Mungkinkah?

28 2 0
                                    

Banyak orang yang memilih untuk merasakan kesedihan terlebih dahulu dibandingkan kebahagiaan. Bukan berarti orang yang memilih itu adalah orang yang tidak menginginkan kebahagiaan melainkan alasan orang tersebut memilih itu karena ia menginginkan sesuatu yang manis datang padanya setelah ia sakit akan semua perjalanan hidup yang ia alami.

Jack melihat sekeliling dalam rumahnya, memperhatikan setiap sudut rumahnya dan melihat para pekerja yang sedang mengganti warna cat rumahnya.

Ia berjalan menghampiri salah satu pekerja yang merupakan kepala tukang dari pekerjaan tersebut.

"Aku tidak mau ada kesalahan satupun yang terjadi. Aku telah memberitahumu apa-apa saja yang akan kau kerjakan dan para pekerjamu kerjakan, apakah kau mengerti?" Tanya Jack.

"Percayakan pada kami tuan. Jika anda tidak memerlukan yang lain lagi, saya permisi." Jack menganggukkan kepalanya dan kepala tukang itu menundukkan kepalanya seraya menghormati Jack. Lalu kepala tukang itu pergi meninggalkan Jack.

Jack kemudian melihat ke arah utara dan ia memberikan isyarat kepada seseorang untuk datang padanya.

Pria dengan tubuh kekar memakai pakaian serba hitam dan menghampiri Jack. "Ada yang bisa saya bantu tuan?" Tanya lelaki tersebut.

"Tolong awasi semua yang mereka lakukan. Aku percayakan padamu dan anak buahmu Gribson. Jika terjadi kesalahan aku tidak akan segan-segan memberikan pelajaran kepada kalian." Ucap Jack datar, lalu Gribson menunduk patuh dan Jack pun akhirnya pergi ke meninggalkan rumahnya.

------

"Tadi dia mengatakan jam berapa akan menjemputmu?" Tanya Kelvin yang sedang duduk di sofa bersama Felicia sembari menonton televisi.

"Dia tidak mengatakan apapun kepadaku kak. Dia hanya mengatakan bahwa dia akan menjemputku sebentar lagi dan menyuruhku untuk bersiap." Felicia melirik ke arah ponselnya yang sedari tadi tidak ada notifikasi apapun.

Kelvin bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah dapur dan mengambil segelas air. "Kenapa kau sangat betah dengan pria penyuruh seperti itu. Jika aku jadi kau maka aku akan menghajarnya."

"Sayangnya aku bukan dirimu kakak." Jawab Felicia cuek.

Kelvin mengedikkan bahunya. Dan berjalan lagi ke arah telivisi. "Jika dia datang nanti aku akan memarahinya karna telah membuat adikku yang cantik ini menunggu." Kelvin mencubit salah satu pipi Felicia dengan gemas.

"Dan jika ada seseorang yang mencubit pipi kekasihku maka aku akan memarahinya." Ucap seseorang dari arah yang berlawanan.

Kelvin dan Felicia langsung melihat ke arah sumber suara tersebut. Dan ternyata benar dugaan Kelvin bahwa itu adalah Jack.

"Lantas apakah kau akan memarahiku sekarang?" Tanya Kelvin dengan kedua tangan yang dilipat di depan dada.

Jack hanya menggeleng dan tiba-tiba saja Felicia memeluknya. "Kenapa kau lama sekali? Aku merindukanmu."

Jack mengelus rambut Felicia, mengecup puncak kepala wanita itu dan memeluk Felicia dengan erat. "Maafkan aku sweety, ada beberapa hal yang harus aku selesaikan terlebih dahulu. Tapi kusarankan kita harus segera pergi karena dari tadi aku melihat tampang yang sangat menyedihkan." Jack melihat ke arah Kelvin yang sedang mengepal kedua tangannya disamping tubuhnya.

Lalu sebuah bantal sofa mendarat tepat di kepala Jack. Dan hal itu membuat Jack dan Felicia terkejut. Lalu dengan tampang yang mengejek ke arah Kelvin, Jack menggenggam tangan Felicia dan membawa wanita itu pergi.

"Lihat saja kau Jack, aku akan membalasmu." Teriak Kelvin. Jack hanya tersenyum mendengarnya dan menurut Jack, Kelvin adalah lelaki yang terkadang masih bersifat kekanak-kanakan.

------

"Kita mau kemana Jack?" Tanya Felicia.

Jack yang sangat berkonsentrasi dengan jalan kini mengarahkan pandangannya ke Felicia, lalu Jack mengacak-acak rambut Felicia.

"Jack apa yang kau lakukan? Apakah ini jawaban dari pertanyaan pertanyaanku?" Felicia memasang wajah kesal.

Jack kembali mengarahkan pandangannya ke arah depan. "Kau ingat, hari ini kita akan memilih baju untukmu dan untukku. One day again." Ucap Jack santai.

Felicia menepuk jidatnya, "astaga, kenapa aku begitu pelupa sekarang. Maafkan aku Jack, akhir-akhir ini aku memikirkan banyak hal."

"Apa yang mengganggu pikiranmu sweety?" Jack memegang tangan Felicia dan mengelus punggung tangan wanita itu.

"Entahlah, aku merasa badanku sedang tidak dalam kondisi yang sehat. Aku sering muntah, kepalaku pusing dan sering merasa lelah."

Jack membisu sesaat saat mendengar perkataan Felicia barusan.

"Apakah sekarang kau merasakan hal yang sama?" Tanya Jack

Felicia mengangguk lemah. "Rasanya sekarang aku ingin muntah Jack. Cepat pinggirkan mobilnya." Perintah Felicia.

Jack menepikan mobilnya di pinggir jalan dan Felicia langsung keluar dari mobil dan---

Hoek hoek hoek

Jack yang baru saja keluar dari mobil langsung mendekati Felicia. "Are you okay sweety?"

Felicia memberikan isyarat bahwa ia baik-baik saja. Lalu Jack merangkul gadis itu dan kembali membawanya masuk ke dalam mobil.

"Kita akan ke rumah sakit sekarang." Ucap Jack lalu pria itu segera melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

------

Sesampainya di rumah sakit Jack dan Felicia langsung pergi ke ruangan dokter pribadi Jack--dr. Amstrong.

"Hay, Mr. Elquelo ada perlu apa kau datang kemari?" Tanya dr. Amstrong.

Jack menarik satu bangku untuk Felicia duduk dan kemudian Jack duduk di sebelah Felicia.

"Perkenalkan dia kekasihku Felicia Clarisa Waston." Felicia mengulurkan tangannya dan kemudian berjabat tangan dengan dr. Amstrong. "Felicia sedang tidak dalam kondisi yang tidak sehat. Besok kami akan melangsungkan pertunangan kami, ku harap kau bisa datang dokter. Jadi bisakah kau memeriksanya? Karena dia tadi muntah di pinggir jalan."

Dokter Amstrong tersenyum. "Kau bisa tunggu disini sebentar Mr. Elquelo. Ayo kemarilah Mrs. Waston aku akan memeriksa dirimu."

Felicia berdiri dan mengikuti dokter Amstrong. Jack memutuskan untuk tidak ikut karena lebih baik ia menunggu saja.

Tetapi tiba-tiba Jack memikirkan sesuatu yang tidak ia sadari dari tadi.

"Felicia mengatakan bahwa dia sering muntah, kepalanya pusing dan cepat merasa lelah. Mungkinkah dia--" Jack menepuk jidatnya dan segera menghampiri Felicia yang sedang diperiksa oleh dokter Amstrong.

------

Hi everybody.

Kali ini It's You partnya pendek. Maafkan author ya 👌

Selamat membaca dan jangan lupa KLIK BINTANG.

SEE YOU BABAI 👋👋👋

It's You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang