Altan Xanvier Athafariz, dia sempat terkenal karena ibunya yang seorang aktris dan ayahnya seorang CEO sukses. Dia juga bertalenta hampir di seluruh bidang kecerdasan, seperti Howard Gardner. Dia pernah menjadi model majalah anak karena wajahnya yang lucu dan tampan, tapi sekarang berubah menjadi lebih tampanㅡtanpa lucu.
Namun, Altan di mata Liuna Bellarisa hanya sejenis cowok yang sangat menakutkan. Dia bisa berubah menjadi monster dalam waktu sekejap dan Liuna menjadi kelinci yang diterkam olehnya. Saat itu ia sangat takut, bahkan dirinya tidak bisa berkutik.
Altan menindas Liuna dengan berbagai macam cara. Mencaci maki Liuna dengan perkataan kasar, mengatakan bahwa ia gadis buta karena matanya yang minus. Mendorong Liuna sampai jatuh terjerembab di anak tangga, ia merasa hampir mati kala itu.
Itu saat Liuna masih SMP kelas tujuh. Dan itu membekas sebagai memori yang menyeramkan baginya, hingga suata masa di mana Liuna takut bertemu ayahnya yang baru saja datang dari jauh. Bukan hanya itu, Liuna menangis tidak henti-henti di kamarnya, dan semuanya menjadi gelap saat matanya terpejam.
Liuna memiliki sebuah phobia terhadap laki-laki; androphobia.
Mereka mencari tahu akar dari phobia itu. Dan mendengar bila seorang siswi pernah melihat Liuna di bully. Singkatnya, ayah dan ibu Altan meminta maaf juga mereka menawarkan sebuah terapi untuk bertanggung jawab, tentu saja biaya mereka yang menanggung. Ayah dan ibu Liuna memerima tawaran itu dan syukurlah Liuna lumayan membaik.
Liuna bisa melakukan semuanya dengan normal selama dua tahun tanpa melihat sosok Altan lagi. Psikiater Liuna mengatakan bahwa ia masih memiliki rasa takut yang besar, dan satu-satunya cara adalah membawa Altan dalam proses terapi itu. Sudah dilakukan tapi tetap saja, rasa takut Liuna membesar.
Satu cara terakhir, Altan harus pergi dari kehidupan Liuna.
Namun cowok itu hadir kembali dalam hidupnya, mengukir memori yang Liuna tidak inginkan.
"Ka...kamu ngikutin aku?" Liuna meremas tangannya sendiri bahkan bulir keringat mengalir di keningnya, ia takut dan merasa terancam.
Menatap reaksi yang Liuna tunjukkan, Altan sangat merasa bersalah, "Na ... plis, gue gak mau nyakitin lo, gue mau memperbaiki semuanya, gue bakal bantuin lo."
Sekarang Liuna gemetaran, jantungnya berdetak lebih dari kata normal, "Aku ...," ia mulai sulit bernapas, " ... Aku gak butuh kamu."
Dengan segenap keberanian, Liuna melangkah untuk menjauhi Altan.
"Sebenernya, dari awal gue nge-bully lo, gue suka sama lo, Na."
Altan tahu dia salah, salah dalam mengungkapkan rasa.
____________________________
Hai reader?
Beri penilaian kalian pada cerita ini (:
Terima kasih.Regards,
C
KAMU SEDANG MEMBACA
Altan Phobia
Teen Fiction[SEGERA DIREVISI] Liuna Bellarisa, seorang gadis yang belum bisa memaafkan lelaki bermata biru itu. Rasa sakit yang menjelma menjadi monster telah merenggut kebebasan dari hidupnya. Membuatnya fobia pada laki-laki; androphobia. Altan Z. Athafariz, s...