Valentine Day (Part 1)

7.7K 456 6
                                    

Korea University, Seoul, South Korea.
Thursday, 13th February - 11.00 pm.

Kim Hyejin POV

Aku sedang berada di kantin sekolah bersama Yoora, sahabatku. Aku makan dengan lahap sekali karena kemarin aku belum sempat makan malam, ditambah aku juga belum sarapan dan mengejar-ngejar dosen untuk memberikan tugasku.

"Hyejin," aku mendongak menatap Yoora.

"Mau menolongku tidak?" Tanyanya dengan nada yang dibuat-buat dan malah membuatku muhal.

"Tolong gapa? Dan lagi, ubah cara bicaramu! Kau tahu aku tidak suka itu." Ujarku sedikit kesal, mungkin kekesalanku terhadap dosen tadi masih bersarang.

"Kau ini kasar sekali! Aku ingin minta ditemani ke super market saja, bisa kan?"

"Maaf. Lagi pula untuk apa kau ke super market? Bukankah berbagai macam bahan makanan sudah ada di kulkas mewahmu?"

"Aku ingin membeli bahan-bahan untuk membuat cookies coklat untuk hari kasih sayang besok."

"Cookies? Memang kau ingin memberi siapa?"

"Tentu saja Kyuhyun Oppa. Siapa lagi?" Aku hanya menatapnya jengah.

"Yoora, sudah aku peringatkan padamu bukan kalau laki-laki itu benar-benar jauh dari kata baik?"

"Kau hanya bertemu dengannya sesekali, bagaimana bisa kau langsung menyimpulkan kepribadian Kyuhyun Oppa seperti itu?"

"Terserah!"

"Kau harus tetap menemaniku ke supermarket karena aku tidak membawa mobilku."

"Apa imbalanku?" Tuntutku.

"Aku akan mentraktirmu."

"Apapun?"

"Ya, apapun. Apapun yang kau inginkan."

"Deal!"

Kami pun pergi setelah menyelesaikan makan siangku - mungkin lebih tepatnya 'sarapan telat'.

"Kau membawa mobilmu kan?" Tanya Yoora.

Aku berhenti sejenak dan menatapnya sengit, "Kau benar-benar..." Ujarku dan menjitak dahinya sedikit kencang hingga ia mengaduh sakit.

***

Niat sekali perempuan ini ingin membuat cookies. Lihat saja betapa bersemangatnya sahabatku yang satu ini dalam memburu bahan-bahan untuk membuat cookies. Bahkan trolly belanjaannya sudah hampir penuh.

"Ya! Kau belum selesai juga?" Tanyaku mulai jengah karena sudah hampir tiga puluh menit kami berkeliling dan dia belum juga selesai

Apa sesulit dan sebanyak itu bahan-bahan untuk membuat cookies?

"Sebentar lagi Hyejin. Aku juga ingin membuatkannya sekotak bento." jawabnya polos dan aku hanya bisa menatap sebal dan menghela napas malas.

Dan setelah dia menemukan seluruh bahan yang ia inginkan kami pun pulang. Setelah sampai di rumahnya ia pun memintaku untuk membantunya membuat cookies tapi aku menolak mentah-mentah dan beralasan bahwa aku lelah dan tugasku telah menunggu dengan setia di kamarku.

***

Malam ini kuhabiskan untuk menonton beberapa film yang belum kutonton karena kesibukanku. Setoples popcorn dengan setia menemaniku menonton dan juga satu pitcher jus jeruk. Tiba-tiba saja handphoneku bergetar dan dengan malas aku mengambilnya. Aku menghembuskan napas malas setelah melihat siapa yang berani mengganggu acara bersantaiku.

"Kenapa?!" Ketusku kepada Yoora.

"Ya! Jangan marah-marah padaku! Aku sedang sakit tahu!"

Aku mengernyitkan dahi, "Sakit? Kau bergurau? Bukankah kau tadi siang baik-baik saja?"

"Ya! Sakit itu bisa datang kapan saja kan?"

"Lalu keadaanmu saat ini bagaimana?"

"Tidak baik. Pusing. Mual. Suhu badanku tinggi. Ini saja aku sangat-amat terpaksa menelponmu."

"Memangnya ada apa?"

"Kau tahu kan aku telah membuat cookies untuk Kyuhyun Oppa?"

"Lalu?" Perasaanku mulai sedikit tidak enak. Tidak tolong jangan katakan.

"Aku ingin meminta tolong padamu untuk memberikan cookies buatanku padanya karena kemungkinan aku tidak bisa masuk besok."

"APA?! Ya!! Kau gila?! Aku?! Memberi laki-laki menyebalkan itu cookies di hari valentine? Cih! Kau bergurau?"

"Kau kan memberikan cookies itu atas namaku!! Ayolah, Hyejin sayang... Kumohon... Bantu akuuu... Aku janji akan memberikan apapun untukmu asal bukan Cho Kyuhyun-ku."

"Cih! Ambil saja Cho Kyuhyun-mu itu! Aku tidak butuh!"

"Hyejin, tolong aku yaa?? Yaa?? Kutunggu kau di rumahku pukul 8! Sampai jumpa, Sayang!"

"Ya!-" sambungan telah diputus sepihak.

Sungguh, apa yang ada di otak Yoora saat ini? Kenapa harus aku? Kenapa tidak dia suru saja ajudan-ajudannya untuk memberikan cookies itu pada Kyuhyun? Dan sekali lagi KENAPA HARUS AKU?!

Ya Tuhan, aku benar-benar tidak ingin bertemu lagi dengannya. Apa yang harus aku lakukan besok?

My Lovely EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang