah biasa menunggu." Jawab Soojung.

"Jadi, kalian bisa menemani kami menonton pertunjukan musikal nanti malam, kan?" selidiknya.

"Maaf," Minhyuk berkata pelan, tatapan bersalahnya semakin kental terlihat kala melanjutkan ucapannya, "Sore ini kami harus sudah berangkat, karena besok pagi sekali kami harus mengabadikan sunrise disana."

Soojung mengikuti ucapan Minhyuk itu didalam hatinya.

Lagi-lagi soal klub photography. Selalu soal klub fotografi.

Tiba-tiba saja sosok yang sedari tadi berada di belakang—yang hanya memandang satu sosok wanita sebagai fokusnya—berjalan kesamping Minhyuk. Lelaki itu masih menatap gadis yang berdiri disebelah Soojung yang saat ini diakuinya sebagai kekasih itu dengan pandangannya yang tak kalah menyesal karena dirinya juga tidak bisa menemani sang kekasih untuk menonton pertunjukan kesukaannya itu.

"Maafkan aku, sayang. Kali ini aku juga tidak bisa menemanimu menonton seperti sebelum-sebelumnya." Ujar lelaki itu dengan raut wajah sedihnya sambil menatap Suzy.

Suzy merinding saat lelaki itu memanggilnya dengan panggilan 'sayang' dan menggerutu dalam hati, sejujurnya dirinya malah senang karena lelaki itu tidak bisa menemaninya. Bahkan jika bisa, lelaki itu terus saja menjelajah dunia demi mencari objek bidik yang indah tanpa perlu kembali ke Seoul supaya Suzy tidak perlu bertemu dengannya lagi.

The Phenylethylamine Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang