Love

6.4K 434 13
                                    

Hari ini aku memulai hariku seperti biasa. Bangun pagi, membersihkan diri, membantu menyiapkan sarapan, membangunkan Kyuhyun, lalu diam di rumah. Ya, beberapa hari ini aku tidak diizinkan pergi kemanapun oleh keluarga Kyuhyun, termasuk ibu Kyuhyun, karena kakiku yang terkilir beberapa hari lalu. Tapi sekarang kakiku sudah sembuh, sehingga aku bisa beraktivitas seperti biasanya lagi tanpa kesulitan berjalan.

Aku yang sedang menonton tv mendengar suara mesin mixer dari dapur. Aku merasa sepertinya ada yang sedang membuat kue. Aku pun akhirnya pergi ke dapur untuk melihat. Rupanya ada ibu di sana bersama dengan Bibi Gong. Benar mereka sedang membuat kue.

"Ibu, boleh aku bantu?" Tanyaku sopan.

Oh, ya, belakangan ini sikap ibu Kyuhyun juga mulai berubah. Dia tidak marah-marah lagi dan selalu mengingatkanku untuk jangan lupa rajin mengobati kakiku yang terluka. Aku sangat senang dengan itu.

"Kau bisa membuat kue?" Tanya ibu Kyuhyun.

"Ya, dulu aku sering membuat kue bersama Bibi May di Milan."

"Ya sudah. Bibi Gong, kau boleh istirahat."

"Terima kasih, Nyonya." Setelah Bibi Gong pergi, aku pun melanjutkan tugas yang tadi ditinggalkan Bibi Gong, yaitu memasukkan tepung secara perlahan kedalam wadah adonan yang tengah dipegang oleh ibu Kyuhyun.

"Kalau boleh aku tahu, siapa yang berulah tahun?"

"Ayah Kyuhyun."

"Benarkah? Aku belum mengucapkan selamat kalau begitu."

"Nanti saja. Sekarang, kau buat cream untuk kuenya, ya. Jangan terlalu manis."

"Baik."

Aku mulai melakukan pekerjaan yang disuruh ibu. Kuakui acara memasak ini membuatku bisa lebih banyak berbicara dengan ibu Kyuhyun. Dari sini, aku bisa tahu jika ibu Kyuhyun benar-benar koki yang handal, dan saat memasak, ibu Kyuhyun akan serius sekali dan tidak menunjukkan wajah marahnya.

"Ibu, kapan kita akan memberikan kue ini untuk ayah?"

"Saat makan malam."

"Aku akan memasakkan sup rumput laut kalau begitu. Bolehkah?"

"Sudah tugasmu."

"Baiklah." Aku tersenyum senang. Aku tahu ibu Kyuhyun tidak marah, mungkin ia hanya tidak mau merubah sikapnya padaku karena gengsi? Mungkin.

Acara membuat kue dan berberes menyita waktu hingga sore. Selagi ibu menghias, aku mulai memasak untuk makan malam. Aku memasak beberapa jenis makanan yang menjadi kesukaan ayah Kyuhyun dan tentunya aku juga memasak sup rumput laut, hidangan wajib yang harus ada ketika kita berulang tahun.

Masakanku selesai tepat waktu, yaitu sebelum para laki-laki sampai di rumah. Setelah memasak aku bergegas membersihkan diri. Saat keluar dari walk-in-closet, aku melihat Kyuhyun tengah membuka dasinya.

"Mandilah, akan aku siapkan pakaianmu."

"Oh, ya. Terima kasih." Kyuhyun menurutiku. Selagi Kyuhyun mandi aku pun menyiapkan pakaiannya, lalu menaruhnya di atas bangku yang ada di tengah walk-in-closet-nya.

Aku mendahului Kyuhyun turun ke bawah. Aku langsung menuju dapur, dan di sana aku menemukan ibu Kyuhyun yang tengah mempersiapkan kue ulang tahun ayah Kyuhyun.

"Oh, Hyejin, tolong tuliskan ini. Daritadi aku selalu gagal. Ayo cepat!" Perintah ibu Kyuhyun.

Aku segera melaksanakan apa yang ibu Kyuhyun suruh. Aku melirik ibu Kyuhyun yang terlihat sedikit panik karena sesekali menengok ke arah ruang makan.

My Lovely EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang