T

495 33 2
                                    

MENGUBAH

"Gue udah sering jatuh, kok, santai aja."

🎶🎶

Setelah pulang sekolah, Liuna bersantai di depan televisi dengan laptop di atas kedua pahanya. Bukan ia yang menonton televisi, melainkan Lesha sambil sesekali memasukkan cemilan ke dalam mulutnya.

"Kakak punya lagu baru, ya?"

Lesha hanya berdeham.

"Una punya juga, lho, lagu baru Korea ...."

Lesha menyela tepat setelah kata 'Korea', "BIG NO! Bilang ke kakak kalau kamu punya lagu barat, bukan Korea-an!"

Liuna mengerucutkan bibirnya, "Yaa... padahal lagunya bagus, lho, judulnya Universe sama Love Scenario, keren, kan?"

"Tpdl." alias tak peduli.

"Una, ikut Umma, yuk?" ajak Aisyah, ibu Liuna yang sudah berpakaian rapi turun dari anak tangga.

"Kemana?"

"Ke rumah sakit."

Lesha ikut penasaran, "Lho, siapa yang sakit?"

"Temen Umma. Una cepat ganti bajunya ...! Lesha jaga rumah, ya?" Aisyah pun berjalan keluar rumah terlebih dahulu menunggu Liuna di luar.

"Siap, Ma." jawab Lesha sebelum Aisyah menutup pintu.

Sedang Liuna hanya menuruti perkataan Aisyah, tidak peduli pada siapa orang yang ia jenguk nantinya.

ㅇㅇㅇ

Altan

Jelas gue kaget banget pas dapat kabar kalau Mama masuk rumah sakit. Katanya, Mama pingsan sehabis shooting, dan gue langsung cabut ke rumah sakit di mana Mama berada.

Pas di depan resepsionis, gue banyak dilirik sama orang sekitar. Pasti karena gue anaknya Mama yang ketampanannya bercahaya.

Setelah tahu ruangan Mama, gue langsung lari lagi. Bukan lebay tapi khawatir. Lo pasti pernah merasakan rasanya khawatir, bukan?

Akhirnya sampai juga, pas gue buka pintunya, gue kaget banget, astatang. Kenapa bidadara kayak gue pantas bertemu bidadari kayak Liuna?

"Eh, Altan sudah datang." sambut Mama gue sambil senyum tapi gue tahu sebenarnya Mama rapuh.

"Mama," gue peluk Mama, hangat, berasa pulang ke rumah yang sesungguhnya. Dan gue gak peduli lagi kalau di situ ada bidadari cantik.

Gue menjauh terus menghela napas, "Kalau Mama udah gak enak badan gak usah dipaksakan, Ma."

"Cuma pusing biasa, sayang, Mama gak pingsan, kok," tetap aja gue gak terima langsung, "Oh iya, itu ada Tante Aisyah sama Liuna." gue udah tahu dan pura-pura gak tahu.

Gue pun cium tangan Tante Aisyah sambil senyum manis, "Assalamu'alaikum, Tante."

"Waalaikum salam, Altan makin tinggi, ya." jawab Tante Aisyah ditambah kelebihan yang gue miliki setelah tampan.

Terus gue beralih ke anak tercantiknya itu, subhanallah, bener-bener surah Ar-Rahman ayat 16. "Hai, Na."

Dan balasannya cuma senyuman kaku. Oke, gue ngerti. Lantas gue balik ke Mama lagi, "Udah makan, Ma?"

"Iya, sudah."

Tiba-tiba ada sebuah suara indah mampir ke telinga gue, "Ma, Tante Zara, Liuna izin keluar sebentar, ya?"

"Jangan lama-lama, Una." Tante Aisyah bilang, dan Mama gue cuma mengangguk sambil senyum manis.

"Altan juga izin keluar sebentar, ya." sebelum gue beranjak, Mama megang erat tangan gue dan berkata, "Jaga Liuna." gue mengangguk yakin terus pergi, yang sebenarnya Mama paham kalau gue bakal susul Liuna.

ㅇㅇㅇ

Hembusan angin yang pelan menyambut mereka di luar rumah sakit. Altan mengejar Liuna hingga gadis itu berhenti di sana. Sepertinya Liuna tahu kalau Altan mengikutinya, ia membalikkan badannya menghadap Altan.

"Ka...kamu ngikutin aku?" Liuna meremas tangannya sendiri bahkan bulir keringat mengalir di keningnya, ia takut dan merasa terancam.

Menatap reaksi yang Liuna tunjukkan, Altan sangat merasa bersalah, "Na ... plis, gue gak mau nyakitin lo, gue mau memperbaiki semuanya, gue bakal bantuin lo."

Sekarang Liuna gemetaran, jantungnya berdetak lebih dari kata normal, "Aku ...," ia mulai sulit bernapas, " ... Aku gak butuh kamu."

Dengan segenap keberanian, Liuna melangkah untuk menjauhi Altan. Setelahnya, ia dapat bernapas lega tapi tidak untuk Altan yang menyimpan rasa sakit itu.

Sakit atas perkataan bidadarinya.

_____________________

HAI reader! Sudah tiga part di publish, ada yang lupa lupa ingat? Gak ada (:

Semangat jalani hari kalian dan tetap beri kritik serta saraan <3

Thank you all!

Regards,
ㅡwritherthor

Altan PhobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang