Part 19

20 5 4
                                    

Chicago, 01:37 p.m.

Jack yang kini duduk sendirian di sebuah cafe menyeruput secangkir kopi. Felicia sedang keluar menemuin client tidak bisa menemani Jack. Tadinya Jack ingin menunggu Felicia di kantor, tetapi karena ada client juga yang ingin bertemu dengannya jadinya Jack harus menemuinya.

Sesekali Jack mengecek ponselnya tetapi tidak ada satupun notifikasi dari Felicia. Sudah hampir 1 jam dia menunggu hasilnya tetaplah sama. Selagi Jack sibuk dengan ponselnya, seseorang datang dan menghampiri Jack.

" Bolehkah aku duduk di tempat ini ? " Tanya lelaki itu

Jack yang mengetahui bahwa seseorang tengah bertanya padanya membangkitkan kepalanya. Seorang pria dengan perawakan yang tinggi, hidung mancung dan juga sifatnya yang sangat memuakkan.

" Silahkan " jawab Jack datar

" Hay Jack lama tidak berjumpa kau masih tetap sama seperti yang dulu "  kata pria itu lalu meletakkan ponselnya di atas meja.

" Jangan banyak bicara, jelaskan apa maksud kedatanganmu kemari ? "

" Oh santailah Jack, aku dengar kau sudah kembali dengan Felicia ? Dimana dia sekarang ? "

" Jangan harap kau bisa bertemu dengannya Rio ! Dia sekarang adalah milikku "

" Ya ya aku tahu Jack, semua Chicago pun tahu. Aku hanya ingin bertanya kepada kau. Apa kau ingat Bella ? Kau pasti ingat dia. Pertanyaan ku hm tidak rumit. Apakah kau tidak mencintai Bella? "

" Aku tidak mencintainya sama sekali, aku hanya mencintai Felicia. Bella itu bukan tipe ku dan aku pun tak sudi menjadi pasangangnya " jawab Jack dengan tegas.

" Jawabanmu sangat singkat ya " kemudian dia melirik jam tangannya. " Nampaknya aku harus pergi Jack, dan jagalah Felicia dengan sebaik mungkin, aku bisa saja mengambilnya kapan pun aku mau, dan satu hal lagi aku berada di pihak Bella. Pembalasan dendam akan dimulai! "

Jack yang mendengar perkataan itu mengepal tangannya kuat-kuat, bahkan rahangnya kini sudah mengeras. Jack ingin memukulnya tapi dia harus mengontrol emosinya, jangan sampai energinya terbuang hanya gara-gara pria laknat itu,dia tahu bahwa sekarang Bella dibantu oleh Rio. Rio yang notabennya dulu adalah rival Jack dan juga dulunya Rio menyukai Felicia. Jack mengusap wajahnya gusar dan lalu dia pergi meninggalkan kafe itu

---

Mastered Group, 03:15 p.m.

Felicia yang sudah berada di ruangan Jack menunggu Jack yang katanya pergi menemui client tetapi dia tidak tahu kemana Jack menemuinya. Felicia sudah menghubungi Jack berulang kali tapi tidak ada jawabannya.

Crek

Jack yang masih memikirkan pertemuan singkatnya bersama Rio tidak menyadari bahwa Felicia sudah berada di dalam ruangannya.

" Jack, are you okay ?  " Tanya Felicia kemudian berjalan menghampiri Jack.

Jack menatap Felicia dengan tatapan sendu. " I'm okay, kau sudah lama menungguku ? " Tanya Jack yang membelai pipi Felicia.

" Tidak terlalu lama, apakah kau sudah makan ? Wajahmu tampak murung Jack, what's wrong ? "

Jack yang belum menjawab pertanyaan Felicia kemudian mengajaknya ke sofa, dia mengendurkan dasiya dan membuka jasnya. " Bolehkah aku memelukmu ? "

" Tentu saja, tapi jawab pertanyaanku tadi Jack " Jack yang tidak memperdulikan perkataan Felicia langsung memeluk tubuh gadis itu dari samping, dihirupnya dalam-dalam aroma yang terpancar dari gadis itu.

" Tidak sama sekali, aku hanya lelah dan aku ingin bersantai " ucap Jack. Felicia tahu sebenarnya ada terjadi pada Jack, Felicia tahu Jack berbohong. Beberapa menit Felicia memeluk Jack dan memikirkan apa yang terjadi beberapa jam yang lalu dengan Felicia. Sekarang dia melirik Jack, dan ternyata Jack sudah tertidur. Kemudian Felicia memindahkan Jack pangkuannya agar Jack merasa lebih nyaman lagi.

" Tidurlah babyboy,aku akan menjagamu" ucap Felicia sambil mengelus rambut Jack. Jack yang masih sedikit mendengar suara Felicia hanya bisa pasrah.

Maafkan aku, aku bukannya tidak ingin memberitahumu. Tetapi lebih baik hanya aku saja yang tahu, ucap Jack dalam hatinya kemudian setelah itu dia terlelap dalam tidurnya.

----

Chicago, 04:30 p.m.

Bella yang sedang duduk di taman tampaknya sedang menunggu seseorang. Bella yang sudah hampir 30 menit menunggu di taman itu hanya membuang nafas kasar melihat keseliling taman apakah orang yang dia tunggu sudah datang atau belum.

" Dasar lelaki payah! Kenapa harus aku yang selalu menunggunya ?! " Ucap Bella dengan kesal.

Dari kejauhan seseorang pria mengenakan kemeja melambaikan tangannya ke arah Bella dan berjalan ke arahnya. " Dari wajahmu saja aku bisa membaca bahwa kau akan marah padaku " ucapnya seraya duduk di samping Bella

" Kau ini apakah tidak bisa kau datang lebih dulu ? Atau kau usahakan agar aku tidak menunggu lebih lama ?! Seharusnya kau yang menungguku bukan aku " 

" Baiklah aku minta maaf, lebih baik kau dengarkan ini " ucapnya lalu memberikan ponselnya.

" Apa ini ? " Tanya Bella

" Dengarkan saja, kau pasti akan terkejut "

Bella mendengarkan rekaman itu secara baik-baik dan raut muka yabg tadinya kesal bertambah kesal.

Bella bangkit dari duduknya dan membuang ponsel itu ke "Apa maksudmu Rio ? Kau ingin membuatku cemburu,hah?!" Ucap Bella yang langsung membuang ponsel itu dengan kasar ke tanah.

Rio langsung mengambil ponsel itu dengan cepat. " Apakah kau gila,hah! Kau masih mendengarnya bahkan belum mendengar penjelasannya dariku! " Teriak Rio

" Apa yang musti kau jelaskan, kau akan menjelaskan bahwa Jack lebih memilih wanita jalang itu daripada aku, begitu ?! "

" Diamlah! Kenapa mulutmu tak bisa diam ?! Rekaman itu akan aku ubah dari yang aslinya, aku juga tidak bodoh Bel, aku ada dipihakmu tapi kau berpikiran aku tidak ada pihakmu "

" Begitukah ? Kenapa kau tidak jelaskan dari awal Rio ?! "

" Kau itu terlalu over, tapi sudahlah yang jelas kau sudah tahu apa rencanaku kan ? "

" Rencanamu itu sangatlah biasa dan sudah sering dilakukan banyak orang "

" Setidaknya rencanaku lebih simple dibandingkan rencanamu Bel " ucap Rio sambil melipat kedua tangannya.

" Terserah kau saja, aku ingin pergi sekarang. Nikmatilah rencanamu Rio "

Kemudian Bella pergi meninggalkan Rio sendirian di taman itu.

" Sebentar lagi Jack, sebentar lagi kehancuranmu akan tiba " ucap Rio yang kemudian juga meninggal taman itu.

Mungkin tidak ada yang tahu bagaimana akhirnya, baik Felicia dan Jack pun mereka tidak akan tahu bagaimana akhirnya mereka. Tetapi mereka akan menjalani hidup mereka seperti air yang mengalir di sungai. Mereka akan terus menjalani hidup mereka meskipun banyak hambatan dan tantangan mereka akan tetap menjalani hidup mereka.

---

Part pendek, maaf kalau ada typo..

Jngn lupa Vomment 😊

It's You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang