Kau pikir kesialanku telah berakhir? Cih, kau salah besar. Bahkan kesialanku yang sekarang benar-benar membuatku muak.
Kehidupan baru dengan kesialan baru.
***
Jika kalian berpikir bahwa aku dan Kyuhyun akan tidur di kamar terpisah atau mungkin di ranjang terpisah, kalian salah besar. Semuanya normal, sama seperti pasangan menikah lainnya, tidur di satu ranjang yang sama - tapi tidak dengan melakukan kau-tahu-itu.
Aku bangun lebih dahulu dari Kyuhyun. Bergegas membersihkan diri dan bersiap sarapan. Ya, aku dan Kyuhyun akan tinggal selama satu bulan di rumahku. Bulan berikutnya baru di rumah Kyuhyun. Sebelum kami menempati rumah baru kami.
"Pagi, ibu!" Sapaku pada ibu yang tengah menyiapkan sarapan.
"Pagi, sayang. Kau terlihat lelah sekali? Apa kalian..."
"Aku lelah karena acara kemarin." Aku bersungut kesal. Ku yakin kalian pun tahu apa yang dimaksud ibuku.
"Eeyyyy kalau lelah karena hal lain juga tak apa. Ibu malah senang."
"Ibu!"
Ya Tuhan, ibuku kenapa gemar sekali menggodaku sih?
Aku menarik kursi makan tempat aku biasa duduk saat makan.
"Yak!" Teriak ibuku.
"Apa?"
"Kau ini bagaimana? Bangunkan suamimu dulu! Kau tidak boleh membiarkan suamimu tidak sarapan."
Suami? Ya Tuhan, aku geli sekali mendengarnya!!
"Sudahlah. Biarkan dia tidur, ibu tidak lihat kemarin dia menerima banyak tamu?"
"Sayang, ibumu benar. Cepat bangunkan suamimu, ajak dia sarapan bersama." Itu ayahku yang menambahkan ceramah di pagi hari yang cerah - tapi sebentar lagi tidak - ini.
"Yeah." Jawabku malas dan beranjak ke kamarku.
Aku melihat Kyuhyun masih bercinta dengan kasurku. Apa dia tidak terpengaruh dengan sinar matahari itu?
"Yak!" Ujarku sambil mengguncang tubuhnya sedikit kencang.
Dia hanya melenguh sambil menyingkirkan tanganku dari lengannya.
"Kyuhyun, cepat bangun! Kau tidak ingin sarapan? Ini sudah siang. Orang tuaku sudah menunggumu."
"Ck! Ya, aku menyusul." Ujarnya tidak jelas.
"Yak! Cepat!!!!!!" Kutarik selimutnya dengan kasar.
"Iya, iya! Cerewet!" Dia bergegas ke kamar mandi.
Apa katanya tadi? Cerewet? Sialan juga!
Aku turun ke bawah dengan perasaan kesal. Benarkan pagi ini sudah tidak lagi cerah karena pria menyebalkan itu. Dan kurasa semua pagiku akan sama seperti hari ini.
Huh, andai saja aku tidak luluh padanya waktu itu...
"Mana Kyuhyun?" Tanya ibu setelah aku duduk di kursi makan.
"Sedang bersiap."
"Kenapa tidak menunggunya di kamar?"
"Ayolah, bu. Untuk apa? Nanti dia juga akan turun sendiri. Ibu tenang saja." Aku hendak mengambil roti, tapi tiba-tiba tangan ibu memukul tanganku.
"Aw!"
"Jangan mendahulukan, Hyejin."
"Ck!"
"Selamat pagi!" Sapa orang di belakangku yang bisa kupastikan itu adalah Kyuhyun.
![](https://img.wattpad.com/cover/46725949-288-k190119.jpg)