Sudah sebulan aku dan Kyuhyun tidak berbicara satu sama lain. Aku marah padanya. Dia juga marah padaku sepertinya.
Bagaimana tidak marah? Dia tetap tidak mengizinkanku pergi setelah aku memohon-mohon dan membuntutinya. Dasar laki-laki! Dia benar-benar tidak tahu rasanya menjadi seorang fangirl!
Aku menonton siaran-siaran BTS - yang telah aku simpan di televisi ruang tengah agar aku bisa menonton kapanpun aku mau - dengan perasaan campur aduk.
Bahagia melihat para laki-laki tampan itu dan kesal karena Kyuhyun menyebalkan sialan!
"Oh, sayang, maafkan ibumu yang mengumpat ayahmu, ya? Salah sendiri kenapa ayahmu yang menyebalkan itu tak mengizinkan kita menonton BTS? Ibu yakin kau itu perempuan karena terbukti kau normal menyukai para laki-laki tampan itu, sayang." Gumamku dengan mata fokus ke televisi dan tangan mengusap perutku yang sedikit gemuk.
***
"HAHAHAHAHA..." Suara tawa yang keras itu berhasil membuat Kyuhyun menghentikan langkahnya yang hendak menuju ke dapur.
"Ckck... Bagaimana bisa Hyejin berubah seperti itu?" Kyuhyun memilih mengabaikan Hyejin dan kembali berjalan menuju ruang makan.
"HUAAAAAAAA..... KENAPA AKU TIDAK BISA MENONTON KALIAN????!!! KENAPA??!!!!" Histeris Hyejin yang berhasil membuat Kyuhyun tersedak minumnya.
Kyuhyun dengan cepat menghampiri Hyejin yang saat ini tengah berurai air mata. "Yak! Kenapa histeris seperti itu? Diamlah jangan seperti anak kecil!"
Hyejin menatap Kyuhyun berkaca-kaca.
"HUAAAAAAAA...... SUAMI JAHAT!!!!!!! BUKANNYA MENENANGKAN AKU, KAU MALAH MENGATAIKU ANAK KECIL! DASAR JAHAT!!!!!" Hyejin semakin terisak karena ucapan Kyuhyun.
"Hyejin, kenapa kau seperti ini? Tadi kau tertawa, sekarang menangis. Maumu itu apa?" Tanya Kyuhyun mulai kesal.
"Mauku itu... PERGI MENONTON KONSER MEREKA!!!! HUAAAAAAA IBUUUUU!!!!!!!!" Hyejin masih menangis dan kalo ini ia menenggelamkan wajahnya di antara kedua lututnya.
Kyuhyun memilih untuk pergi dari ruang tengah dan kembali ke dalam kamar.
"YAK! SUAMI JAHAT!! BUKANNYA MENENANGKANKU, KAU MALAH PERGI!! PERGI YANG JAUH SEKALIAN SANA!!" Omel Hyejin sambil menunjuk-nunjuk kamarnya yang berada di lantai dua.
Kyuhyun yang mendengar kemarahan Hyejin hanya bisa diam dan menatap sinis ke arah pintu kamar. Seolah Hyejin berdiri di sana. Dengan cepat Kyuhyun menelpon seseorang yang sangat dikenalnya.
"Halo, Hyung?"
***
Pagi ini ketika baru terbangun dari tidurku, aku dikagetkan dengan kehadiran sebuket besar bunga mawar merah yang menimpa tubuhku. Ini... Apa-apaan??
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku dengan segera mengambil amplop putih yang diselipkan di antara puluhan mawar merah itu. Dan oh, betapa terkejutnya aku!
"INI SERIUS??!!!" Pekikku sambil menutup mulutku dan dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
"Berjanji satu hal padaku bahwa kau akan baik-baik saja selama konser." Itu Kyuhyun yang berjalan mendekati sisi ranjangku.
"Sayang, terima kasih!" Aku dengan cepat berdiri di atas tempat tidur dan memeluk Kyuhyun dengan erat.
Aku mengecup sekilas bibir Kyuhyun. "Aku mencintaimu, sayang! Dan aku janji, aku akan menjaga diriku dan bayi kita selama konser nanti."
Kyuhyun mengecup bibirku. "Berjanjilah, karena jika kau ingkar mungkin aku akan berlaku buruk pada idolamu itu."
"Yak! Jangan macam-macam pada mereka!" Kesalku.
Dasar dia ini! Huh... Tapi aku tidak akan marah lagi pada suami tampanku ini karena dia sudah membelikanku tiket konser BTS. Huaaaaa..... Senangnyaaaaa!!!!