Part 28

37 3 0
                                    

Hari ini Chicago diguyur hujan yang begitu deras. Kelvin yang memilih untuk tidak pulang terlebih dahulu ke apartemen adiknya kini tengah duduk di sebuah cafe. Dari arah dalam ia melihat pemandangan hujan yang begitu deras, pada saat matanya memalingkan pandangannya ke arah sebuah lorong kecil yang hanya di sinari dengan lampu jalan yang minim akan cahaya dia melihat sesosok wanita menggunakan jas hujan sedang bertemu dengan seorang pria. Entah mengapa Kelvin merasa seperti mengenal orang tersebut, begitu lama ia menatapnya, sampai pada akhirnya wanita itu membuka penutup kepalanya. Alangkah terkejutnya Kelvin saat melihat wanita itu yang ternyata adalah Bella. 

Entah hasrat darimana datangnya Kelvin langsung meninggalkan cafe itu dan berjalan mengendap-endap untuk mengetahui apa yang sedang dilakukan. Bukannya Kelvin menjadi orang yang kurang ajar karena ingin mengetahui urusan orang lain. Tetapi hatinya berkata bahwa Bella akan melakukan sesuatu terhadap kehidupan adiknya lagi.

Dari balik mobil yang terparkir di depan cafe dia melihat dengan hati-hati. Tetapi hal tersebut dapat diketahui oleh Bella. Saat ia mengalihkan pandangan ke segala arah matanya berhenti saat melihat seorang pria sedang menatapnya dengan penuh kehati-hatian. Bella yang mengetahui bahwa itu Kelvin langsung tersenyum miring, pada saat itulah terlintas pikiran licik di kepalanya. Kemudian Bella menyuruh laki-laki tersebut pergi dan Bella pun menutup kembali kepalanya dan pergi. Dia tahu bahwa Kelvin sedang mengikuti kemana ia akan pergi.

Bella mengeluarkan ponsel dan langsung menghubungi seseorang.

"Siapkan jebakan, kakaknya sedang mengikutiku. Cepat lakukan dan aku akan membawanya ke tempat itu."

Seseorang yang tadi dihubungi Bella pun merasa mengerti dan langsung mematikan sambungannya.

Bella terus berjalan dan mengulur waktu agar pada saat sampai disana kejutan untuk Kelvin akan segera didapatkannya.

"Kau pikir kau cerdas. Kejahatanmu akan terungkap oleh ku Bel." Ucap Kelvin.

Setelah cukup lama berjalan akhirnya Bella memutuskan untuk segera menuju ke tempat yang ditujunya.

Hanya butuh beberapa menit sampai disana Bella sudah sampai di sebuah lorong sepi dan sangat minim pencahayaan dan jauh dari keramaian kota.

Seseorang dari ujung lorong telah memberikan kode bahwa semuanya telah siap. Kelvin yang juga sudah memasuki lorong itu tampak masih mengikuti Bella dengan santainya.

Dengan cepat Bella membuka jas hujannya dan mengoyak beberapa bagian di bajunya.

"Tolong! Jangan lakukan itu kepadaku, kumohon siapapun tolong aku."

Kelvin yang tidak mengerti kenapa Bella tiba-tiba berteriak langsung berlari dan menghampiri gadis itu. Saat Kelvin ingin memegang bahu Bella, dengan gerakan cepat Bella langsung menjatuhkan badannya ke bawah dan menutupi badannya.

Air mata Bella pun langsung keluar membasahi pipinya yang mulus.

"Jangan sentuh aku Kelv,please. Anybody here please help me!" Teriak Bella.

"What?!"

Kelvin yang masih tidak mengerti apa maksud Bella hanya bisa terdiam seribu bahasa. Tiba-tiba saja dari arah belakang seseorang telah mendekap tubuhnya.

"Hey apa-apaan ini. Lepaskan aku!"

"Dia memaksaku untuk melayaninya. Dia telah merobek pakaianku." Bella langsung memperlihatkan pakaiannya yang sudah sobek kepada ketiga pria yang berada di belakang Kelvin.

"Bahkan aku tidak ada menyentuhmu. Kau gila?"

"Tidak! Dia berbohong. Mana ada penjahat yang mau mengakui kejahatannya."

It's You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang